Langsung ke konten utama

Lima Pecatur Perkuat Aceh di Porwil se Sumatera



BANDA ACEH - Lima pecatur putra terpilih mewakili Aceh pada Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) se Sumatera di Bengkulu, Nopember 2019.

Mereka mewakili Aceh pada pesta olahraga terbesar se sumatera itu ditentukan dari hasil seleksi daerah yang diikuti 18 pecatur terbaik dari kabupaten dan kota di Aceh yang berakhir Minggu di Banda Aceh.

Dari hasil selekda yang dimulai Sabtu (24/8) itu kelima pecatur berada di posisi teratas, yakni Mar'ie Muhammad, dari Lhokseumawe tampil sebagai juara pertama dengan meraih poin 7 dari sembilan babak yang dipertandingkan.

Kemudian, urutan kedua Zulkhiri MF (Banda Aceh) dengan meraih poin 6,5, kemudian diikuti Hunter (Aceh Barat) dan Musliadi (Banda Aceh) pada posisi tiga dan empat yang juga meraih poin 6,5, dan urutan kelima Saiful Bahri (Lhokseumawe).

Koordinator wasit, Muhammad Taufik, WNM, PNP mengatakan, kelima pecatur tersebut segera menyiapkan dokumen atlet sesuai permintaan KONI Aceh paling lambat hari Selasa (27/8).

Dokumen yang perlu dilengkapi adalah foto atlet dan pelatih (berlatar belakang warna putih), KTP, kartu keluarga, akte kelahiran, dan dokumen mutasi (kalau ada).

Disebutkan, dokumen itu untuk persiapan pendaftaran ke panitia Porwil yang akan dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus sampai September 2019.

Sementara itu, Ketua Umum Pengprov Percasi Aceh, Aldin NL menyatakan, kelima pecatur terbaik Aceh itu akan menjalani pemusatan latih mandiri selama sebulan yang dimulai Oktober 2019.

"Kelima pecatur putra akan bergabung dengan dua pecatur putri yang sudah terlebih dahulu menjalani TC mandiri sejak Juli 2019 di Banda Aceh," katanya.

Menyinggung masalah target, Aldin menyatakan, pihaknya menargetkan para pecatur Aceh bisa meraih prestasi dan lolos PON Papua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Petualangan

  Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok, Jawa Barat Baru kusadari, ternyata upaya memotong ikatan emosiku dengan dunia petualangan di alam terbuka dengan sekian tahun menutup diri dari interaksi dengan Mapala UI, tidaklah menghentikan petualangan itu. Ruh petualangan itu hanya berpindah di kehidupan keseharian. Aku masih ingat saat seorang kolega senior dalam dunia tersebut bicara tentang keinginan mendaki puncak Everest, lantas berlanjut ke 8.000 meter yang lain, kukejar dengan pertanyaan "sesudah itu...?" Tak pernah kuproleh jawaban yang jelas. Puncak Everest dan 8.000 an meter itu bukan milikku yang amatir, mereka milik para profesional dan sedikit kegilaan seperti tokoh di bawah ini. Kilas balik, memasuki dunia pendidikan STM Pembangunan adalah sebuah petualangan yang "terpaksa" karena ongkos memasuki SMA tak terjangkau. Di terima di PTN terbaik negeri ini juga petualangan, karena sungguh tak terbayangkan, ikut ujian PP-I di Gelora Senayan, sendirian tanpa kawa...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...