Langsung ke konten utama

Forum Aceh Menulis (FAM) Diluncurkan





Banda Aceh -16/07/17.  Peluncuran Forum Barsela Menulis menjadi Forum Aceh Menulis (FAM) sukses dan sangat meriah. Kegiatan yang dihadiri oleh 70 an penulis se Aceh ini digelar di Aula Museum Aceh, Banda Aceh, rabu 16 Agustus 2017.

Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Aceh (Kadisbudpar Aceh), Reza Fahlevi sangat antusias dengan peluncuran Forum Aceh Menulis. Forum yang awalnya merupakan gugusan para penulis Barsela akhirnya resmi menjadi Forum Aceh Menulis yang peluncurannya dilaksanakan "sah" oleh Kadisbudpar Aceh, Reza Fahlevi.

Kemudian ia menambahkan terkait perkembangan pariwisata Aceh saat ini. "Pariwisata Aceh semakin bangkit dan terus berbenah agar menjadi lebih baik. Dengan engan apa yang telah dilakukan pariwisata selama ini berharap gubernur baru ikut mendukung pariwisata." ujarnya

Ia menambahkan pariwisata terus bersemangat membuat Aceh menjadi destinasi pariwisata halal. Saat ini kunjungan wisata kita mencapai 31 ribu per tahun. "Dari sekian banyaknya wisatawan, pariwisata Malaysia menjadi target utama," imbuhnya

Pihaknya terus menciptakan paket wisata menarik dan sangat terbuka diri dalam menyuport para pelaku wisata. Apalagi pariwisata memiliki slogan baru "The light of Aceh". Sehingga, kata Reza, akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media adalah satu sistem yang saling bersinergi untuk menjadikan wisata sebagai sektor unggulan.

Dalam peluncuran Forum Aceh Menulis ini, Reza juga menyampaikan bahwa akan menerbitkan buku profil rumoh Aceh yang didukung oleh Disbudpar Aceh. "Program ini direncanakan akan diterbitkan sebelum Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) tahun 2018," katanya

Sementara pembina Forum Aceh Menulis (FAM), Yarmen Dinamika, juga sebagai moderator di kegiatan tersebut. Yarmen mereview beberapa materi yang pernah diajarkan dari pertemuan sebelumnya. Salah satunya yaitu untuk membuat tulisan harus memiliki empat unsur yaitu bahan, ide, bahasa, dan teknik.

Selain itu Yarmen juga mengungkapkan betapa pentingnya kemampuan menulis, baik untuk akademis maupun bidang keahlian lainnya.

"Apa yang dilakukan kawan bloger dan penulis Aceh saat ini dengan membentuk forum menulis, sebenarnya itulah yang ingin dibuat oleh Disbudpar Aceh selama ini," kata Yarmen

Yarmen menambahkan "Kita tak hanya bicara pariwisata saja ,tetapi juga mempromosikan budaya dan wisata Aceh hingga ke internasional. Hari ini kita harus tampil beda. Kita harus punya tantangan dan memiliki intelektual yang bagus dalam menulis dan mempromosikan budaya dan wisata kita ke luar." kata Yarmen

Setelah pemaparan, dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Terlihat begitu antusias para penulis dengan penanya mulai dari tentang promosi hingga peran duta wisata yang selama ini pasif setelah ditetapkan sebagai duta.

Peserta hadir dari berbagai kalangan mayoritasnya blogger, tapi juga ada wartawan, dosen, mahasiswa dan ibu rumah tangga. Menariknya lagi hadir beberapa penulis dan blogger yang pernah memenangi kontes menulis tingkat nasional. Mereka diminta menceritakan pengalaman mereka dibidang menulis sehingga mampu memenangi lomba.

Terakhir forum menulis yang selama ini bernama Forum Barsela Menulis ini resmi diubah menjadi Forum Aceh Menulis oleh Kadis Pariwisata Aceh Reza Fahlevi. Untuk ke depan forum ini terbuka untuk umum bagi siapa saja yang ingin belajar menulis. Dari Aceh untuk Indonesia dan Dunia.

*{NAJMI}*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...