Langsung ke konten utama

Membangun Sinergisitas Pusat Pendidikan



Oleh : Budi Raharjo
Pengawas Sekolah

Bagi sebagian anak, kadang mereka menganggap bahwa orang tua mereka jarang memberikan kasih sayang, namun saya yakin sejahat-jahatnya orang tua, pasti dalam hati mereka, mereka sangat sayang sama anak-anaknya, hanya saja, mungkin cara mereka dalam memberikan kasih sayang tidak dapat dipahami anak-anaknya. 
 
Menurut saya, cara yang paling penting dalam mengatasi masalah seperti ini adalah dengan komunikasi, orang tua yang baik ialah orang tua yang bisa mengerti dan memahami anaknya, mengerti dan memahami bukan berarti menuruti semua permintaan anaknya, tapi dengan cara membicarakan masalah-masalah yang dialami anaknya serta pendekatan psikologis ke anak sehingga masalah sosial apapun dapat teratasi. Jika masalah sosial dibiarkan , maka akan berdampak pada lingkungan di luar keluarga. 
 
Kita dapat mengamati masalah kenakalan remaja yang saat ini melanda anak-anak usia sekolah. Salah satu faktor penyebab timbulnya kenakalan remaja adalah masalah sosial dalam keluarga. Kesalahan orang tua dalam mendidik serta ketidak pahaman orang tua dalam metode pendekatan adalah salah satu sumber timbulnya kenakalan remaja tadi. Keluarga seharusnya menjadi media pendidikan psikologis serta pendidikan sosial, sehingga jika anggota keluarga telah berbaur dengan masyarakat, nilai-nilai sosial di masyarakat dapat dikembangkan sesuai pendidikan sosial dalam keluarga tadi.

Masalah dalam keluarga itu dialami oleh semua anggota keluarga. Baik keluarga besar maupun keluarga yang kecil. Masalah yang sering di alami oleh setiap keluarga itu masalah ekonomi. Ekonomi adalah masalah yang sangat fatal dan akan berujung pada masalah yang lebih besar lagi, misalnya perceraian, bunuh diri. 
 
Masalah ini berawal dari keterbatasan fisik anggota keluarga yang susah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dalam keluarganya. Dengan masalah ekonomi ini, akan membuat masalah baru dalam keluarga, yaitu masalah sosial. Misalkan dimulai dari kurangnya kasih sayang yang diterima oleh pasangan suami-istri dan akhirnya terjadi perceraian. 
 
Namun dengan perceraian itu anak akhirnya juga akan mendapatkan akibatnya. Anak juga tidak mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtuanya. Tapi yang mereka dapatkan hanya masalah dari kedua orangtuanya yang melakukan perceraian. Oleh karena itu, orangtua harus menjadi panutan untuk anak-anaknya. Karena yang mengajarkan tentang kehidupan adalah orangtua. Orangtua harus mengajarkan pendidikan sosial kepada anaknya agar kenakalan remaja terhadap anak-anaknya tidak mengganggu kehidupan.

Pendidik pertama dan utama adalah orang tua. Mandat dan tanggung jawab untuk mendidik anak sepenuhnya diberikan Tuhan kepada orang tua. Merekalah yang pertama-tama mengajarkan kepada anak pengetahuan tentang apapun termasuk pengenalan akan Tuhan, pergaulan sesama, bagaimana bersikap dan bertindak di dalam hidup ini, bagaimana mengembangkan tanggung jawab terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain dan masih banyak hal lainnya. 
 
Namun tugas orang tua untuk mendidik anak membutuhkan bantuan masyarakat. Lembaga pendidikan, yaitu sekolah mempunyai panggilan untuk membantu orang tua untuk mendidik serta menyiapkan anak untuk memasuki kehidupan bermasyarakat. Jadi peran utama guru adalah membantu orang tua dalam mendidik anak bukan menggeser peran orang tua sebagai pendidik utama.

Sekolah adalah sarana kedua yang bersama-sama dengan keluarga memberikan pendidikan sebaik mungkin kepada anak didik. Meskipun, ia merupakan sebuah sarana buatan yang didirikan oleh masyarakat demi mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan yang diharapkan. Jadi, jelaslah peranan sekolah tidak kalah pentingnya jika dibandingkan dengan peranan keluarga, bahkan pada hal-hal tertentu terkadang peranan sekolah lebih penting daripada keluarga.

Dalam membangun kepribadian anak, sangat strategis peranan pendidikan, baik pendidikan oleh orang tua lingkungan rumah tangga, pendidikan sekolah maupun pendidikan di lingkungan masyarakat. Keluarga, sebagimana berperan dalam menentukan profesi anak di masa depan, dia juga berperan dalam memberikan pendidikan dalam masyarakat. 
 
