Langsung ke konten utama

TANGKAP DAN HUKUM BERAT MUCIKARI DAN LAKI-LAKI DALAM POSTITUSI ANAK




Banda Aceh-Publik dikejutkan kembali dengan pemberitaan di salah satu media pada 18/3 tentang praktik prostitusi anak di Aceh Barat yang telah berlangsung hampir satu tahun.

Menyikapi respon cepat pihak kepolisian dalam membongkar praktik prostitusi yang melibatkan anak ini, Ketua Dewan Balai Syura Aceh Barat, Maimanah memberikan apresiasi kepada kepolisian yang telah bekerja masksimal dalam menangani kasus ini, lebih lanjut mengharapkan agar dilakukan upaya investigasi serius untuk meringkus mucikari dan para lelaki hidung belang yang menjadi aktor utama kehadiran prostitusi ini. “Mucikari dan lelaki hidung belang harus diberikan hukuman yang seberat-beratnya agar menjadi efek jera dan pembelajaran bagi masyarakat”, tegasnya.

Maimanah juga mengingtakan pemerintah Aceh Barat dapat memberikan perhatian khusus untuk perkembangan kasus kekerasan pada anak ini agar tidak terulang kembali, “Kehadiran pemerintah menyikapi persoalan terkait kekerasan tehadap anak menjadi keharusan karena sesuai dengan salah satu tanggung jawabnya untuk memberikan jaminan dan perlindungan sebagai mana yang ditegaskan dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 28D ayat 1”, jelasnya

Respon senada juga disampaikan oleh salah seorang Ulama perempuan Aceh Barat, Umi Hanisah, “saya harap kita semua di Aceh harus memberikan perhatian serius pada kasus ini dan melakukan upaya-upaya yang dapat menghindarkan perempuan dan anak menjadi korban dalam praktik illegal tersebut. Ini masalah serius, tidak terbayangkan di Aceh sebagai bumi serambi mekah masih terjadi hal-hal mengerikan seperti itu. Seharusnya anak dilindungi, tapi faktanya menjadi korban kebejatan laki-laki dewasa yang tidak bermoral yang harusnya bisa melindungi anak-anak. Semua kita harus terlibat untuk menanganinya sesuai dengan peran dan fungsi kita di masyarakat. Pihak kepolisian akan fokus lakukan pengusutan terhadap kasus ini, pihak P2TP2A  dapat memberikan pendampingan terhadap anak sebagai korban dalam praktik prostitudi ini melalui 5 layanan dasarya, dan di pihak dayah, kami juga akan melakukan upaya penyadaran masyarakat tentang pentingnya partiipasi masyarakat dalam upaya perlindungan perempuan dan anak di desa-desa” tegasnya.
 
Sementara itu, Presidium Balai Syura, Suraiya Kamaruzzaman mengingatkan agar Pemerintah  memberikan dukungan serius kepada kepada anak korban prostitusi dan keluarganya, “Kami berharap pemerintah harus menyikapi serius kasus ini karena menyangkut masa depan anak Aceh. Anak yan menjadi korban dalam kasus ini harus diberikan dukungan baik pemulihan secara psikologis, restitusi bahkan bantuan hukum jika di perlukan.  Hal terpenting yang kemudian harus pula dipastikan agar korban ketika kembali ke masyarakat tidak justru mengalami revitimisasi didalam lingkungannya, mengingat korban masih dalam usia anak dan membutuhkan perlindungan. Selain itu, kami juga mengajak masyarakat serta tokoh adat dan tokoh agama untuk ikut terlibat secara aktif memantau dan melaporkan setiap kekerasan yang terjadi pada perempuan dan anak di desa secara cepat dan tepat.  jika melihat ada kekerasan di lingkungannya, segera dilakukan pelaporan agar ada penangan yang baik dari pihak terkait. Dan yang paling penting memberikan dukungan penuh untuk korban dengan pendekatan-pendekatan yang arif dan bijak, tegasnya.

Terkait upaya perlindungan anak di Aceh Barat, Maimanah mengharapkan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menyediakan anggaran dan program yang memadai untuk pendampingan dan pemulihan perempuan dan anak korban kekerasan,  selain itu juga harus dilakukan upaya penguatan kapasitas dan skil personal, dan kelembagaan P2TP2A agar kualitas pelayanannya dapat mendukung pemeuhan hak perempuan dan anak korban kekerasan. Keseriusan pemerintah dalam penyikapi isu kekerasan terhadap perempuan dan anak ini dapat dibuktikan dari komitmen alokasi anggaran yang memadai, tegasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Petualangan

  Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok, Jawa Barat Baru kusadari, ternyata upaya memotong ikatan emosiku dengan dunia petualangan di alam terbuka dengan sekian tahun menutup diri dari interaksi dengan Mapala UI, tidaklah menghentikan petualangan itu. Ruh petualangan itu hanya berpindah di kehidupan keseharian. Aku masih ingat saat seorang kolega senior dalam dunia tersebut bicara tentang keinginan mendaki puncak Everest, lantas berlanjut ke 8.000 meter yang lain, kukejar dengan pertanyaan "sesudah itu...?" Tak pernah kuproleh jawaban yang jelas. Puncak Everest dan 8.000 an meter itu bukan milikku yang amatir, mereka milik para profesional dan sedikit kegilaan seperti tokoh di bawah ini. Kilas balik, memasuki dunia pendidikan STM Pembangunan adalah sebuah petualangan yang "terpaksa" karena ongkos memasuki SMA tak terjangkau. Di terima di PTN terbaik negeri ini juga petualangan, karena sungguh tak terbayangkan, ikut ujian PP-I di Gelora Senayan, sendirian tanpa kawa...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...