Langsung ke konten utama

LEMBARAN BARU TANPA NARKOBA

dok. Galamedianews.com

Oleh Nurmila Yusda
Narkoba adalah benda yang dapat menghancurkan siapa pun yang menggunakannya. Narkoba mampu menghancurkan kehidupan, mulai dari orang dewasa hingga anak-anak sekalipun. Sebagian besar bahaya narkoba pastinya sudah diketahui oleh setiap pemakainya, tetapi mengapa mereka tetap menggunakannya? Banyak alasan mereka menggunakan narkoba. Beberapa di antaranya adalah sebagai penambah percaya diri, menghilangkan rasa lelah dan juga menghilangkan rasa sakit. Namun pada dasarnya narkoba hanya digunakan sebagai kenikmatan semata. Pada akhirnya narkoba membuat pemakainya menjadi kecanduan.
            Orang yang sudah kecanduan narkoba akan terus menggunakan narkoba tersebut. Dengan kata lain mereka akan mencari dan membeli narkoba,tak peduli berapapun harganya dan bagaimanapun cara mendapatkannya. Inilah yang mengakibatkan timbulnya kekerasan di mana-mana yang disebabkan oleh orang-orang yang kecanduan  narkoba. Mereka kerap membuat kerusuhan. Artinya mereka bukan hanya merugikan dirinya sendiri, tetapi secara tidak langsung mereka juga telah merugikan orang lain termasuk keluarganya. Seperti banyak kasus di media sosial tentang pengguna narkoba yang telah kecanduan, mereka akan menekan keluarganya sendiri dengan terus menerus meminta uang untuk membeli narkoba. Namun jika keinginannya tidak dituruti  maka mereka akan marah dan bisa saja melakukan kekerasan terhadap keluarganya ,maupun orang lain.
            Pengguna narkoba mampu melakukan kekerasan karena mereka tidak dapat mengontrol dirinya sendiri lagi.  Ini disebabkan oleh fungsi otak mereka sudah tidak bekerja dengan semestinya. Syaraf-syaraf di otak mereka telah putus karena mengkonsumsi obat-obatan keras. Oleh sebab itu jika kita memperhatikan orang yang telah kecanduan narkoba akan terlihat seperti orang gila. Namun ada juga pendapat lain yang mengatakan bahwa orang yang mengkonsumsi narkoba atau kecanduan berat dengan narkoba adalah seorang mayat hidup. Mengapa dikatakan mayat hidup? Itu karena tubuh mereka sudah mati, otak mereka juga sudah tidak berkerja dengan baik dan mengakibatkan keseimbangan tubuhnya hilang. 
            Mirisnnya lagi pengguna narkoba bukan hanya orang dewasa, namun juga anak-anak. Pergaulan yang salah telah menjebak mereka untuk mencoba-coba mengkonsumsi narkoba. Sangat disayangkan bukan hanya masa kanak-kanak mereka yang  hilang, tetapi juga masa depan mereka. Syaraf anak-anak belumlah sekuat orang dewasa. Oleh sebab itu anak-anak yang mengkonsumsi narkoba akan sangat mudah kecanduan dan anak tersebut juga akan mudah terlihat seperti anak yang tidak normal. Narkoba tidak memandang siapa yang menyentuhnya, siapapun dapat menjadi kecanduan, dan siapapun dapat menjadi hancur jika berani mengkonsumsi narkoba. 
            Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Heru Winarko menyebutkan ada peningkatan peredaran narkoba sebesar 0,3 persen selama tahun 2019. Pengguna paling banyak berusia 15-65 tahun. Lebih-kurang jumlah pengguna narkoba pada tahun 2019 sebanyak 3.600.000 orang di Indonesia. Selain itu menurut survey 50 orang meninggal setiap harinya yang disebabkan oleh narkoba yang dikonsumsinya. Tentu saja ini bukanlah nilai yang kecil, dan sebagian dari angka tersebut adalah anak-anak maupun remaja. 
            Pada dasarnya tidak ada harapan bagi seorang pecandu narkoba, mulai dari harapan hidup bahkan  harapan memiliki dan menikmati masa depan. Namun sebenarnya bisa saja seorang pecandu narkoba sembuh dari narkoba, tetapi kembali lagi pada diri mereka sendiri, bersedia atau tidak untuk menjauhi narkoba tersebut. Itu adalah upaya pertama yang dapat dilakukan oleh mereka yang punya keinginan untuk sembuh dan menjalani kehidupan dengan normal dan tanpa narkoba. Tanpa disadari kemauan untuk sembuh yang besar dari seorang pecandu narkoba tersebut telah me-rehabilitasi diri mereka sendiri. Namun, Seperti yang kita ketahui yayasan rehabilitasi memang telah tersediakan untuk semua pecandu narkoba yang bersedia untuk sembuh dan menjauhi narkoba. Sejauh ini rahabilitasi adalah pilihan terbaik untuk pecandu narkoba daripada dipenjara. Itu karena jika dirahabilitasi, maka pecandu narkoba akan lebih banyak melalukan hal-hal positif yang berfungsi untuk meng-recovery  tubuh dan otak mereka yang telah rusak.
            Jika kita melihat kebelakang mulai dari awal tahun 2019 hingga sekarang sudah sangat banyak orang yang tertangkap dengan kasus penggunaan narkoba maupun kepemilikan narkoba. Sebagai contoh beberapa orang dari kalangan artis terkenal di Indonesia, berturut-turut terjaring oleh polisi yang disebabkan oleh kasus penggunaan obat-obatan terlarang. Mereka beralasan memakai narkoba untuk menambah stamina di saat jam kerja mereka yang sangat padat. Awal tahun 2019 sampai akhir ini, dapat kita jadikan sebagai pelajaran agar tidak menjadikan narkoba sebagai alat untuk memuaskan diri, apalagi menjadikan narkoba sebagai obat-obatan rutin yang dikonsumsi untuk menambah stamina. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, narkoba hanya akan merusak seseorang dan merusak generasi kedepannya. Pada tahun yang baru ini biarlah menjadi lembaran baru tanpa narkoba bagi seluruh manusia didunia. Oleh sebab itu  jangan pernah mencoba-coba untuk mengkonsumsi narkoba, karena itu hanya akan membunuhmu secara perlahan.
            

