Langsung ke konten utama

Walhi: Alih Fungsi Jadi Penyebab Kekeringan Aceh


Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh menyebut kekeringan di sejumlah wilayah di Aceh disebabkan beralihnya fungsi lahan dan hutan menjadi kawasan perumahan. "Selain alih fungsi hutan dan lahan, musim kemarau panjang menambah lama kekeringan terjadi pada 18 daerah di Aceh," ucap Direktur Walhi Aceh Muhammad Nur di Banda Aceh, Senin (24/7).

Menurutnya, alih fungsi lahan saat ini belum menjadi perhatian serius para pemangku kepentingan. Lemahnya Pemerintah Aceh dan pemerintah kabupaten/kota dalam mengawasi izin galian pasir juga menghancurkan sumber mata air.

"Fungsi susunan struktur tanah, apalagi di kawasan hutan, juga sebagai penentu berfungsi atau tidaknya air di suatu daerah. Seperti contoh sekarang ini," katanya.

Ia berkata daerah yang menjadi tangkapan air hujan menjadi hilang akibat pembangunan gedung yang tidak sesuai dengan rencana. "Kalau seperti di Kota Banda Aceh, itu tergantung dari besarnya pasokan air dari daerah tentangga yakni Kabupaten Aceh Besar," terang dia.

Ia menerangkan ini ada hubungannya dengan daerah hulu dan hilir. "Aceh Besar itu daerah hulunya, dan Banda Aceh tersebut sebagai hilirnya," jelas Nur.

Debit air sungai besar dan kecil di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) sejak sepekan terakhir mulai menurun dratis akibat kemarau panjang yang melanda daerah itu. "Kalau sungai-sungai kecil banyak yang sudah kering total, seperti Sungai Krueng Beukah di Desa Ie Lhob, Kecamatan Tangan-Tangan sudah dua pekan tidak lagi mengalir air. Begitu juga dengan sejumlah sungai kecil lain di perdesaan juga kering," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Aceh Barat Daya Amiruddin.

Amiruddin mengatakan akibat kekeringan itu ribuan hektare tanaman padi di sawah yang kini rata-rata sedang mengeluarkan malah ikut mengalami kekeringan, terutama lahan sawah tadah hujan di sejumlah kecamatan Abdya. Warga di sejumlah desa seperti Kecamatan Babahrot, dan Kuala Batee juga mulai kesulitan mendapat kebutuhan air untuk mandi dan mencuci termasuk untuk konsumsi, sebab sumur milik mereka sudah mulai kering.

"Sejumlah sungai kecil di Babahrot juga kering akibat dilanda kemarau. Awal bulan Ramadan hujan turun beberapa malam, tapi hanya cukup menghilangkan debu di daun rumput," ujar dia.
 
Sumber: antara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Guru- Guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Banda Aceh

Dalam Rangka Memperingati Hari Guru   Canda Tawa Oleh  Dahrina,M,S.Sg.MA   Panggilan suara hati Menerjang segala penjuru Betabur butiran  resah dalam pandemi  Kemana muaranya dunia pendidikan   Tersungkur kaku aku dalam lamunan Terkontaminasi jiwa dalam keraguan Pikirku mulai menerawang Akan kah pandemik ini bisa kulawan   Aku memang tidak punya kuasa Tapi Allah Maha di atas segalanya Aku lemah dalam berlogika Tapi Allah Nyata adanya   Kini.... Derap langkah siswaku kembali terdengar Guruku kembali mengajar Canda tawa siswaku berbalut persahabatan Ada guru yang membimbing dengan balutan karakter budiman   Guru mari kita bersama ciptakan suasana baru  Wujudkan merdeka belajar  Negeri ini menantimu dalam karya yang terus dikenang   Baying-Bayang Pandemi Komite MIN 11 Banda Aceh    Hari ini terasa berbeda dengan tahun-tahun yang lalu Hari ini kita rayakan hari guru dengan sangat sederhana Tapi janganlah terperanjat dengan kesederhanaanya Syukurilah apa yang sudah di takdirkan Allah    Har

Tingkatkan Budaya Baca, Dispersa Kota Banda Aceh Bina Pustaka Sekolah dan Gampong

Banda Aceh - Pemerintah Kota Banda Aceh melalui program pengembangan minat dan budaya baca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banda Aceh berupaya untuk terus meningkatkan minat baca masyarakat di Kota Banda Aceh. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banda Aceh Alimsyah, S. Pd, MS melalui Sekretaris Dinas Amir mengatakan bahwa beberapa strategi dan upaya yang dilakukan yakni memberikan pembinaan kepada pustaka sekolah-sekolah dan gampong-gampong. "Yang dibina bukan hanya pustaka sekolah, dan pustaka gampong. Kita juga bina pustaka rumah sakit, pustaka di masjid-masjid dan di tempat-tempat publik, seperti pojok baca di Mall Pelayanan Publik (MPP) Kota Banda Aceh," jelasnya saat ditemui pasa Selasa, (17/6/2020) Selain itu jelasnya, pihaknya juga memberikan kemudahan dalam bentuk pelayanan pustaka keliling ke gampong-gampong atau sekolah-sekolah. "Untuk mendatangkan pustaka keliling ke sekolah atau gampong bisa masukkan surat ke dinas kita. Akan kita layani jika t

Peringati Hari Ibu, Kantor PPKB Banda Aceh Gelar Seminar Parenting

    Banda Aceh - Dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-88 2016, Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Banda Aceh menggelar seminar parenting bertajuk “Menjadi Ibu Profesional”.    Menghadirkan ahli parenting nasional Septi Peni Wulandani yang juga pimpinan Institut Ibu Profesional (IIP) Jakarta sebagai pembicara utama, acara ini diikuti oleh ratusan kaum perempuan dari berbagai kalangan di Aula Lantai IV, Gedung A, Balai Kota Banda Aceh, Selasa (29/11/2016). Di antara tamu undangan terlihat hadir Ketua DPRK Banda Aceh Arif Fadillah, Ketua DWP Banda Aceh Buraida Bahagia, para pejabat di lingkungan Pemko Banda Aceh, Ketua Balee Inong se-Banda Aceh, dan sejumlah tokoh perempuan lainnya. Kepala Kantor PPKB Banda Aceh Badrunnisa menyebutkan peringatan Hari Ibu ke-88 2016 mengusung tema “Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki untuk Mewujudkan Indonesia Bebas dari Kesenjangan Ekonomi, Kekerasan, dan Perdagangan Orang.” Pihaknya, sebut Badrunnisa, terus ber