Armielda Rayya
Jangan ajak-ajak aku mengintai
Sudah lama aku berhenti
Sejak dia mati ditelan jurang
Di kedalaman tak berujung
Kubilang juga apa? Berhentilah!
Malaysia, Januari 2019
Armielda Rayya
Menuju dunia baru.
Anak-anak berlari.
Menuntun hati mengembara.
Meluaskan jiwa melahap drama.
Tidak muncul lagi rasa gembira di palung hati.
Mengering seperti sungai yang menandus menjadi gurun.
Kita terlalu takut akan perjuangan.
Dibenam phobia pada dinginnya dinding dan jeruji.
Langsa, 2 Juli 2019
Armielda Rayya
Aku bertanya kepadamu
Pada belantara mana kita akan pulang?
Gerimis sudah menjejak di kepala
Hujan batu segera memburu
Kita harus berteduh
Tidak bisa tidak
Walau kau katakan, kali ini tak akan ada lagi tanganmu menopang pepucuk daun di atas legam rambutku
Tapi, tetap kuharap manis bibirmu bertengger melepas dingin
Lalu, kau mengulang pertanyaanku,
Pada belantara mana kita akan pulang?
-----kapan kita pulang?
Malaysia, 19 Januari 2019
Armielda Rayya
Hujan, beri air mata di wajahnya
Sebab debu mulai tebal
Menyamarkan jiwa
Di sebaliknya
Malaysia, Januari 2019
Armielda Rayya
Jiwa merentangkan terpal,
menyambut hujan, mengelak terik.
Anak-anak bumi berlarian,
kelimpungan didera pertanyaan yang merayap dengan gelisah.
Apa yang kita cari?
Apa yang kita kejar?
Tapak kaki ini terus meracau, mengukir ulang jejak yang kemarin telah hilang dihempas angin.
Malaysia, 22 Januari 2018
Komentar
Posting Komentar