Banda Aceh - Dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-88 2016, Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Banda Aceh menggelar seminar parenting bertajuk “Menjadi Ibu Profesional”.
Menghadirkan ahli parenting nasional Septi Peni Wulandani yang juga pimpinan Institut Ibu Profesional (IIP) Jakarta sebagai pembicara utama, acara ini diikuti oleh ratusan kaum perempuan dari berbagai kalangan di Aula Lantai IV, Gedung A, Balai Kota Banda Aceh, Selasa (29/11/2016).
Di antara tamu undangan terlihat hadir Ketua DPRK Banda Aceh Arif Fadillah, Ketua DWP Banda Aceh Buraida Bahagia, para pejabat di lingkungan Pemko Banda Aceh, Ketua Balee Inong se-Banda Aceh, dan sejumlah tokoh perempuan lainnya.
Kepala Kantor PPKB Banda Aceh Badrunnisa menyebutkan peringatan Hari Ibu ke-88 2016 mengusung tema “Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki untuk Mewujudkan Indonesia Bebas dari Kesenjangan Ekonomi, Kekerasan, dan Perdagangan Orang.”
Pihaknya, sebut Badrunnisa, terus berupaya memberikan perhatian khusus bagi kaum perempuan melalui program-program pemberdayaan seperti peningkatan kapasitas, sosialisasi, dan penguatan kelembagaan perlindungan kekerasan terhadap perempuan dan anak. “Sehingga pelibatan mereka dalam semua aspek kehidupan dapat lebih optimal.”
Dan seminar parenting ini merupakan salah satu forum peningkatan kapasitas bagi perempuan dan kaum ibu di Banda Aceh. “Kami ingin mendorong kepedulian semua pihak dalam memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi perempuan untuk meningkatkan kualitas serta partisipasi dalam segala aspek kehidupan sesuai nilai-nilai islam yang humanis,” katanya.
“Tujuannya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menghargai perjuangan dan kemajuan perempuan baik sebagai inovator, inspirator, dan motivator,” sambungnya seraya menyebutkan partisipan seminar terdiri dari perwakilan SKPK, PKK, mahasiswa dan pelajar, kelompok disabilitas, Balee Inong, kader Pos KB, dan LSM pemerhati perempuan dan anak.
Sementara itu, Asisten Keistimewaan, Ekonomi dan Pembangunan Setdako Banda Aceh Gusmeri saat membuka acara tersebut menyampaikan apresiasi kepada Kantor PPKB Banda Aceh yang telah menyelenggarakan peringatan Hari Ibu. “Semoga kita semakin memahami kedudukan dan peran kaum ibu dalam mengisi pembangunan bangsa.”
Di antara tamu undangan terlihat hadir Ketua DPRK Banda Aceh Arif Fadillah, Ketua DWP Banda Aceh Buraida Bahagia, para pejabat di lingkungan Pemko Banda Aceh, Ketua Balee Inong se-Banda Aceh, dan sejumlah tokoh perempuan lainnya.
Kepala Kantor PPKB Banda Aceh Badrunnisa menyebutkan peringatan Hari Ibu ke-88 2016 mengusung tema “Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki untuk Mewujudkan Indonesia Bebas dari Kesenjangan Ekonomi, Kekerasan, dan Perdagangan Orang.”
Pihaknya, sebut Badrunnisa, terus berupaya memberikan perhatian khusus bagi kaum perempuan melalui program-program pemberdayaan seperti peningkatan kapasitas, sosialisasi, dan penguatan kelembagaan perlindungan kekerasan terhadap perempuan dan anak. “Sehingga pelibatan mereka dalam semua aspek kehidupan dapat lebih optimal.”
Dan seminar parenting ini merupakan salah satu forum peningkatan kapasitas bagi perempuan dan kaum ibu di Banda Aceh. “Kami ingin mendorong kepedulian semua pihak dalam memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi perempuan untuk meningkatkan kualitas serta partisipasi dalam segala aspek kehidupan sesuai nilai-nilai islam yang humanis,” katanya.
