Banda Aceh – Warga Banda Aceh yang didominasi kaum ibu menyesaki halaman Masjid Baitussalihin Ulee Kareng Banda Aceh, Selasa (22/8/2017). Ibu-ibu terlihat sibuk berbelanja kebutuhan pokok di pasar murah yang digelar oleh Pemerintah Kota Banda Aceh tersebut.
Kabag Administrasi Perekonomian Setdakota Banda Aceh, Muhammad Ridha S STP MT MSc mengungkapkan, pasar murah yang digelar Pemko merupakan kegiatan rutin dari Pemerintah kota melalui Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kota Banda Aceh yang sudah dikoordinasikan dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Banda Aceh.
“Pasar murah ini digelar sebagai upaya memberi keringanan bagi warga kota, terutama warga menengah ke bawah untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dengan harga yang lebih murah dari harga normal di pasaran,” ungkap Ridha.
Katanya juga, pasar murah ini digelar sebagi upaya menekan tingkat inflasi, karena dari amatan TPID Kota Banda Aceh inflasi sering terjadi ketika memasuki hari-hari besar, seperti Hari Raya dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
“Jelang Hari Raya Idul Adha memiliki potensi kenaikan angka inflasi, karena ada perilaku dari warga yang ingin memborong sejumlah kebutuhan pokok untuk kebutuhan Hari Raya. Dampaknya ketika permintaan naik harga juga ikut naik,” tambah Ridha.
Lanjutnya, pasar murah merupakan sebuah solusi untuk memberi opsi bagi warga yang ingin mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah.
“Dan warga tidak perlu panik karena Pemerintah kota bersama Bulog akan memastikan bahwa stok untuk kebutuhan pokok untuk hari raya itu mencukupi,” ujar Ridha.
Amatan dilapangan, ada sejumlah bahan pokok yang disediakan di pasar murah, seperti Gula, minyak makan Bimoli, tepung terigu dan telur. Harga yang dilepas dipasar murah lebih murah dari harga pasar karena telah disubsidi. Seperti harga telur dilepas dengan harga 29.000/papan dari harga pasar Rp. 35.000/papan. Kemudian minyak Bimoli dilepas Rp. 14.500/liter dari harga pasar Rp. 16.000/liter. Masyarakat juga bisa mendapatkan tepung terigu dengan harga Rp.6500/kg dari harga pasar Rp.8000. Sedangkan gula dilepas Rp. 11.000/kg dari harga pasar Rp. 13.000.
Pasar murah ini digelar selama tiga hari di tiga lokasi yang berbeda, yakni di halaman Masjid Baitussalihin Ulee Kareng, kemudian di Kecamatan Meuraxa dan Baiturrahman pada Rabu dan Kamis.
Selain itu, kali ini Pemerintah kota juga bekerjasama dan berkolaborasi dengan Suzuya Mall dalam menyediakan kebutuhan pokok dan sejumlah jenis pakaian. Pakaian berupa baju, sandal, sepatu hingga mukena. Semua jenis barang tersebut dijual dengan harga murah dan mampu dijangkau oleh masyarakat menengah kebawah.
Kami berharap sekaliagus menghimbau kepada pengusaha besar lainnya agar dapat berpartisipasi aktif dalam menjaga stabilitas harga dan menekan laju inflasi di kota Banda Aceh dengan salah satu cara yang telah dilakukan oleh pihak Suzuya Mall.
Komentar
Posting Komentar