Langsung ke konten utama

Maimunzir kembali Meluncurkan Lagu Terbaru, "Kulihat Perempuan Perkasa"


Maimunzir,  Putra kelahiran Meunasah Hagu, Kecamatan Nurussalam, Aceh Timur ini tak pernah berhenti mengkritisi kebiasaan buruk yang terjadi di masyarakat melalui karya seni yang digelutinya. Betapa tidak,setelah sukses dengan single " Hutan Nanggroe", yang mengisahkan tentang nasib hutan di Aceh yang terus mengalami pengurangan karena dieksploitasi dan pembalakan legal dan illegal. Maimunzir merasa sangat prihatin, hingga ia melakukan perlawanan terhadap tindakan penrusakan hutan tersebut dengan lagu. Rasa sakit hati, prihatin disatukannya dalam sebuah lagu yang kini menggema dan bisa dinikmati lewat youtube dan media lainnya.


Lagu  Hutan Nanggroe, katanya  berisikan kritikan Lumpurap pembalakan hutan yang menyebabkan satwa liar seperti gajah, harimau dan hewan lainnya tersingkirkan dari habibat mereka.

Kini, di awal tahun 2019 ini Maimunzir kembali meluncurkan singel terbarunya dengan lagu yang diberi judul " Perempuan Perkasa" Lagu ini tajam mengkritik perihal perempuan yang tertindas, namun tetap tegar menjalani rutinitas. 


"Kulihat perempuan Perkasa, mencangkul di pematang sawah, wajah memerah dibakar mentari, Mandi keringat dan Lumpur resah. Di sisi lainnya sang ayah, duduk berleha di rangkang, menikmati sejuknya angin perdesaan, hati kecil berbisik, apakah ini hal Yang wajar"

Sebait syair lagu yang dicipta Maimunzir ini hanya ingin melakukan perlawan budaya partiarki yg sangat merugikan kaum perempuan. 


Maimunzir yang sehari-hari bekerja sebagai video maker & fotografer ini sudah mulai menciptakan dan menyanyikan lagu-lagu yang bernuansa balada sejak tahun 1999 dengan teman-teman Sanggar Curahan Expresi. 


Nah, yang membuat suguhan lagu "perempuan Perkasa" Ini lebih dahsyat, karena lagu ini langsung diaransemen ulang oleh komposer andal yakni  Moritza Thaher atau yang lebih akrab disapa bang Momo ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Petualangan

  Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok, Jawa Barat Baru kusadari, ternyata upaya memotong ikatan emosiku dengan dunia petualangan di alam terbuka dengan sekian tahun menutup diri dari interaksi dengan Mapala UI, tidaklah menghentikan petualangan itu. Ruh petualangan itu hanya berpindah di kehidupan keseharian. Aku masih ingat saat seorang kolega senior dalam dunia tersebut bicara tentang keinginan mendaki puncak Everest, lantas berlanjut ke 8.000 meter yang lain, kukejar dengan pertanyaan "sesudah itu...?" Tak pernah kuproleh jawaban yang jelas. Puncak Everest dan 8.000 an meter itu bukan milikku yang amatir, mereka milik para profesional dan sedikit kegilaan seperti tokoh di bawah ini. Kilas balik, memasuki dunia pendidikan STM Pembangunan adalah sebuah petualangan yang "terpaksa" karena ongkos memasuki SMA tak terjangkau. Di terima di PTN terbaik negeri ini juga petualangan, karena sungguh tak terbayangkan, ikut ujian PP-I di Gelora Senayan, sendirian tanpa kawa...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...