Langsung ke konten utama

Mengenal Macau, Tanah Wisata Kaya Budaya


Oleh Iqbal Perdana
Staff di CCDE


Macau atau Haojing (sebelum diduduki bangsa Portugis) merupakan Daerah Administratif Khusus China. Terletak di seberang muara Pearl River, Hong Kong. Destinasi ini “menjual” view kota dan panorama bernuansa eropa.

Sebelumnya, negeri naga ini merupakan bagian terluar bangsa Portugal, sampai pada akhirnya diserahkan kepada China pada tahun 1999. Maka tak heran jika pengunjung mudah menemukan bangunan dan budaya berbau eropa.

Negeri ini juga merupakan spot penduduk terpadat di dunia. Macau menghasilkan lebih banyak pendapatan dari perjudian. Bahkan lebih banyak dari tempat perjudian dimana pun di dunia ini, pendapatannya lebih dari tujuh kali pendapatan yang dihasilkan oleh “The Strip” di Las Vegas. Wew.

Campuran budaya Cina, Portugis dan tradisi keagamaan selama lebih dari empat abad telah membentuk Macau menjadi kota dengan koleksi festival dan acara yang tak ada tandingannya. Acara tahunan, termasuk festival Macau Arts Maret, Fireworks Internasional Tampilan Contest pada bulan September, festival Internasional Musik pada bulan Oktober dan / atau November, dan Macau International Marathon pada bulan Desember mampu membuat tourist tersihir keasikan.

Tak cukup dengan itu? Masih ada Lunar Tahun Baru Cina, festival tradisional maha penting yang digelar pada akhir Januari atau awal Februari. Destinasi The Pou Tai Un Temple di Taipa adalah tempat untuk Pesta Tou Tei, dewa bumi, pada bulan Februari. Sedangkan Temple A-Ma, penghormatan terhadap Dewi Matsu, digelar pada bulan April dengan banyak jamaah.

Selain itu, ada pula festifal The Drunken Dragon and twinkling-clean di bulan Mei. Di Coloane Village, Tam Kong, The Taoist god juga diperingati pada hari yang sama.
Macau mempertahankan banyak situs sejarah di daerah perkotaan. Pusat Sejarah Macau, juga mencakup 25 lokasi bersejarah, secara resmi terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 15 Juli 2005 selama sesi ke-29 dari Komite Warisan Dunia, yang diselenggarakan di Durban, Afrika Selatan. Sungguh menarik menyambangi kota ini.

Layaknya nama-nama kota besar di dunia, seperti, Paris, Roma, Venice, Nice, dan lain sebagainya tentu didukung dengan destinasi-destinasi yang memukau atau memiliki nilai sejarah.

Demikian pula Macau, paduan eropa-portugis dan china menjadi dasar munculnya budaya, bangunan, dan sejarah yang penuh warna.

Sebagian besar wilayah Macau telah dinobatkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO. Termasuk 25 bangunan bernilai sejarah tinggi dan beberapa budaya yang tumbuh ditengah-tengah masyarakat Macau. Sedikitnya, ada 129 situs sejarah yang layak dikunjungi selama berada di Macau.

Situs-situs itu tersebar di tiga wilayah berbeda; Macau, Taipa, dan Coloane. Sebagian besar tersebar di Macau, yaitu sebanyak 104 situs.

Selain itu, sedikitnya 23 museum tersebar di seluruh negeri Macau. Masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda.

Suka menantang adrenalin? Barangkali Macau Tower bisa menjawab. Pada ketinggian 233 M di Macau Tower anda dapat memacu adrenalin dengan melakukan Bungy Jump, yap terjun bebas. Meski tidak betul-betul bebas, sebab tubuh anda dipasang tali pengaman. Namun sensasi terjun bebas dapat memacu adrenalin.

Tak cukup dengan itu? Macau Tower juga menyajikan kegiatan pemacu adrenalin lainnya, seperti skywalk, bouldering, dan climbing patut dicoba. Kegiatan pada tingkat ketinggian di Macau Tower berada di posisi kedua tertinggi di dunia. Wow, bukan perkara mudah untuk menenangkan hati melakukan atraksi-atraksi diluar akal sehat itu.

Disamping itu, Macau memiliki dua pantai primadona, pertama Hac Sa (Si Pasir Hitam) dan Cheoc Van (Si Teluk Bambu). Dua pantai ini musti anda kunjungi ketika menyambangi Macau.

Selain karna pantainya yang menawan, jejeran restoran penjaja kuliner laziz juga masuk hitungan. Restoran dengan nuansa portugis mampu membuat anda merasa sedang berada di pantai-pantai Lisboa.

Setelah terbang dari kota asal, tentu menjelajahi kota “baru” (Macau) menjadi primadona. Tak pelak, berbagai cara ditempuh saat menjelajah. Ada yang tertarik dengan berjalan kaki, atau menumpang angkutan umum.

Masing-masing cara tentu memiliki nilai keasikan yang berbeda-beda. Tergantung selera, kira-kira begitu kata mereka.

Berjalan? Serius? Jangan terkejut, berjalan bisa dibilang cara terbaik untuk berkeliling Macau Peninsula yang kecil, padat, juga untuk menemukan banyak hal. Ada banyak jalan menuju deretan destinasi beken sehingga tidak terlalu memakan waktu jika dibandingkan dengan menumpang angkutan umum.

Jangan takut soal trek pejalan kaki, kebanyakan jalan di Macau memiliki trotoar pejalan kaki yang cukup ampuh memanjakan pejalan kaki. Di dalam dan di sekitar Senado Square, trotoar dibuat dari potongan batu kapur dengan motif bergelombang, hal ini pasti akan menarik perhatian Anda. Namun Macau memiliki medan yang berbukit, hingga kucuran keringat saat menapaki kemiringan Macau tak dapat rerelakkan.
Menarik jika anda berkelana di kota tua, jalan-jalan di kota ini memiliki pola perjalanan yang sedikit rumit. Kemungkinan akan tersesat pada bagian kota tertentu cukup besar, namun disinilah jiwa petualang menjelajahi Macau.

Sedikitnya, ada tiga perusahan bus yang lalu-lalang di daratan Macau; Transportes Urbanos Macau, Sociedade de Transportes Colectivos de Macau dan Sociedade de Transportes Públicos Reolian. Sedikit memang, hal itulah yang bagi banyak orang menilai sistem transportasi bus di Macau sedikit membingungkan.

Pertama, sedikit sekali supir bus yang mampu berbahasa Inggris, konon bahasa portugis. Kebanyakan dari mereka berbicara menggunakan bahasa Cantonese. Karnanya, turis lebih sering menyebutkan lokasi yang dituju dalam bahasa portugis kepada supir. Jika geleng-geleng, jangan naik bus itu.

Sedikit tips menuju destinasi yang ingin dituju, sebaiknya sebelum menumpang bus. Kunjungi situs bus The Reolian untuk melihat semua rute keberangkatan bus dalam bahasa inggris (situs bus yang lain masih menggunakan bahasa China. Sama halnya dengan sistem tarif bus di Hong Kong, di Macau yang menjadi patokan adalah destinasi tujuan, bukan jauhnya perjalanan.

Tarif dasar sebesar $3.20 dikenakan kepada penumpang yang melanglang sebatas Macau Peninsula, menuju Pulau Taipa anda dikenakan biaya $4.20, sedangkan rute “termahal”, Peninsula – Hac Sa dikenakan $6.40.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...