Oleh Anita Sari
Mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Ar-Raniry, Banda Aceh
Apa yang selama ini dilakukan oleh ayah dan ibu?
Apa yang mereka korbankan demi masa depanku dan kesuksesanku?
Dan apa yang diharapkan oleh mereka dari diriku ?
Hanya satu keinginan mereka yaitu kebahagiaanku. Mereka bahagia di saat senyuman terlintas di bibirku, namun mereka sangat sedih saat ketika air keluar dari mataku dan membasahi pipiku yang saat kecil dulu dicium oleh ayah dan ibu,
Sejak kecilku dimanjakan dengan kasih sayang mereka. Mereka selalu memenuhi keinginanku, karena tidak ingin melihatku menangis. Aku dididik dan dibesarkan dengan kelembutan dan kasih sayang,
Dari bangku sekolah, mereka berusaha menyiapkan seragam dan alat tulis untuk kubelajar, dan ibu yang selalu menyiapkan bekal untukku di sekolah, walau mereka mendapatkannya dengan susah payah, dan segala apa pun dilakukan untu ku agar terus melanjutkan pendidikan hingga kini ke perguruan tinggi. Dalam menuntut ilmu aku ingin hijrah ke kota lain untuk meraih kesuksesan yang lebih luas dan ingin mempunyai pengalaman yang bisa membuatku mandiri,. Melihat mata ibu yang tidak ingin ku jauh darinya, yang selalu ingin bersama denganku. Betapa ia menyayangiku, tatapi ibu mengerti niat dan tekadku, untuk merubah masa depan dan kesuksesan yang lebih baik.
Ayah yang terus bekerja membanting tulang di bawah terik matahari, hingga membasahi baju yang ia kenakan hingga sore hari, untuk biaya pendidikan kuliahku yang semakin hari semakin meningkat, dan segala biaya di dalamnya yang membuat aku semakin sadar betapa besar pengorbanan ayah dan ibuku selama ini
Terlintas pertanyaan di benakku..
Apakah aku bisa membalas semua pengorbanan ayah dan ibu lakukan selama ini ?
Apa yang telah kuberikan pada mereka hingga sekarang ?
Apakah aku bisa membahagiakan mereka kelak?
Apakah aku berguna di hari tua mereka nanti ?
Pertanyaan itu semua membuatku merasa bersalah yang selama ini tidak mengerti, dan itu semua akan terjawab 4 tahun yang akan datang, di saat aku mendapat gelar sarjana, dan hanya dua jawaban dari pertanyaan itu, bisa atau tidaknya aku membahagiakan mereka.
Jasa mereka tidak akan terganti dengan apa pun di dunia ini, aku ingin menjadi anak berbakti pada mereka, membahagiakan mereka dengan hasil kesuksesanku nanti, dengan seluruh pengorbanan mereka hingga kini gelar ku Sarjana.
YA Allah
lindungilah mereka, sayangilah mereka yang sejak dulu tidak pernah berhenti menyayangiku,
mereka yang telah menjagaku dari kecil hingga dewasa, yang tidak pernah berhenti menyebutkan namaku di dalam doanya.
Komentar
Posting Komentar