Langsung ke konten utama

Pagelaran Konser Amal Peduli Thalassemia



Banda Aceh – Yayasan Darah Untuk Aceh (YADUA) dan Perkumpulan Awak Droe Only (ADO) menggelar acara amal bertajuk “Peduli Thalassemia” yang dikemas dalam konser amal oleh penyanyi Rafli. Acara ini berlangsung di Le More Cafe Banda Aceh pada Sabtu malam (27/7/2019).

Pendiri YADUA, Nurjannah Husien mengatakan, kegiatan ini merupakan inisiatif pihaknya dan ADO dalam mengampanyekan thalassemia dan mengajak semua unsur yang mau peduli, baik itu masyarakat maupun pemerintah untuk dapat bersama-sama menyuarakan penyakit ketergantungan akan darah ini.

“Thalassemia adalah penyakit kelainan darah yang ditandai dengan kondisi sel darah merah yang rusak atau umurnya lebih pendek dari sel darah merah yang normal yakni 120 hari. Akibatnya penderita thalassemia akan mengalami gejala anemia di antaranya pusing, muka pucat, badan sering lemas, susah tidur, nafsu makan hilang, dan infeksi berulang,” kata Nurjannah Husien melalui siaran pers, Jumat (26/7/2019).

Thalassemia ini juga merupakan penyakit yang diturunkan oleh kedua orang tua yang merupakan pembawa sifat thalassemia, tidak menular, dan belum ditemukan obatnya. Berdasarkan hasil survei Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007, menempatkan Aceh sebagai salah satu propinsi dengan prevalensi thalassemia minor atau pembawa sifat tertinggi nasional dengan angka 13,4%, sedangkan Indonesia sendiri berada pada sabuk thalassemia dunia dan WHO menyatakan, 6 hingga 10 dari setiap 100 orang di Indonesia membawa gen penyakit ini.

Ibarat gunung es kata Nurjannah Husien, gen thalassemia tersimpan dalam kehidupan masyarakat di Aceh, lebih dari 500 penderita thalassemia yang sedang melakukan pengobatan rutin di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin Banda Aceh dan rumah sakit daerah lainnya. Angka ini akan bertambah terus dan tidak sedikit juga yang berhenti berjuang di usia yang relatif sangat muda.


“Oleh karena itu, sosialisasi kepada masyarakat bahwa thalassemia adalah penyakit keturunan harus segera dilakukan, mengingat peningkatan jumlah pasien yang sangat signifikan dari tahun ke tahun,” katanya. Penyakit ini hanya bisa dicegah dengan tidak mempertemukan dua pembawa sifat (carrier) dalam ikatan pernikahan. Oleh karenanya pemahaman ini sangat penting dilakukan kepada remaja, generasi muda, serta seluruh lapisan masyarakat agar penyakit yang tidak menular ini bisa direduksi secara menyeluruh. Salah satu caranya melalui event-event yang melibatkan partisipasi publik seperti acara hiburan. Acara ini rencananya akan dibuka oleh Ibu plt Gubernur Aceh, Ibu Dr. Ir. Dyah Erti Idawati, M.T

Rafli dinilai sangat peduli dengan kegiatan-kegiatan sosial dan selalu terlibat dalam penggalangan dana untuk kemanusiaan. Konser amal ini menggandeng juga pihak AK Production yang akan mengemas acara hiburan sambil berdonasi.

Selain musik, ada juga penampilan pembacaan puisi oleh salah seorang penyintas thalassemia, Surya Risky, yang juga penulis dan puisi yang akan dibacakannya merupakan hasil karyanya sendiri. 
“Penonton juga bisa langsung interaktif dengan dokter, pendamping, dan juga keluarga penyintas thalassemia dalam segmen talkshow yang juga dipandu oleh MC Dosi Elfian dari Smart Speaking,” ujarnya.

Untuk undangan peserta terdapat dua kategori, yaitu VIP senilai Rp1 juta, dan umum masing-masing Rp100 dan 50 ribu. Harga tersebut sudah termasuk dengan makanan.
“Kami mengajak semua pihak untuk berpartisipasi menghadiri acara yang sarat dengan edukasi ini,” kata Nuu Husien.
Untuk informasi, bisa menghubungi Nurjannah Husien di nomor 0811 6829 atau Vira Liesmana di 0812 69366 933 dan Tyd di nomor +6281315108712 []

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

FJL Aceh Nilai Distribusi Data Bencana di Aceh Belum Baik

  BANDA ACEH - Potretonline.com, 03/01/22. Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh menilai distribusi data terkait bencana banjir di beberapa kabupaten saat ini belum baik. FJL Aceh menyarankan agar Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) memfungsikan pusat data informasi dengan maksimal. Kepala Departemen Monitoring, Kampanye, dan Advokasi FJL Aceh Munandar Syamsuddin, melului siaran pers, Senin (3/1/2022) menuturkan BPBA sebagai pemangku data kebencanaan seharusnya memperbarui data bencana setiap hari sehingga media dapat memberitakan lebih akurat. "Memang tugas jurnalis meliput di lapangan, namun untuk kebutuhan data yang akurat harusnya didukung oleh instansi terkait, dalam hal ini pemangku data adalah BPBA," kata Munandar. Penyediaan data satu pintu, kata Munandar, sangat penting agar tidak ada perbedaan penyebutan data antarmedia. Misalnya, data jumlah desa yang tergenang, jumlah pengungsi, dan kondisi terkini mestinya diupdate secara berkala. Perbedaan penyebutan data ak...