Di samping mengarahkan anak dengan cara menjadi teladan dalam aktivitas sehari-hari, membiasakan beribadah secara teratur, serta membandingkan dan mencontoh aktivitas yang baik dari seseorang, keluarga juga harus mengarahkan anak tentang kebudayaan-kebudayaan yang ada di dalam masyarakat. 
 
Agar sekolah tidak ditinggalkan oleh masyarakat, namun dapat melakukan perannya dalam pendidikan sosial dengan baik, maka ia harus berupaya mewujudkan kebutuhan-kebutuhan anak, khususnya yang berhubungan dengan beberapa kegiatan dan gerakan. 
 
Sehingga sekolah tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan saja, namun harus diselingi dengan kegiatan yang mengandung hiburan atau permainan yang dapat memotivasi kecintaan belajar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Guru- Guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Banda Aceh

Dalam Rangka Memperingati Hari Guru   Canda Tawa Oleh  Dahrina,M,S.Sg.MA   Panggilan suara hati Menerjang segala penjuru Betabur butiran  resah dalam pandemi  Kemana muaranya dunia pendidikan   Tersungkur kaku aku dalam lamunan Terkontaminasi jiwa dalam keraguan Pikirku mulai menerawang Akan kah pandemik ini bisa kulawan   Aku memang tidak punya kuasa Tapi Allah Maha di atas segalanya Aku lemah dalam berlogika Tapi Allah Nyata adanya   Kini.... Derap langkah siswaku kembali terdengar Guruku kembali mengajar Canda tawa siswaku berbalut persahabatan Ada guru yang membimbing dengan balutan karakter budiman   Guru mari kita bersama ciptakan suasana baru  Wujudkan merdeka belajar  Negeri ini menantimu dalam karya yang terus dikenang   Baying-Bayang Pandemi Komite MIN 11 Banda Aceh    Hari ini terasa berbeda dengan tahun-tahun yang lalu Hari ini kita rayakan hari guru dengan sangat sederhana Tapi janganlah terperanjat dengan kesederhanaanya Syukurilah apa yang sudah di takdirkan Allah    Har

Tingkatkan Budaya Baca, Dispersa Kota Banda Aceh Bina Pustaka Sekolah dan Gampong

Banda Aceh - Pemerintah Kota Banda Aceh melalui program pengembangan minat dan budaya baca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banda Aceh berupaya untuk terus meningkatkan minat baca masyarakat di Kota Banda Aceh. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banda Aceh Alimsyah, S. Pd, MS melalui Sekretaris Dinas Amir mengatakan bahwa beberapa strategi dan upaya yang dilakukan yakni memberikan pembinaan kepada pustaka sekolah-sekolah dan gampong-gampong. "Yang dibina bukan hanya pustaka sekolah, dan pustaka gampong. Kita juga bina pustaka rumah sakit, pustaka di masjid-masjid dan di tempat-tempat publik, seperti pojok baca di Mall Pelayanan Publik (MPP) Kota Banda Aceh," jelasnya saat ditemui pasa Selasa, (17/6/2020) Selain itu jelasnya, pihaknya juga memberikan kemudahan dalam bentuk pelayanan pustaka keliling ke gampong-gampong atau sekolah-sekolah. "Untuk mendatangkan pustaka keliling ke sekolah atau gampong bisa masukkan surat ke dinas kita. Akan kita layani jika t

Peringati Hari Ibu, Kantor PPKB Banda Aceh Gelar Seminar Parenting

    Banda Aceh - Dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-88 2016, Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Banda Aceh menggelar seminar parenting bertajuk “Menjadi Ibu Profesional”.    Menghadirkan ahli parenting nasional Septi Peni Wulandani yang juga pimpinan Institut Ibu Profesional (IIP) Jakarta sebagai pembicara utama, acara ini diikuti oleh ratusan kaum perempuan dari berbagai kalangan di Aula Lantai IV, Gedung A, Balai Kota Banda Aceh, Selasa (29/11/2016). Di antara tamu undangan terlihat hadir Ketua DPRK Banda Aceh Arif Fadillah, Ketua DWP Banda Aceh Buraida Bahagia, para pejabat di lingkungan Pemko Banda Aceh, Ketua Balee Inong se-Banda Aceh, dan sejumlah tokoh perempuan lainnya. Kepala Kantor PPKB Banda Aceh Badrunnisa menyebutkan peringatan Hari Ibu ke-88 2016 mengusung tema “Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki untuk Mewujudkan Indonesia Bebas dari Kesenjangan Ekonomi, Kekerasan, dan Perdagangan Orang.” Pihaknya, sebut Badrunnisa, terus ber