Langsung ke konten utama

Forum Jurnalis Lingkungan Mengadakan Kemah Jurnalistik ke dua


Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh menggelar Kemah Jurnalistik di CRU Sampoiniet Kabupaten Aceh Jaya selama dua hari, 16-17 Agustus 2018. 
Kemah Jurnalistik ini digelar agar pekerja media dan pers kampus memahami pentingnya memberitakan isu-isu lingkungan, dengan metode berlajar langsung di alam bebas, diharapkan dapat merangsang para jurnalis muda untuk lebih peka dan dapat melihat permasalahan lingkungan yang terjadi dari sudut pandang yang berbeda. 
Selain itu, Kemah Jurnalistik Mengambil moment 17 Agustus ini, FJL ingin mengampanyekan Perlindungan Habitat Satwa Serta Satwa Yang Terancam Kepunahannya 
Setidaknya 50 orang jurnalis dari media cetak, foto serta video serta perwakilan peserta dari luar jurnalis mengikuti rangkaian kegiatan sampai selesai.
Selama acara Kemah Jurnalistik, peserta dibekali sejumlah ilmu pengatahuan tentang pentingnya melakukan konservasi lingkungan serta penyelamatan habitat satwa payung yang ada di Provinsi Aceh.
Diharapkan jurnalis muda dan pers kampus akan memantik untuk memberitakan isu-isu lingkungan, baik melalui foto, video dan juga menulis.
Rencananya Kemah Jurnalistik ini akan terus digelar di beberapa daerah lainnya di seluruh Aceh secara berkesinambungan. Diharapkan, dengan seringnya digelar Kemah Jurnalistik, semakin banyak orang terlibat dalam melindungi hutan.
Kemah Jurnalistik yang kedua ini diselenggarakan oleh FJL Aceh tahun 2018 ini menghadirkan pembicara dari perwakilian CRU Aceh dan sejumlah jurnalis lainnya. Baik fotografer, videografer dan jurnalis media cetak.
Kemah Jurnalistik ini juga didukung penuh oleh CRU Aceh, Yayasan Ekosistem Lestari (YEL), Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Banda Aceh dan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Aceh, Ikatan Jurnalis Televisi Indosesia,  Aceh Chilimate Change Inisitive (ACCI), walhi Aceh, Sahabat Gajah Sumatera.
Kemah Jurnalistik ini merupakan kegiatan penutup dari rangkaian kegiatan Hari Gajah Sedunia (Word Elephan Day) yang jatuh pada tanggal 12 Agustus 2018.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Petualangan

  Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok, Jawa Barat Baru kusadari, ternyata upaya memotong ikatan emosiku dengan dunia petualangan di alam terbuka dengan sekian tahun menutup diri dari interaksi dengan Mapala UI, tidaklah menghentikan petualangan itu. Ruh petualangan itu hanya berpindah di kehidupan keseharian. Aku masih ingat saat seorang kolega senior dalam dunia tersebut bicara tentang keinginan mendaki puncak Everest, lantas berlanjut ke 8.000 meter yang lain, kukejar dengan pertanyaan "sesudah itu...?" Tak pernah kuproleh jawaban yang jelas. Puncak Everest dan 8.000 an meter itu bukan milikku yang amatir, mereka milik para profesional dan sedikit kegilaan seperti tokoh di bawah ini. Kilas balik, memasuki dunia pendidikan STM Pembangunan adalah sebuah petualangan yang "terpaksa" karena ongkos memasuki SMA tak terjangkau. Di terima di PTN terbaik negeri ini juga petualangan, karena sungguh tak terbayangkan, ikut ujian PP-I di Gelora Senayan, sendirian tanpa kawa...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...