Langsung ke konten utama

Bupati Aceh Tengah dan Ketua BKPRMI Aceh Mewisuda 1.004 Santri TPA



Aceh Tengah - Bupati Aceh Tengah Shabela Abu Bakar dan Ketua Dewan Pengurus Wilayah Badan Kemakmuran Pengurus Remaja Mesjid Indonesia (BKPRMI) provinsi Aceh ikut hadir dan mewisudakan 1.004 santri dan santriwati TKA, TPA dan TQA. Di halaman kantor Setdakab Aceh Tengah, Minggu (30/12/2018).

Ketua Umum DPW BKPRMI Aceh, DR Mulia Rahman SPdi MA kepada media mengatakan, sebanyak 1.004 Santri dan santriwati Taman Kanak-Kanak Alqur’an (TKA), Taman Pendidikan Alqur’an (TPA) dan Ta’limul Qur’an Lil Aulad (TQA) telah diwisuda.

“Kunci dalam pembangunan harus didasari dengan agama dimana generasi muda harus terus dibekali dan dipersiapkan untuk masa yang akan datang yang mana harus terus mencintai Al Qur’an,” ungkap Mulia.

Menurut Mulia Rahman, anak-anak harus sejak awal ditanamkan ilmu agama tentunya untuk menciptakan generasi yang berkualitas dan mengedepankan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. 

Mulia Rahman ketua DPW BKPRMI yang baru terpilih ini berharap, kegiatan wisuda akbar santri TPA seperti yang dilakukan di Aceh Tengah bisa di ikuti oleh 23 kabupaten/ kota se Aceh, sehingga gaung lembaga pendidikan Al quran ini bisa bertambah besar bahkan menjadi contoh bagi provinsi lainnya di Indonesia.

"BKPRMI di seluruh kabupaten/ kota di Aceh harus aktif, bangkit dan berbenah dalam pergerakan kemakmuran masjid, BKPRMI di seluruh kabupaten hari ini harus mampu melakukan inovasi baru dan di isi oleh kader muda yang terpaut hatinya di masjid karena mereka adalah aset masa depan," ungkap Ketua Umum BKPRMI termuda di Indonesia ini.

Sementara itu, Bupati Shabela mengatakan pemerintah daerah akan terus mendorong anak-anak di daerah untuk meningkatkan pengetahuan agama melalui lembaga-lembaga pendidikan non formal.

“Pendidikan agama memiliki peranan penting dalam menyiapkan generasi bangsa yang alqur’ani dan berkarakter,” ujarnya.

Santri dan santriwati yang berasal dari 14 kecamatan di Kabupaten Aceh Tengah diwisuda oleh Bupati Shabela Abubakar dan Ketua Pengurus Wilayah (DPW BKPRMI) Provinsi Aceh DR Mulia Rahman SPdi MA.

Ikut hadir dalam prosesi wisuda tersebut anggota DPRA Ramadhana Lubis, Kadis DSI Aceh Tengah, Kakakemenag Aceh Tengah, serta DPRK Ansaruddin Syarifuddin Naldin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...