Langsung ke konten utama

SEPASANG BATU DI TEPI DANAU LAUT TAWAR



Oleh Cut  Alya  Allyva 
Pelajar KELAS Vll-2  SMP N 1 Bandar Dua, Pidie Jaya, Aceh

Pada zaman dahulu kala di negeri Aceh, hiduplah seorang gadis berparas cantik.  Si gadis amat menyanyangi dan mencintai keluarganya. Begitu pun keluarganya amat menyanyangi dan mencintai gadis itu.

Kecantikan  gadis tersebut terdengar sampai ke negeri seberang lautan. Seorang pemuda tampan yang berasal  dari keluarga terhormat datang ke desa  dimana si gadis tinggal. Si pemuda mengajukan pinangannya untuk memperistri si gadis. Si gadis tidak semerta- merta menerima pinangan itu, ia harus berembuk dahulu dengan keluarganya .

 â€śTampaknya,  ia pemuda yang baik dan bertanggung jawab.  Sikapnya santun dan bersahaja. Pantas kiranya ia  menjadi suamimu,” kata ayah si gadis.  Si gadis akhirnya menerima pinangan si pemuda setelah keluarganya memberi restu padanya.

Pesta pernikahan pun lantas dilangsungkan dengan  amat meriah.  Segenap keluarga, kerabat, sahabat  dan tetangga datang dengan wajah suka cita untuk menjadi saksi pernikahan si gadis. Setelah beberapa hari tinggal di desa tempat si gadis berada , si pemuda pun mengajak si gadis yang telah menjadi istrinya itu untuk kembali ke kampung halamannya di seberang lautan.

Meski telah menjadi istri si pemuda, hati si gadis sesungguhnya amat berat meninggalkan keluarga dan juga desa tempat tinggalnya itu. Namun, dia harus mengikuti ajakan suaminya sebagai tanda kesetiaan dan baktinya pada suaminya. 



Sebelum berangkat, ayah si gadis berpesan, “wahai anakku , tinggallah baik-baik di negeri  suamimu. Ingatlah pesanku, selama engkau dalam perjalanan jangan sekali-kali engkau menoleh ke belakang.  Jangan sekali-kali engkau melakukannya.  Niscaya engkau akan menjadi batu!”

“ baiklah ayah ,“   ujar si gadis menyanggupi.
           Si gadis dan suaminya pun pergi meninggalkan   desa itu untuk memulai perjalanan jauh menuju negeri seberang lautan.  Dari desa tempat tinggalnya, si gadis harus menembus kepekatan hutan belantara, mendaki bukit dan menyebrangi danau laut tawar. Selama dalam perjalanannya si gadis tetap teguh  memegang pesan ayahandanya.  Sama sekali dia tidak berani menolehkan wajahnya ke belakang, hingga tibalah keduanya di danau laut tawar.  Dengan menaiki sebuah sampan , si gadis  dan suaminya menyebrangi danau laut tawar.
         




































  




















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Hujan di Penghujung Tahun

Oleh Halimah  Berdomisili di Agam, Sumatera Barat Tak terasa tahun 2021 hampir berlalu/ Tiba masanya Fajar 2022 segera datang/ Hanya sayang kita tak bisa lagi berhati riang/ Hujan di penghujung tahun turun bak air dituang/ Dingin nya gunung Marapi dan Singgalang/ Dahsyat amat menusuk tulang/ Daku terus merenung dengan hati gamang/ Doa ku semoga janji baik segara datang/ Bukittinggi begitu ramai oleh pendatang/ Bercengkerama di bawah jam gadang/ Betapa berbeda nya tahun sekarang/ Bahaya Covid 19 masih menghadang/ Banyak orang frutasi dan meradang/ Buruh, pegawai, dokter serta pedagang/ Biaya hidup terus naik tinggi menjulang/ Betapa negeri ini serasa mau tumbang/ Berharap semoga corona cepat hilang/ Padangkudo, 31 Desember 2021 Penulis: Halimah, S.Pd - Agam

Tahun Baru, Semangat Baru

Assalamualaikum sahabat Popot dan Nyanyak yang dirahmati Allah. Semoga selalu dalam keadaan sehat wal afiat, kritis dan cerdas serta senantiasa dalam lindungan Allah. Alhamdulilah hari Senin, tanggal 1 Januari 2024 lalu kita sudah masuk ke tahun baru. Kita sudah meninggalkan Tahun 2023. Tentu ada    banyak cerita, peristiwa yang terjadi dan kita alami di tahun 2023 yang menjadi catatan sejarah hidup kita. Cerita    suka dan duka yang tak terlupakan. Bisa jadi ada hal yang kita rencanakan untuk diwujudkan pada tahun 2023 lalu yang belum terwujud dan juga ada hal yang tidak tercapai, maka di tahun 2024 ini masih bisa untuk diwujudkan.  Nah, sahabat Popot dan Nyanyak yang berbahagia, Apa saja yang belum sahabat wujudkan di tahun 2023 yang lalu? Apa pula yang menjadi kelemahan atau kekurangan yang ada dalam diri selama 2023 yang lalu?    Bagaimana sikap sahabat semua? Malaskah? Atau sudah rakın, tapi belum berhasil?  Lalu, kini ketika kita sudah betad...