Langsung ke konten utama

Banda Aceh Perkuat Kerja Sama Mitigasi Bencana dengan Jepang



Banda Aceh - Dalam rangka meningkatkan mitigasi bencana, Pemerintah Kota Banda Aceh terus memperkuat jalinan kerja sama dengan berbagai pihak. Salah satunya dengan Jepang yang memiliki potensi risiko bencana serupa dengan Indonesia yakni gempa bumi dan tsunami.

Dan yang teranyar, Kamis (28/6/2018), Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menerima delegasi dari Negeri Sakura di pendopo. Mereka yang hadir antara lain Asami Okahashi Urban Development Specialist UNDP, Yuichi Ono representatif International Research Institute of Disaster Science (IRIDeS) Tohoku University, dan Kazuhi Tsuji Director Global Business Division Fujitsu Limited.

Sementara Wali Kota Aminullah turut didampingi oleh Kepala Bappeda Gusmeri, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Fadhil, Kadiskominfotik Bustami, dan Kabag Administrasi Pembangunan Setdako Banda Aceh M Saifuddin Ambia. Hadir pula sejumlah akademisi/peneliti dari Unsyiah.

Kepada tamunya, Aminullah mengungkapkan kebahagiaanya atas besarnya perhatian Jepang untuk Aceh khususnya Banda Aceh. “Atas nama pemerintah dan masyarakat Banda Aceh saya mengucapkan ribuan terima kasih atas dukungan dan perhatian yang negara anda berikan bagi kota kami selama ini,” katanya.

Menurutnya, sebagai kota yang baru bangkit dari bencana gempa bumi dan tsunami pada 2004 silam, Banda Aceh masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi. “Mulai dari implementasi konsep pengurangan risiko bencana hingga pewujudan smart city, kota tangguh dan berkelanjutan. Untuk itu, kami butuh banyak dukungan baik dari dalam maupun luar negeri.”

Di samping mitigasi bencana, sambungnya, Banda Aceh juga membutuhkan dukungan dalam pembangunan sektor ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. “Dalam bidang ekonomi yang sedang kami upayakan yakni menekan angka pengangguran dan kemiskinan yang kini masih berada di angka 7,75 dan 7,5 persen,” katanya.

“Salah satu upaya yang bisa kita lakukan yakni dengan meningkatkan kesejahteraan petani nelayan yang ada di Banda Aceh. Misalnya dengan mengadopsi teknik budidaya Tiram secara modern yang sudah berhasil dikembangkan di Kota Higashimatsushima-Jepang. Transfer knowledge tentu sangat kami butuhkan,” katanya.

Terkait proposal dari para pihak Jepang yang hadir dalam kesempatan tersebut, wali kota menyatakan pihaknya akan mempelajari terlebih dahulu untuk kemudian diambil langkah-langkah kerja sama yang konkret. “Hasilnya akan kami sampaikan dalam waktu dekat kepada bapak-ibu sekalian, dan semoga dapat segera kita tuangkan dalam sebuah Memorandum of Understanding (MoU),” pungkas wali kota.

Jepang Andalkan Multi Sistem dalam Menghadapi Tsunami

Sementara itu, Yuichi Ono dari IRIDeS Tohoku University mengatakan idealnya pembangunan sektor ekonomi dan pembangunan sistem pengurangan risiko bencana suatu daerah harus berjalan seimbang. “Terkait mitigasi bencana, kami sudah berinvestasi sejak lama pasca kekalahan perang 1945. Mulai saat itu pemerintah sudah mengalokasikan anggaran khusus untuk mitigasi bencana,” ungkapnya.

Dan hasil dari investasi tersebut, sebutnya, terbukti angka korban jiwa pada saat tsunami menghantam kawasan Higashimatsushima pada 2011 lalu dapat berkurang secara signifikan. “Potensi korban jiwa waktu itu yang berkisar di angka 200 ribu dapat ditekan menjadi 20 ribu jiwa,” ungkapnya lagi.

Penyandang gelar PhD in Geography ini menambahkan, saat ini Jepang menerapkan multi sistem dalam upaya pengurangan risiko bencana. “Jadi kami tidak mengandalkan satu sistem saja, tapi multi sistem yang terus kami kembangkan mulai dari early warning system, membangun sea wall sepanjang 400 kilometer, hutan pantai, kanal saluran air, dan menentukan zona aman bagi penduduk,” bebernya.

“Selain infrastruktur dan teknologi, tentu saja pendidikan kebencanaan mulai dari tingkat sekolah dan pelatihan serta simulasi bencana bagi masyarakat termasuk riset-riset secara kontinu terus kami lakukan. Mengingat Banda Aceh dan beberapa kota di Jepang memiliki potensi bencana yang sama, kita bisa saling belajar dan berbagi best practice dalam hal mitigasi bencana,” katanya seraya memuji kearifan lokal Aceh seperti pelestarian istilah Smong untuk mengedukasi masyarakat. (Jun)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Tahun Baru, Semangat Baru

Assalamualaikum sahabat Popot dan Nyanyak yang dirahmati Allah. Semoga selalu dalam keadaan sehat wal afiat, kritis dan cerdas serta senantiasa dalam lindungan Allah. Alhamdulilah hari Senin, tanggal 1 Januari 2024 lalu kita sudah masuk ke tahun baru. Kita sudah meninggalkan Tahun 2023. Tentu ada    banyak cerita, peristiwa yang terjadi dan kita alami di tahun 2023 yang menjadi catatan sejarah hidup kita. Cerita    suka dan duka yang tak terlupakan. Bisa jadi ada hal yang kita rencanakan untuk diwujudkan pada tahun 2023 lalu yang belum terwujud dan juga ada hal yang tidak tercapai, maka di tahun 2024 ini masih bisa untuk diwujudkan.  Nah, sahabat Popot dan Nyanyak yang berbahagia, Apa saja yang belum sahabat wujudkan di tahun 2023 yang lalu? Apa pula yang menjadi kelemahan atau kekurangan yang ada dalam diri selama 2023 yang lalu?    Bagaimana sikap sahabat semua? Malaskah? Atau sudah rakın, tapi belum berhasil?  Lalu, kini ketika kita sudah betad...

Sembilan Aktivitas Pengisi Liburan Anda Yang Sangat Menarik

Oleh Dian Balkis Mahasiswi  Jurusan Perbankan Syariah, FEBI UIN Ar-Raniry, Banda Aceh Assalamualaikum pembaca Bertemu kembali bersama saya Dian Balkis. Senang sekali dapat berbagi cerita  pada kesempatan ini. Oke saya akan sedikit bercerita tentang kegiatan setelah berlalunya semester 5. Bagi pembaca yang masih kuliah, pasti akan mengalami liburan semester. Ada sebagian mahasiswa yang senang libur semester, ada juga yang tidak senang karena berbagai alasan. Bagi mahasiswa yang bukan perantau, liburan semester bukan moment-moment yang dinantikan, tetapi jika bagi mahasiswa perantau, libur semester merupakan moment yang sangat dinantikan, karena mereka sangat ingin pulang kampung dan bertemu dengan keluarga. Sebagian mahasiswa libur semester ini menjadi hal yang sangat membosankan, apalagi mahasiswa rantauan yang pulang kampung. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan di rumah, sehingga dapat membuat mereka suntuk dan bosan. Seharusnya ada kegiat...