Langsung ke konten utama

DUA PIL AMPUH MEMBERSIHKAN HATI YANG KOTOR


Oleh
Hendra Gunawan, MA
Dosen Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum IAIN Padangsidimpuan

Dalam sebuah riwayatkan disebutkan, bahwa Rasulullah SAW pernah menegaskan di dalam tubuh semua insan manusia terdapat mudhghah(segumpal daging).Apabila mudhghahitu baik, maka akan baik pula seluruh tubuh. Sebaliknya, apabila ia rusak, maka rusak pula seluruh tubuh. Dalam riwayat tersebut Rasulullah SAW menegaskan bahwa yang dimaksud mudhghah(segumpal daging) itu adalah qalb(hati).
Dari sinilah, sebagian psikolog(ahli psikologi) membangun argument bahwa baik buruknya seseorang, sangat tergantung pada hatinya. Apabila hatinya lurus(bersih), maka perilakunya pun akan lurus(baik). Begitu juga sebaliknya, apabila hatinya buruk(kotor), maka akan cenderung berperilaku yang buruk(jahat) pula.
Maka dari uraian di atas, jelas bahwa kebersihan dan kekotoran hati seseorang sangat mempengaruhi terhadap karakteristik seseorang insan manusia, bahkan lebih dari itu, hati juga dapat mempengaruhi kadar kepekaan seseorang dalam membedakan antara yang hak(benar) dan bathil(salah). Jadi tidak heran, sering terkadang para oknum pelaku kemaksiatan dan kejahatan mengaku bahwa pada dasarnya saat mereka melakukan tindakan kemaksiatan dan kejahatan tersebut sesungguhnya bertentangan dengan hati nurani mereka. Tidak hanya itu, sebagai faktanya untuk membuktikan kepekaan hati dalam membedakan benar dan salah yaitu pada umumnya semua orang yang mencuri selalu mengambil barang curiannya dengan sembunyi, sebab dari hati nuraninya mengatakan perbuatannya itu adalah salah.
Untuk itu, hati di dalam kehidupan setiap insan manusia memiliki kedudukan yang paling istimewa, walaupun hati itu kecil apabila dibandingkan dengan anggota badan yang lain, tetapi hati merupakan raja dan anggota badan lainnya adalah tentaranya. Maka hati dapat berfungsi seperti mesin penggerak anggota tubuh untuk melakukan ubdiyah(rangkaian ibadah-ibadah) kepada Allah SWT, sehingga mengantarkannya menjadi insan yang bertakwa dan selamat di akhirat sebagaimana ditegaskan Allah SWT :
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ ﴿٨٨﴾ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
Artinya:
“(Yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tiada lagi berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” {Qs. Asy-Syu’ara’/26: 88-89}.
Para mufassir menjelaskan makna qalbun salim(hati yang bersih atau sehat), adalah hati yang bersih dari syahwat(hal-hal yang berseberangan dengan perintah dan larangan Allah SWT) seperti iri, dengki, sombong, takabbur, dan penyakit-penyakit hati lainnya.
Sebaliknya, hati yang kotor sangat berbahaya, sebab hati yang kotor akan menggerakan anggota tubuh untuk memperturuti hawa nafsu, dimana ia menjadikan hawa nafsu sebagai pemimpinnya membuat dia tuli dari nasehat-nasehat al-Qur’an, menjadikan syetan menjadi komandannya membuat ia buta melihat kebenaran-kebenaran dari Allah SWT, hingga akhirnya kemaksiatan pun menjadi kendaraannya menuju neraka sebuah tempat yang sangat mengerikan.
Untuk itu, mari kita bersama-sama mengdiagnosa(memeriksa) hati kita sedini mungkin apakah telah terjangkit penyakit-penyakit hati yang kemudian membuat hati kita kotor. Namun, yang menjadi pertanyan disini adalah bagaimana cara mendeteksi hati kita sedang kotor atau tidak? Caranya cukup sederhana yaitu apabila keseharian kita gemar dan suka melaksanakan ibadah, bahkan setiap detik selalu berkeinginan menaburkan kebaikan untuk semua orang untuk mendapatkan perhatian(keridhaan) dari Allah SWT, maka ini menunjukkan hati kita cukup bersih. Namun sebaliknya, apabila keseharian kita gemar meninggalkan shalat karena malas dan dihiasi dengan sifat sombong, takabbur, iri, dan dengki, maka sudah dapat dipastikan hati kita sedang kotor atau sakit. Apalagi apabila kita tidak merasa bersalah ketika meninggalkan shalat dan melakukan maksiat maka lebih dari itu sesungguhnya hati kita sudah sangat berkarat sehingga harus dibersihkan.
Adapun cara membersihkan, menurut para ulama ada beberapa langkah yang antara lain ada dua cara ibarat pil yang ampuh membersihkan hati yang kotor sebagai berikut :


