Langsung ke konten utama

Puisi- Puisi Rachmadi Akbar



“FATAMORGANA”

Malam tak kunjung hilang

Pagi tak jua datang

Dan otakku pun tak bisa diam

Terus bergelut menelusuri lembah pikiran

Ini dunia.. bukan surga atau neraka !

Kau ingin apa?

Sudahlah.. berhenti berkeluh kesah

Tuhan Maha Adil !

Lenyapkan dia dari logikamu

Sampai kau temukan jawaban dalam dalam ketidakpastian


“Menghamba Pada-Nya”
Pria itu tampak gagah

Badan tegap menghadap ke depan

Tatapan yakin dengan penuh keberanian

Suara lantang bak komandan dalam perang

Pakaian rapi tunjukkan wibawa

Dasi yang bergantung dileher adalah simbol kesejahteraan

Namun lihatlah..

Dia tampak lemah dan tak sanggup apa-apa

Merintih dan memohon dihadapan-Nya

Menangis dan mengharap belas kasih dari-Nya

Dia campakkan segala

Yang tinggal hanya sosok anak manusia yang lemah tak punya daya

Lenyapkan seluruh keangkuhan

Kubur dalam-dalam semua kesombongan

Buang segenap rasa bangga

Pejamkan mata dan bayangkan

Hanya Dia yang Maha Kuasa

Itulah hakikat menghamba pada-Nya







“Beda”

Beda manusia, beda wibawa

Jangan samakan aku dengan mereka

Rambut boleh sama pekat

Tapi pikiran mungkin tak seikat

Setiap tutur mewakili satu pribadi

Tulus hati siapa yang bisa diteliti

Kadang hanya tipu daya

Untuk memikat si kumbang yang ada

Aku tak mau berbalas pantun denganmu

Ini hanya satu

Dariku untuk mu

Hei lihatlah mereka!

Tak sama tapi serupa

Seolah bermain sandiwara di panggung gembira

Sudahlah wahai saudara

Kita bukan raja yang sedang bercerita

Hanya kaum kecil yang tengah mencoba menyatukan rasa





“Kota Naga”

Sejuta manusia hidup diatas bumi-Nya

dari yang miskin sampai yang sedikit kaya

sebagian kecilnya mungkin ada disini

dibumi Teuku Cut Ali ini

Hidup sederhana sangatlah gembira

Asalkan perut dapat diberi rasa

Nelayan pergi menyapa ombak

Menemui ikan dan karang di lautan

Disambut heboh oleh angin dan burung

Dihempas gelombang semakin bergoyang

Perahu ini kuat!

Tak mudah lenyap dengan sedikit hempasan

Karena dibuat oleh tangan-tangan yang iklas

Hei lihatlah

Anak-anak sedang bermain

Bercengkrama ria dengan sesama

Terkadang berkelahi untuk kembali berkawan

Sungguh keharmonisan yang tak tergantikan

Tempat ini indah, lebih indah dari yang kau temukan

Di pasar, di stasiun dan tikungan jalan

ini kampungku

Di kaki gunung dibibir pantai

Tapaktuan

Tapaktuan

Kota Naga dari legenda tuan tapa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Hujan di Penghujung Tahun

Oleh Halimah  Berdomisili di Agam, Sumatera Barat Tak terasa tahun 2021 hampir berlalu/ Tiba masanya Fajar 2022 segera datang/ Hanya sayang kita tak bisa lagi berhati riang/ Hujan di penghujung tahun turun bak air dituang/ Dingin nya gunung Marapi dan Singgalang/ Dahsyat amat menusuk tulang/ Daku terus merenung dengan hati gamang/ Doa ku semoga janji baik segara datang/ Bukittinggi begitu ramai oleh pendatang/ Bercengkerama di bawah jam gadang/ Betapa berbeda nya tahun sekarang/ Bahaya Covid 19 masih menghadang/ Banyak orang frutasi dan meradang/ Buruh, pegawai, dokter serta pedagang/ Biaya hidup terus naik tinggi menjulang/ Betapa negeri ini serasa mau tumbang/ Berharap semoga corona cepat hilang/ Padangkudo, 31 Desember 2021 Penulis: Halimah, S.Pd - Agam

Tahun Baru, Semangat Baru

Assalamualaikum sahabat Popot dan Nyanyak yang dirahmati Allah. Semoga selalu dalam keadaan sehat wal afiat, kritis dan cerdas serta senantiasa dalam lindungan Allah. Alhamdulilah hari Senin, tanggal 1 Januari 2024 lalu kita sudah masuk ke tahun baru. Kita sudah meninggalkan Tahun 2023. Tentu ada    banyak cerita, peristiwa yang terjadi dan kita alami di tahun 2023 yang menjadi catatan sejarah hidup kita. Cerita    suka dan duka yang tak terlupakan. Bisa jadi ada hal yang kita rencanakan untuk diwujudkan pada tahun 2023 lalu yang belum terwujud dan juga ada hal yang tidak tercapai, maka di tahun 2024 ini masih bisa untuk diwujudkan.  Nah, sahabat Popot dan Nyanyak yang berbahagia, Apa saja yang belum sahabat wujudkan di tahun 2023 yang lalu? Apa pula yang menjadi kelemahan atau kekurangan yang ada dalam diri selama 2023 yang lalu?    Bagaimana sikap sahabat semua? Malaskah? Atau sudah rakın, tapi belum berhasil?  Lalu, kini ketika kita sudah betad...