Langsung ke konten utama

Pameran Eksibisi Smong di Museum Tsunami Diminati Pengunjung


Banda Aceh - Pameran Eksibisi Temporer yang berlangsung di Museum Tsunami banyak menarik pengunjung yang datang saban hari, agenda pameran yang mengangkat kearifan lokal Smong dari Simeulue merupakan bagian dari Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VII.
Sejak dibuka 8 Agustus lalu oleh Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh bersama Kepala Perpustakaan dan Arsip Aceh Wildan, eksibisi yang berlangsung di lantai 2 ruang pamer temporer Museum Tsunami.
Desainer Eksibisi Cut Putri Kausaria menjelaskan, konsep yang diangkat dalam pameran kearifan lokal yang mengangkat tema "Smong ini memiliki alur cerita dari satu koleksi ke koleksi lainnya.
"Untuk pameran di Museum Tsunami kali ini, kita hadirkan konsep seni yang bercerita dan mampu mengedukasi pengunjung sehingga mereka betah untuk berlama-lama melihat bagaimana tsunami pernah melanda Aceh," ungkap Putri, Jumat (10/8/2018).
Yang membuat tambah menarik, sebut Putri, dalam eksibisi temporer ini tidak hanya menghadirkan informasi lewat tulisan semata, namun dihadirkan pula diorama yang atraktif.
"Diorama layer dihadirkan untuk memberi gambaran dan kesan mendalam mengenai kisah tsunami di Aceh yang mengangkat cerita kearifan lokal, yaitu Smong yang dikenal oleh masyarakat Siemeulu dan Ie Beuna yang juga bahasa yang dipakai masyarakat Aceh secara umum," sebut Putri.
Koordinator Museum Tsunami Hafnidar menyebutkan, kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara ke museum selama PKA juga meningkat drastis, hal ini terlihat dari banyak agenda yang juga digelar di Museum Tsunami yang terus dipadati pengunjung.
"Selama eksibisi temporer Smong, pengunjung yang hadir tidak hanya sampai sore tapi juga sampai malam. Mengingat khusus lantai 2 ruang pamer temporer kita buka hingga pukul 22.00 WIB dan ini menjadi bentuk dukungan pihak manajemen tsunami juga untuk memberi ruang lebih bagi pengunjung yang ingin melihat pameran," sebutnya disela-sela melayani sejumlah pengunjung.

Hafni juga menambahkan, selama lima hari sejak digelarnya PKA VII, tidak kurang dari enam ribuan pengunjung terus berdatangan ke museum per hari. 
"Dari data yang kami himpun mulai dari Selasa (7/8/2018), jumlah pengunjung Museum Tsunami mencapai angka 6.674 orang, termasuk wisatawan dari berbagai negara seperti Inggris, Sudan, Rusia, dan Malaysia," beber Hafni.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Petualangan

  Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok, Jawa Barat Baru kusadari, ternyata upaya memotong ikatan emosiku dengan dunia petualangan di alam terbuka dengan sekian tahun menutup diri dari interaksi dengan Mapala UI, tidaklah menghentikan petualangan itu. Ruh petualangan itu hanya berpindah di kehidupan keseharian. Aku masih ingat saat seorang kolega senior dalam dunia tersebut bicara tentang keinginan mendaki puncak Everest, lantas berlanjut ke 8.000 meter yang lain, kukejar dengan pertanyaan "sesudah itu...?" Tak pernah kuproleh jawaban yang jelas. Puncak Everest dan 8.000 an meter itu bukan milikku yang amatir, mereka milik para profesional dan sedikit kegilaan seperti tokoh di bawah ini. Kilas balik, memasuki dunia pendidikan STM Pembangunan adalah sebuah petualangan yang "terpaksa" karena ongkos memasuki SMA tak terjangkau. Di terima di PTN terbaik negeri ini juga petualangan, karena sungguh tak terbayangkan, ikut ujian PP-I di Gelora Senayan, sendirian tanpa kawa...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...