1.      Taubat dan beristiqfar kepada Allah SWT
Dalam sebuah riwayat Ibnu Majah dan Ahmad, disebutkan bahwa sesungguhnya apabila seorang Mukmin berbuat dosa, maka akan muncul satu titik noda hitam pada hatinya. Namun, apabila ia bertaubat(menyesali perbuatannya) lalu meninggalkan perilaku dosa tersebut untuk selama-lamanya, serta memohon ampun atau beristiqfarkepada Allah SWT, maka insya Allah SWT hatinya akan kembali bersih mengkilat.
Namun, apabila ia terus melakukan dosa, maka titik noda hitam tersebut akan semakin bertambah hingga menutupi hatinya, membuat hatinya tidak mampu menerima ma’rifahatau petunjuk-petunjuk dari Allah SWT.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِى قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ
Menjaga diri kita dari setiap bentuk dosa, mulai dari mengosongkan perut kita dari makanan yang haram atau makanan yang diperoleh dari cara haram, dan dari segala bentuk maksiat-maksiat supaya hati kita tetap bersih sehingga mampu menerima petunjuk-petunjuk dari Allah SWT. 



2.    Memperbanyak membaca al-Qur’an
Membersihkan hati melalui al-Qur’an dengan cara membaca. Di sini, haruslah disertai dengan memahami kandungan isi al-Qur’an, sehingga merasuk ke dalam hati, termasuk merenungi setiap ayat-ayat al-Qur’an untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana yang terjadi terhadap Umar bin Khathab sang singa padang Pasir yang sebelumnya sangat anti terhadap Islam, namun seketika hatinya langsung luluh saat mendengar lantunan ayat-ayat suci al-Qur’an.
Terkait hubungan al-Qur’an dengan hati, sungguh tidak dapat dibantahkan bahwa al-Qur’an diturunkan kepada hati sebagaimana diabadikan dalam al-Qur’an surah al-Baqarah ayat 97 sebagai berikut :
{قُلْ مَن كَانَ عَدُوًّا لِّجِبْرِيلَ فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَلَى قَلْبِكَ} (97) سورة البقرة
Artinya: Katakanlah (wahai Muhammad); Barangsiapa yang menjadi musuh Jibril, maka (ketahuilah) bahwa dialah yang menurunkan al-Qur’an kedalam hatimu dengan izin Allah SWT.
Ayat Ini, menunjukkan bahwa hati adalah anggota tubuh yang pertama ditunjuki al-Qur’an, sebab apabila hati sudah taat kepada Allah SWT, maka seluruh anggota tubuh akan turut taat. Sebaliknya apabila hati berpaling, maka seluruh anggota tubuh pun akan berpaling.
Bacaan al-Qur’an merupakan rukyah, dalam membentengi hati dari setan yang telah menguasai hati sebagai obat hati yang telah dikotori setan sebagaimana ditegaskan Allah SWT:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dadadan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”{Qs. Yunus/10:57}

Penutup
Pembersihan hati adalah merupakan hal yang wajar dilakukan setiap umat Islam, sebab dalam riwayat Bukhari dan Muslim dijelaskan bahwa Rasulullah SAW sendiri pun disucikan hati beliau sebelum al-Qur’an diturunkan kepada beliau sebagaimana Anas bin Malik r.a. meriwayatkanBahwa sanya Rasulullah SAW didatangi oleh malaikat Jibril dan ia sedang bermain bersama dengan anak-anak (seusianya). Lalu malaikat Jibril mengambil, dan membaringkannya, lalu membelah dadanya dan mengeluarkan hatinya (untuk dicuci). Apalagi dengan kita insan yang biasa harus senantiasa membersihkan hati.
Selain itu juga, kita juga harus senantiasa memperbanyak berzikir kepada Allah SWT sebagai nutrisis untuk memperkuat hati kita agar tidak mudah dirasuki oleh setan yang ingin mencelakakkan kita. Semoga dari sekarang kita memiliki hati yang bersih sampai nanti ketika menghadap Allah SWT. amin ya 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Guru- Guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Banda Aceh

