Oleh : Dinda Puspa Vidya
Kelam langit senja telah membawa kita
Menusuri cerita lama tentang cinta yang setia
Pada cinta yang teguh menggenggam harapan
Bait-bait kidung terus terlantun dengan rintihan
Kemudian malam hari menjadi berkali lipat dari biasanya
Sejak kepergianmu, aku seakan muak dengan sesaknya dunia
Apakah perpisahan membuat waktu menjadi berbeda?
Apa yang kusebut rumah, tak lagi kutemui damai disana
Kehilangan
Setelah kepergianmu, jemariku kembali hampa
Aku meminta kedamaian dalam jiwaku
Bibirku menebar kata ikhlas
Tapi, air mata menjadi pengantar setia tidur malamku
Kehilangan
Setelah kepergianmu, aku hanya duduk sendirian
Menghitung detik-detik yang kuhabiskan
Berharap cepat kutemui dirimu
Kemarin kita sepakat
Bahwa cinta kita tak pernah terikat
Maka kini, aku telah sampai batasku menahan rindu
Kasih, aku sudah siap menemui dirimu
Banda Aceh, 20 September 2019
Penulis
Dinda Puspa Vidya. Gadis yang berusia 19 tahun ini tengah menempuh studi di teknik geofisika unsyiah selain tertarik dalam bidang eksak, gadis ini juga kerap menuliskan puisi dan cerpen serta aktif dalam perlombaan debat bahasa Indonesia atau Inggris.
Email : dindapuspavidya@gmail.com
Komentar
Posting Komentar