Langsung ke konten utama

Tekat Salamiah Tukang Sapu Masjid Sembuhkan Dua Anaknya dan Penuhi Ekonomi Keluarga

Foto dok. ACT

Di depan Masjid Bujang Salim, Krueng Geukueh, Aceh Utara, Salamiah (62) nampak sedang mengangkat sampah dari tong guna dipindahkan ke tempat pembuangan selanjutnya. Sementara di belakangnya terlihat barisan jamaah yang sedang manasik haji berseragam serba putih. 
“Dulu saya pernah menabung haji. Tapi akhirnya saya gunakan tabungan itu untuk berkurban. Mudah-mudahan Allah memberikan saya kesempatan lain berhaji,” ujar Salamiah yang berpenghasilan Rp600 ribu per bulan saat dijumpai Tim Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Aceh Utara – Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh, Aceh Utara, Selasa (25/6).
Salamiah merupakan petugas kebersihan (tukang sapu) Masjid Bujang Salim. Perempuan kelahiran Keude Krueng Geukueh, 1 Juli 1957 sudah melakoni pekerjaan itu 20 tahun demi menghidupkan roda ekonomi keluarga yang dipikulnya sendirian. Suaminya, Amiruddin (65) sudah sakit-sakitan dan tak sanggup lagi mencari nafkah.
Di usia senjanya, Salamiah memikul beban hidup lainnya yang sangat berat. Dua orang anaknya mengalami gangguan jiwa, yakni Suhendrik (31) dan Putra Andika (23). Tiga anak lainnya meninggal saat masih bayi. Selebihnya sudah berkeluarga dan menetap di tempat lain.
“Anak saya (Putra) sakit karena kecelakaan. Kepalanya terbentur keras sehingga mengalami kerusakan saraf. Suhendrik sakit sebab trauma pada masa konflik Aceh,” ujarnya mencoba tegar.
Ia sudah membawa Suhendrik berobat 10 kali. Namun dipulangkan lagi. Kondisi jiwa yang tidak stabil membuat Suhendrik mengamuk sewaktu-waktu. Pernah sekali waktu Suhendrik kabur dari rumah menggunakan sepeda motor. Karena bensinnya habis, sepeda motornya ditinggalkan begitu saja, dan ia pulang jalan kaki. Bahkan, pada Desember 2016 keluarga pernah menduganya meninggal akibat gempa Pidie Jaya karena berhari-hari kabur dari rumah tanpa kabar.
Belum lagi persoalan lahan tanah tempat rumah nek Salamiah berdiri sekarang yang diklaim milik salah satu perusahaan negara. Pihak perusahaan sudah beberapa kali menyurati mereka agar pindah dari lahan yang sudah ditempati selama 35 tahun itu. “Apa daya bagi kami. Dapat memenuhi kebutuhan makan keluarganya saja kami sangat bersyukur kepada Allah. Gimana kami mau cari tempat lain,” tanya nek Salamiah.
Meskipun demikian, semangat perjuangan Salamiah tidak terputus. Ia berikhtiar mengobati kedua anaknya yang mengalami gangguan jiwa dan meningkatkan perekonomian keluarga. Akan membahagiakan lagi jika dirinya bisa berhaji.
Staf Program Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh Laila Khalidah mengatakan, ACT membuka peluang bagi siapapun yang bersedia membantu Salamiah. Para dermawan dapat menyalurkan donasinya untuk Salamiah melalui BNI Syariah 66 00011 008, Bank Aceh Syariah 010 0193 000 9205, dan Bank Syariah Mandiri 7089 7860 23atau menghubungi ACT Aceh melalui WhatsApp SMS Center 081380007536, Telepon 0651-7315352.
“Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk membantu Bu Salamiah mengobati anaknya serta pemberdayaan ekonomi keluarga,” ucapnya. (Zulfurqan, Humas ACT Aceh)






Virus-free. www.avast.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Guru- Guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Banda Aceh

Dalam Rangka Memperingati Hari Guru   Canda Tawa Oleh  Dahrina,M,S.Sg.MA   Panggilan suara hati Menerjang segala penjuru Betabur butiran  resah dalam pandemi  Kemana muaranya dunia pendidikan   Tersungkur kaku aku dalam lamunan Terkontaminasi jiwa dalam keraguan Pikirku mulai menerawang Akan kah pandemik ini bisa kulawan   Aku memang tidak punya kuasa Tapi Allah Maha di atas segalanya Aku lemah dalam berlogika Tapi Allah Nyata adanya   Kini.... Derap langkah siswaku kembali terdengar Guruku kembali mengajar Canda tawa siswaku berbalut persahabatan Ada guru yang membimbing dengan balutan karakter budiman   Guru mari kita bersama ciptakan suasana baru  Wujudkan merdeka belajar  Negeri ini menantimu dalam karya yang terus dikenang   Baying-Bayang Pandemi Komite MIN 11 Banda Aceh    Hari ini terasa berbeda dengan tahun-tahun yang lalu Hari ini kita rayakan hari guru dengan sangat sederhana Tapi janganlah terperanjat dengan kesederhanaanya Syukurilah apa yang sudah di takdirkan Allah    Har

Tingkatkan Budaya Baca, Dispersa Kota Banda Aceh Bina Pustaka Sekolah dan Gampong

Banda Aceh - Pemerintah Kota Banda Aceh melalui program pengembangan minat dan budaya baca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banda Aceh berupaya untuk terus meningkatkan minat baca masyarakat di Kota Banda Aceh. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banda Aceh Alimsyah, S. Pd, MS melalui Sekretaris Dinas Amir mengatakan bahwa beberapa strategi dan upaya yang dilakukan yakni memberikan pembinaan kepada pustaka sekolah-sekolah dan gampong-gampong. "Yang dibina bukan hanya pustaka sekolah, dan pustaka gampong. Kita juga bina pustaka rumah sakit, pustaka di masjid-masjid dan di tempat-tempat publik, seperti pojok baca di Mall Pelayanan Publik (MPP) Kota Banda Aceh," jelasnya saat ditemui pasa Selasa, (17/6/2020) Selain itu jelasnya, pihaknya juga memberikan kemudahan dalam bentuk pelayanan pustaka keliling ke gampong-gampong atau sekolah-sekolah. "Untuk mendatangkan pustaka keliling ke sekolah atau gampong bisa masukkan surat ke dinas kita. Akan kita layani jika t

Peringati Hari Ibu, Kantor PPKB Banda Aceh Gelar Seminar Parenting

    Banda Aceh - Dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-88 2016, Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Banda Aceh menggelar seminar parenting bertajuk “Menjadi Ibu Profesional”.    Menghadirkan ahli parenting nasional Septi Peni Wulandani yang juga pimpinan Institut Ibu Profesional (IIP) Jakarta sebagai pembicara utama, acara ini diikuti oleh ratusan kaum perempuan dari berbagai kalangan di Aula Lantai IV, Gedung A, Balai Kota Banda Aceh, Selasa (29/11/2016). Di antara tamu undangan terlihat hadir Ketua DPRK Banda Aceh Arif Fadillah, Ketua DWP Banda Aceh Buraida Bahagia, para pejabat di lingkungan Pemko Banda Aceh, Ketua Balee Inong se-Banda Aceh, dan sejumlah tokoh perempuan lainnya. Kepala Kantor PPKB Banda Aceh Badrunnisa menyebutkan peringatan Hari Ibu ke-88 2016 mengusung tema “Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki untuk Mewujudkan Indonesia Bebas dari Kesenjangan Ekonomi, Kekerasan, dan Perdagangan Orang.” Pihaknya, sebut Badrunnisa, terus ber