Langsung ke konten utama

DSI Banda Aceh Gelar Kegiatan Bimbingan Keluarga


 
Banda Aceh – Dinas Syariat Islam (DSI) Kota Banda Aceh Kegiatan Bimbingan Hukum Keluarga dan Pembinaan Keluarga Sakinah Mawadah Warahmah bagi masyarakat kota Banda Aceh, Selasa (18/4/2017) di aula gedung C Balai Kota. Acara yang mengusung tema "Keluarga Islami Cerminan Kota Madani" ini diikuti oleh 50 peserta dari perwakilan Posyandu, guru PAUD, organisasi masyarakat, dan kepemudaan dari setiap Gampong dalam wilayah kota Banda Aceh.

Acara ini digelar selama 2 hari dari tanggal 18 hingga 19 April dan dibuka secara resmi oleh Asisten I bidang Pemerintahan, Keistimewaan, dan Kesejahteraan Rakyat, Bachtiar S Sos.

Dalam sambutannya, Bachtiar mengatakan bahwa tanggung jawab utama menjaga istri dan anak-anak adalah kepala keluarga.“Dalam Alquran surah At Tahrim ayat 6 Allah memerintahkan, Qu Anfusakum wa ahlikum nar`. Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. Jadi ini merupakan tugas utama dari seorang ayah sebagai kepala keluarga yang menentukan keluarganya masuk surga atau neraka,” ujar Bachtiar.

Bachtiar menyayangkan trend yang berkembang saat ini adalah hampir semua tanggung jawab keluarga dibebankan kepada istri seperti pendidikan yang dibebankan penuh kepada istri. Kurangnya peran langsung ayah bisa berpengaruh buruk pada anak.

Sumber pendapatan keluarga, lanjut Bachtiar, juga sangat berpengaruh kepada anak, terutama perilaku. Oleh karena itu Bachtiar mengingatkan supaya mencari rezeki halal untuk membentuk keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah. “Untuk membentuk keluarga Samawa carilah harta yang berkah, itu adalah kunci keluarga bahagia, jangan didik anak dengan harta haram,” kata Bachtiar.

Kepala DSI Kota Banda Aceh, Mairul Hazami mengatakan menurut data dari Mahkamah Syariah perceraian saat ini semakin tinggi, kasus peceraian paling banyak adalah kategori Pasah (permintan cerai dari istri). Maka ia berharap dengan kegiatan ini dapat mengurangi angka kasus tersebut dan membangun keluarga harmonis.

“Dengan acara ini kita berharap terbinanya kader-kader yang mampu menjadi motivator, mediator, dan fasilitator untuk memberi pemahaman kepada masyarakat bagaimana membina keluarga sesuai syariat Islam dan mengajak para orang tua memberikan yg terbaik bagi keluarganya,” ujar Mairul Hazami.

Mairul mengatakan pendidikan keluarga saat ini lebih banyak terinspirasi dari tayangan televisi. Pengaruh media tersebut sangat disayangkan karena tanpa pengawasan dan perhatian orang tua, sehingga membentuk karakter buruk bagi anak. “Banyak anak-anak sekarang punya kebanggaan saat membuka aurat karena mengikuti trend dari telivisi,” keluhnya.

“Dinas Syariat Islam Banda Aceh ingin membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya ilmu dan pendidikan keluarga dan terwujudnya kader masyarakat yang bisa menjawab problematika keluarga untuk kenuju keluarga Samara. Baiknya kota Banda Aceh dimulai dari keluarga, jika keluarga sudah baiklah kota ini, sesuai dengan Syariat Islam,” imbuh kepala DSI Banda Aceh.

Acara ini dihadiri oleh Kepala Bagian Keistimewaan Setdakota Banda Aceh, Arie Maula Kafka dan menghadirkan dua pembicara yaitu wakil Ketua II MPU Kota Banda Aceh, Tgk Abdullah Atiby dan Ustaz Mariadi. DSI juga memberikan penghargaan cepat tanggap undangan kepada 3 Tim Penggerak Gampong dari Syiah Kuala, Baiturrahman, dan Banda Raya. [hfz]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Tahun Baru, Semangat Baru

Assalamualaikum sahabat Popot dan Nyanyak yang dirahmati Allah. Semoga selalu dalam keadaan sehat wal afiat, kritis dan cerdas serta senantiasa dalam lindungan Allah. Alhamdulilah hari Senin, tanggal 1 Januari 2024 lalu kita sudah masuk ke tahun baru. Kita sudah meninggalkan Tahun 2023. Tentu ada    banyak cerita, peristiwa yang terjadi dan kita alami di tahun 2023 yang menjadi catatan sejarah hidup kita. Cerita    suka dan duka yang tak terlupakan. Bisa jadi ada hal yang kita rencanakan untuk diwujudkan pada tahun 2023 lalu yang belum terwujud dan juga ada hal yang tidak tercapai, maka di tahun 2024 ini masih bisa untuk diwujudkan.  Nah, sahabat Popot dan Nyanyak yang berbahagia, Apa saja yang belum sahabat wujudkan di tahun 2023 yang lalu? Apa pula yang menjadi kelemahan atau kekurangan yang ada dalam diri selama 2023 yang lalu?    Bagaimana sikap sahabat semua? Malaskah? Atau sudah rakın, tapi belum berhasil?  Lalu, kini ketika kita sudah betad...

Sembilan Aktivitas Pengisi Liburan Anda Yang Sangat Menarik

Oleh Dian Balkis Mahasiswi  Jurusan Perbankan Syariah, FEBI UIN Ar-Raniry, Banda Aceh Assalamualaikum pembaca Bertemu kembali bersama saya Dian Balkis. Senang sekali dapat berbagi cerita  pada kesempatan ini. Oke saya akan sedikit bercerita tentang kegiatan setelah berlalunya semester 5. Bagi pembaca yang masih kuliah, pasti akan mengalami liburan semester. Ada sebagian mahasiswa yang senang libur semester, ada juga yang tidak senang karena berbagai alasan. Bagi mahasiswa yang bukan perantau, liburan semester bukan moment-moment yang dinantikan, tetapi jika bagi mahasiswa perantau, libur semester merupakan moment yang sangat dinantikan, karena mereka sangat ingin pulang kampung dan bertemu dengan keluarga. Sebagian mahasiswa libur semester ini menjadi hal yang sangat membosankan, apalagi mahasiswa rantauan yang pulang kampung. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan di rumah, sehingga dapat membuat mereka suntuk dan bosan. Seharusnya ada kegiat...