“Tujuannya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menghargai perjuangan dan kemajuan perempuan baik sebagai inovator, inspirator, dan motivator,” sambungnya seraya menyebutkan partisipan seminar terdiri dari perwakilan SKPK, PKK, mahasiswa dan pelajar, kelompok disabilitas, Balee Inong, kader Pos KB, dan LSM pemerhati perempuan dan anak.
Sementara itu, Asisten Keistimewaan, Ekonomi dan Pembangunan Setdako Banda Aceh Gusmeri saat membuka acara tersebut menyampaikan apresiasi kepada Kantor PPKB Banda Aceh yang telah menyelenggarakan peringatan Hari Ibu. “Semoga kita semakin memahami kedudukan dan peran kaum ibu dalam mengisi pembangunan bangsa.”
Menurutnya, momen peringatan Hari Ibu dimaksudkan sebagai penghargaan terhadap perjuangan dan kemajuan perempuan khususnya seorang ibu, di berbagai bidang baik dalam lingkup keluarga maupun masyarakat.
“Banda Aceh sebagai Model Kota Madani, diharapkan menjadi tempat yang tepat untuk menjamin terpenuhinya hak-hak perempuan melalui peningkatan kualitas dan partisipasinya di segala bidang,” kata Gusmeri yang pada kesempatan itu mewakili Plt Wali Kota Banda Aceh Hasanuddin.
Ia menambahkan, menjadi perempuan dan sekaligus seorang ibu di era sekarang tidaklah mudah karena sangat dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada seperti teknologi dan arus globalisasi.
“Seorang ibu harus bijak dalam segala aspek baik dalam tindakan, sikap dan pemikirannya sehingga menjadi inovator, inspirator dan motivator baik dalam keluarga dan juga masyarakat. Ibu yang bijak akan memperkuat pondasi keluarga serta berkontribusi terhadap perwujudan masyarakat yang sehat dan sejahtera,” katanya.
“Melalui momentum Hari Ibu ke-88 tahun ini, marilah kita tingkatkan rasa cinta dan penghargaan kita kepada ibu. Karena tanpa ibu, kita akan kehilangan tokoh dalam keluarga yang berperan besar dalam pembentukan karakter keluarga. Kenali beratnya beban dan tugas-tugas mereka sehingga kita dapat benar-benar menghargai dan menghormati mereka,” pungkas Gusmeri. (Jun)
“Banda Aceh sebagai Model Kota Madani, diharapkan menjadi tempat yang tepat untuk menjamin terpenuhinya hak-hak perempuan melalui peningkatan kualitas dan partisipasinya di segala bidang,” kata Gusmeri yang pada kesempatan itu mewakili Plt Wali Kota Banda Aceh Hasanuddin.
Ia menambahkan, menjadi perempuan dan sekaligus seorang ibu di era sekarang tidaklah mudah karena sangat dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada seperti teknologi dan arus globalisasi.
“Seorang ibu harus bijak dalam segala aspek baik dalam tindakan, sikap dan pemikirannya sehingga menjadi inovator, inspirator dan motivator baik dalam keluarga dan juga masyarakat. Ibu yang bijak akan memperkuat pondasi keluarga serta berkontribusi terhadap perwujudan masyarakat yang sehat dan sejahtera,” katanya.
“Melalui momentum Hari Ibu ke-88 tahun ini, marilah kita tingkatkan rasa cinta dan penghargaan kita kepada ibu. Karena tanpa ibu, kita akan kehilangan tokoh dalam keluarga yang berperan besar dalam pembentukan karakter keluarga. Kenali beratnya beban dan tugas-tugas mereka sehingga kita dapat benar-benar menghargai dan menghormati mereka,” pungkas Gusmeri. (Jun)
Komentar
Posting Komentar