Langsung ke konten utama

Kenangan


Oleh Suci Wahyuni
Mahasiswa  Jurusan Perbankan Syariah, FEBI, UIN Ar-Raniry. Banda Aceh

Secerah mentari esok, tidak secerah senyuman yang engkau miliki. Begitu banyak insan yang berusaha untuk menghiburku, namun kehidupanku tidak lengkap tanpa kehadiranmu di sisiku. Di setiap detak jantungku, setiap aliran darahku hanya ada namamu seorang….

Tak perlu menangis sedu jika sedang terluka, tak perlu tertawa bangga saat bahagia. Hidup untuk berharap, berharap sesuatu yang pasti. Namun kala mentari sudah tidak menerangi semesta pertanda malam pun tiba. Di saat itulah aku tersadar bahwa mengharapkanmu kembali sama seperti pungguk yang merindukan rembulan….

Sebuah kata yang tidak asing lagi di kalangan remaja, maupun dewasa saat ini, kata tersebut kaya akan makna yang indah, namun akan berujung menyakitkatkan.
Berawal dari sebuah pengalaman, kemudian seiring berjalan waktu akan menjadi sebuah “kenangan”. Semua orang menyadari bahwa masa itu adalah masa di mana satu sama lain terlibat dalam sebuah kisah. Mau itu kisah cinta, maupun hubungan persahabatan,sesungguhnya hanyalah kamu dan dia yang akan mengetahui makna dari sebuah kenangan…

Tetap percayalah doa tidak akan mampu mengubah keadaan, namun doa mampu mengubah cara pandang kita..
Doa tidak selalu mampu mengembalikan mereka yang kita cintai, namun mampu memberikan kebahagiaan bagi mereka..
Doa tidak mampu mengulang waktu, namun mampu membuat kesempatan datang kembali
Doa tidak selalu mampu memperbaiki hati yang hancur, namun doa mampu mengubahnya menjadi sumber kekuatan dan penenang kalbu.
 Doa tidak selalu mampu mengubah setiap penyesalan masa lalu, namun mampu mengubahnya menjadi harapan…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

FJL Aceh Nilai Distribusi Data Bencana di Aceh Belum Baik

  BANDA ACEH - Potretonline.com, 03/01/22. Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh menilai distribusi data terkait bencana banjir di beberapa kabupaten saat ini belum baik. FJL Aceh menyarankan agar Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) memfungsikan pusat data informasi dengan maksimal. Kepala Departemen Monitoring, Kampanye, dan Advokasi FJL Aceh Munandar Syamsuddin, melului siaran pers, Senin (3/1/2022) menuturkan BPBA sebagai pemangku data kebencanaan seharusnya memperbarui data bencana setiap hari sehingga media dapat memberitakan lebih akurat. "Memang tugas jurnalis meliput di lapangan, namun untuk kebutuhan data yang akurat harusnya didukung oleh instansi terkait, dalam hal ini pemangku data adalah BPBA," kata Munandar. Penyediaan data satu pintu, kata Munandar, sangat penting agar tidak ada perbedaan penyebutan data antarmedia. Misalnya, data jumlah desa yang tergenang, jumlah pengungsi, dan kondisi terkini mestinya diupdate secara berkala. Perbedaan penyebutan data ak...