Oleh Mirna Dilla
Mahasiswi Jurusan
Perbankan Syariah, FEBI, UIN Ar-Araniry Banda Aceh
Beberapa
hari yang laju saya berjalan-jalan sore mengelilingi sebuah daerah. Setelah
saya berjalan –jalan, tanpa segaja melihat ke sebelah kanan ada sebuah warung
yang sangat ramai pengunjungnya, mulai dari anak-anak, remaja dan bahkan orang
tua. Padahal warungnya hanya sederhana, tetapi pengunjungnya sangat banyak.
Ternyata tidak hanya di sore hari saja yang ramai, tetapi di malam hari juga
tidak kalah ramai pengunjungnya. Dengan melihat seperti itu membuat perhatian
saya terhadap warung tersebut. Tersirat
di benak hati saya apa sebenarnya yang terjadi dengan warung tersebut? Melihat
situasi seperti ini menggugah hati saya untuk mewawancarai pemilik warung
tersebut.
Pengunjung
yang kian berganti,semakin sore semakin bertambah pengunjungnya dengan itu
semakin membuat saya tidak sabar untuk menjumpai sang pemilik warung. Tidak
lama kemudian saya mendekati warung tersebut. Sesampai di sana saya melihat,
ternyata itu sebuah warung yang menjual nasi goreng. Dengan begitu saya mencoba
masuk ke dalam warung tersebut untuk melihat suasana di dalamnya. Ternyata pengunjungnya
betul-betul ramai. Semua orang lagi mengantri membeli nasi goreng. Saya semakin
heran melihatnya, tetapi saya menenangkan hati untuk bersabar untuk menunggu
sampai pengunjungnya sepi,karena sang pemilik sedang sibuk melayani
pelanggannya.
Tidak
lama kemudian, saya melihat pengunjung lumayan sepi dan saya segera menyapa
sang pemilik warung dan ternyata respon sapaan saya sangat baik. Beliau sangat
ramah dan sangat baik melayani tamu. Kemudian saya segera berbincang-bincang
dengannya mengenai usaha yang sedang beliau jalankan. Saya mulai
mewawancarainya menanyakan tentang usahanya. Rupanya, apa yang melatar belakanginya
membuka usaha nasi goreng disebabkan tingkat kebutuhan hidupnya semakin
meningkat. Sedangkan lapangan pekerjaan untuk saat ini sangat susah dicari.
Maka dengan melihat kondisi yang seperti ini, beliau berkeinginan untuk membuka usaha sendiri. Beliau terinspirasi
memilih usaha nasi goreng karena melihat minimnya yang berjualan nasi goreng di
daerah tempat tinggalnya. Sedangkan peminat terhadap nasi goreng sangat banyak,
sehingga ada peluang beliau untuk membuka usaha tersebut.
Kemudian melihat kondisi dan situasi beliau
tinggal sangat strategis karena dekat dengan jalan raya, dekat dengan sekolah
boarding, pesantren dan juga tidak jauh dari rumah warga, sehingga mudah
dijangkau. Dengan begitu semakin tertarik beliau untuk menjalankan usahanya,
dengan visinya yaitu menjadi nasi goreng yang berkualitas tinggi di linkungan
masyarakat. Misi beliau dalam menjalankan usahanya yaitu tetap menjaga rasa
yang lezat dengan racikan bumbu-bumbu pilihan, sehingga masyarakat tidak ragu
dalam membelinya. Walaupun usahanya maju beliau tidak mengubah resep bumbu
dapurnya, tidak mengurang-ngurangi terhadap bumbu racikannya. Karena tujuan
dasarnya yaitu pelanggan puas terhadap masakannya. Tidak hanya makan yang
dijual dan mencari keuntungan saja, tetapi juga rasanya. Prioritas utamanya adalah
kepuasaan pembeli. Kalau pembeli merasa puas terhadap cita rasa usahanya,
otomatis keuntungan yang beliau dapatkan semakin meningkat dan berkah.
Strategi
yang beliau jalankan dalam menyukseskan usaha pada awalnya hanya berjualan kecil-kecilan, dikarenakan
modal yang pas-pasan. Kemudian dengan kegigihannya dan semangat yang tinggi,
usahanya semakin membaik. Dulunya berjualan di tempat yang kecil, tetapi
sekarang sudah bisa pindah ke tempat yang sedikit lebih besar, walaupun tempatnya sewa. Syukurnya, pelanggannya juga semakin bertambah. Dengan
kapasitasnya yang beliau miliki, semangat yang tinggi dan percaya diri dengan
usaha yang dijalankan dan selalu tetap istiqomah. Setiap usaha pasti ada
kendalanya. Kendala yang pernah diterima beliau pada awalnya sangat pahit dan
melelahkan dalam menjalankan sebuah usaha baru. Karena susah laku nasinya
selalu tinggal tidak pernah habis, pelanggan belum ada ditambah lagi dengan
saingan. Akan tetapi dengan perjuangannya yang tinggi dan tekun semua itu dapat
beliau jalani dan dapat diatasi. Beliau mengatasinya dengan terus mencoba,
pantang menyerah dan pada akhirnya masyarakat yang sudah mencicipi masakannya
dan esok dan seterusnya tetap membeli di tempatnya dan sekarang pelangganya
sudah ramai.
Jadi
beliau sudah dapat merasakan hasilnya sekarang. Ternyata dalam menjalankan
sebuah usaha butuh perjuangan serta tingkat kesabaran yang tinggi. Karena dalam
memulai usaha, pasti ada masalah. Akan tetapi setiap masalah pasti ada jalan
keluarnya, setiap penyakit pasti ada obatnya, begitulah kata orang terdahulu. Semua
itu tergantung kita bagaimana cara untuk keluar dari masalah tersebut. Dengan
begitu kita baru menemukan hasil dari
usaha kerja keras. Seperti kata pepatah “Bersusah –susah dahulu bersenang
–senang kemudian. Berakit –rakit ke hulu berenang – renang ke tepian”.
Komentar
Posting Komentar