Dalam Rangka Memperingati Hari Guru   Canda Tawa Oleh  Dahrina,M,S.Sg.MA   Panggilan suara hati Menerjang segala penjuru Betabur butiran  resah dalam pandemi  Kemana muaranya dunia pendidikan   Tersungkur kaku aku dalam lamunan Terkontaminasi jiwa dalam keraguan Pikirku mulai menerawang Akan kah pandemik ini bisa kulawan   Aku memang tidak punya kuasa Tapi Allah Maha di atas segalanya Aku lemah dalam berlogika Tapi Allah Nyata adanya   Kini.... Derap langkah siswaku kembali terdengar Guruku kembali mengajar Canda tawa siswaku berbalut persahabatan Ada guru yang membimbing dengan balutan karakter budiman   Guru mari kita bersama ciptakan suasana baru  Wujudkan merdeka belajar  Negeri ini menantimu dalam karya yang terus dikenang   Baying-Bayang Pandemi Komite MIN 11 Banda Aceh    Hari ini terasa berbeda dengan tahun-tahun yang lalu Hari ini kita rayakan hari guru dengan sangat sederhana Tapi janganlah terperanjat dengan kesederhanaanya Syukurilah apa yang sudah di takdirkan Allah    Har

Tingkatkan Budaya Baca, Dispersa Kota Banda Aceh Bina Pustaka Sekolah dan Gampong

Banda Aceh - Pemerintah Kota Banda Aceh melalui program pengembangan minat dan budaya baca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banda Aceh berupaya untuk terus meningkatkan minat baca masyarakat di Kota Banda Aceh. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banda Aceh Alimsyah, S. Pd, MS melalui Sekretaris Dinas Amir mengatakan bahwa beberapa strategi dan upaya yang dilakukan yakni memberikan pembinaan kepada pustaka sekolah-sekolah dan gampong-gampong. "Yang dibina bukan hanya pustaka sekolah, dan pustaka gampong. Kita juga bina pustaka rumah sakit, pustaka di masjid-masjid dan di tempat-tempat publik, seperti pojok baca di Mall Pelayanan Publik (MPP) Kota Banda Aceh," jelasnya saat ditemui pasa Selasa, (17/6/2020) Selain itu jelasnya, pihaknya juga memberikan kemudahan dalam bentuk pelayanan pustaka keliling ke gampong-gampong atau sekolah-sekolah. "Untuk mendatangkan pustaka keliling ke sekolah atau gampong bisa masukkan surat ke dinas kita. Akan kita layani jika t

Peringati Hari Ibu, Kantor PPKB Banda Aceh Gelar Seminar Parenting

    Banda Aceh - Dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-88 2016, Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Banda Aceh menggelar seminar parenting bertajuk “Menjadi Ibu Profesional”.    Menghadirkan ahli parenting nasional Septi Peni Wulandani yang juga pimpinan Institut Ibu Profesional (IIP) Jakarta sebagai pembicara utama, acara ini diikuti oleh ratusan kaum perempuan dari berbagai kalangan di Aula Lantai IV, Gedung A, Balai Kota Banda Aceh, Selasa (29/11/2016). Di antara tamu undangan terlihat hadir Ketua DPRK Banda Aceh Arif Fadillah, Ketua DWP Banda Aceh Buraida Bahagia, para pejabat di lingkungan Pemko Banda Aceh, Ketua Balee Inong se-Banda Aceh, dan sejumlah tokoh perempuan lainnya. Kepala Kantor PPKB Banda Aceh Badrunnisa menyebutkan peringatan Hari Ibu ke-88 2016 mengusung tema “Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki untuk Mewujudkan Indonesia Bebas dari Kesenjangan Ekonomi, Kekerasan, dan Perdagangan Orang.” Pihaknya, sebut Badrunnisa, terus ber