Langsung ke konten utama

Membangun Semangat Literasi di SDN Kuta Batee Trienggadeng



Gelap masih pekat ketika deru kuda besi berlogo POTRET dimuka kaca membelah sunyi Gunung Selawah pukul lima pagi. Di dalam mobil, Tabrani dan Bayhaqi cekikikan, bernostalgia tentang masa lalu mereka ketika dulu mendulang ilmu di Universitas Syiah Kuala, almamater kami bertiga. Aku yang duduk sendiri di belakang masih sengit melawan kantuk. Ah, saat itu kelopak mata ku lebih berat daripada jangkar kapal.

Pagi itu, kami bertolak dari Banda Aceh menuju Trienggadeng, salah satu kecamatan di Kabupaten Pidie Jaya yang dilanda gempa bumi dahsyat beberapa waktu lalu. Syukur, pukul tujuh kami tiba. Kami menyandarkan mobil di simpang pohon besar, dan bergegas memanjakan perut. 



Beberapa hari sebelumnya, kami telah merencanakan keberangkatan ke Sekolah Dasar Negeri Kuta Batee, Trienggadeng. Niatnya menyebarkan virus literasi. “Saya yakin, kalau setiap sekolah, murid dan gurunya sadar literasi, dunia pendidikan kita akan lebih maju,” kata Tabrani.

Setelah sarapan, kami langsung bergegas menuju SD Negeri Kuta Batee, jaraknya sekitar satu kilometer dari jalan Medan – Banda Aceh. Anak-anak dari kelas satu sampai kelas enam telah menunggu kedatangan kami. Sorot mata antusias anak-anak tidak dapat dipungkiri, satu persatu mereka mulai menyalami kami. 



Setelah mengatur set suara dan layar proyektor, Tabrani memulai acara dengan mengucapkan bismillah. “Mengajak anak-anak SD untuk gemar berkarya, membaca dan menulis tidak mudah, ada tantangan tersendiri” ungkap Tabrani ketika menyiapkan beberapa slide power point di Kantor Redaksi Majalah Potret dan Anak Cerdas sehari sebelum keberangkatan. Saya mengangguk mengiyakan. Memang tidak mudah.

Namun, pagi itu. Anak-anak tampak sangat bersemangat. Di kedua tangan mereka menggenggam buku tulis dan pensil. Sambil duduk bersila di bawah tenda, mereka sangat menikmati pertemuan ini. “Saya baru kali ini melihat anak-anak tidak ribut dan tetap tenang diajak untuk berkarya, padahal panas dan bertempat di lokasi yang sangat sederhana,” kata Saiful, Kepala Dinas Pendidikan Pidie Jaya. Ia juga turut hadir pada perhelatan acara tersebut.



Sambil membangkitkan semangat berkarya, Tabrani menunjukkan karya-karya siswa-siswi TK dan SD di Aceh melalui Majalah Anak Cerdas. Diantaranya ada yang membaca puisi yang dimuat pada majalah itu.

“Sembilan bulan Ibu mengandung.... “ seru salah seorang siswi ketika membacakan puisi berjudul Ibu. Limapuluhan siswa tampak antusias menikmati puisi yang dibacakan salah seorang teman mereka.

Kurang lebih satu jam tiga puluh menit, acara usai. Bagi mereka yang aktif dalam acara mendapatkan hadiah Majalah Anak Cerdas.

Kegiatan seperti ini bukan kali pertama bagi tim Majalah Potret dan Anak Cerdas menyambangi sekolah-sekolah di daerah dan menebarkan virus literasi. Majalah Potret dan Anak Cerdas telah menebarkan virus literasi sejak 15 tahun silam.

“Kalau majalah ini bisnis murni, tentu kita sudah tutup sejak lalu. Namun semangat untuk memberikan kontribusi, menjadi bagian membangun pendidikan ini yang didepan,” kata Tabrani kemudian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...