Oleh :Nisa Ulmuddrika
Kamis, 30 Maret 2017
Dulu
Di kampungku, jumat adalah ketenangan
Yang ku temui hanyalah kesepian
Masjid mendadak ramai
Semua muslim bergegas menunaikan kewajibannya
Dulu
Aku mendamba-dambakan banyak ikhwan
Jumatnya dimanfaatkan untuk sebuah ketampanan
Supermarket, toko-toko seakan tidak menerima pelanggan
Jalanpun menjadi sepi
Kampungku bak kota mati
Sekarang?
Akupun tak segan membeda-bedakan
Antara jumat dulu dan sekarang
Kebencian pada perubahan
Membuatku tak sudi
Aku tak lagi menemukan sunyi
Jumat berevolusi
Semua aktif berfungsi
Toko-toko masih dipenuhi pembeli
Semua berubah tak sesuai dambaan
Separuh rekan laki-laki tak lagi bersuci
Bahkan untuk sebuah ketampanan hati
Aku percaya zaman
Seiring waktu
Membuka jendela wawasan
Melengser ketinggalan menuju kecanggihan
Namun, haruskah adanya perubahan?
Apalagi harus menggadaikan syariat yang sudah lama ditegakkan
Kamis, 30 Maret 2017
Dulu
Di kampungku, jumat adalah ketenangan
Yang ku temui hanyalah kesepian
Masjid mendadak ramai
Semua muslim bergegas menunaikan kewajibannya
Dulu
Aku mendamba-dambakan banyak ikhwan
Jumatnya dimanfaatkan untuk sebuah ketampanan
Supermarket, toko-toko seakan tidak menerima pelanggan
Jalanpun menjadi sepi
Kampungku bak kota mati
Sekarang?
Akupun tak segan membeda-bedakan
Antara jumat dulu dan sekarang
Kebencian pada perubahan
Membuatku tak sudi
Aku tak lagi menemukan sunyi
Jumat berevolusi
Semua aktif berfungsi
Toko-toko masih dipenuhi pembeli
Semua berubah tak sesuai dambaan
Separuh rekan laki-laki tak lagi bersuci
Bahkan untuk sebuah ketampanan hati
Aku percaya zaman
Seiring waktu
Membuka jendela wawasan
Melengser ketinggalan menuju kecanggihan
Namun, haruskah adanya perubahan?
Apalagi harus menggadaikan syariat yang sudah lama ditegakkan
Komentar
Posting Komentar