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Guru- Guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Banda Aceh

Dalam Rangka Memperingati Hari Guru   Canda Tawa Oleh  Dahrina,M,S.Sg.MA   Panggilan suara hati Menerjang segala penjuru Betabur butiran  resah dalam pandemi  Kemana muaranya dunia pendidikan   Tersungkur kaku aku dalam lamunan Terkontaminasi jiwa dalam keraguan Pikirku mulai menerawang Akan kah pandemik ini bisa kulawan   Aku memang tidak punya kuasa Tapi Allah Maha di atas segalanya Aku lemah dalam berlogika Tapi Allah Nyata adanya   Kini.... Derap langkah siswaku kembali terdengar Guruku kembali mengajar Canda tawa siswaku berbalut persahabatan Ada guru yang membimbing dengan balutan karakter budiman   Guru mari kita bersama ciptakan suasana baru  Wujudkan merdeka belajar  Negeri ini menantimu dalam karya yang terus dikenang   Baying-Bayang Pandemi Komite MIN 11 Banda Aceh    Hari ini terasa berbeda dengan tahun-tahun yang lalu Hari ini kita rayakan hari guru dengan sangat sederhana Tapi janganlah terperanjat dengan kesederhanaanya Syukurilah apa yang sudah di takdirkan Allah    Har

Tingkatkan Budaya Baca, Dispersa Kota Banda Aceh Bina Pustaka Sekolah dan Gampong

Banda Aceh - Pemerintah Kota Banda Aceh melalui program pengembangan minat dan budaya baca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banda Aceh berupaya untuk terus meningkatkan minat baca masyarakat di Kota Banda Aceh. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banda Aceh Alimsyah, S. Pd, MS melalui Sekretaris Dinas Amir mengatakan bahwa beberapa strategi dan upaya yang dilakukan yakni memberikan pembinaan kepada pustaka sekolah-sekolah dan gampong-gampong. "Yang dibina bukan hanya pustaka sekolah, dan pustaka gampong. Kita juga bina pustaka rumah sakit, pustaka di masjid-masjid dan di tempat-tempat publik, seperti pojok baca di Mall Pelayanan Publik (MPP) Kota Banda Aceh," jelasnya saat ditemui pasa Selasa, (17/6/2020) Selain itu jelasnya, pihaknya juga memberikan kemudahan dalam bentuk pelayanan pustaka keliling ke gampong-gampong atau sekolah-sekolah. "Untuk mendatangkan pustaka keliling ke sekolah atau gampong bisa masukkan surat ke dinas kita. Akan kita layani jika t

Peringati Hari Ibu, Kantor PPKB Banda Aceh Gelar Seminar Parenting

    Banda Aceh - Dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-88 2016, Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Banda Aceh menggelar seminar parenting bertajuk “Menjadi Ibu Profesional”.    Menghadirkan ahli parenting nasional Septi Peni Wulandani yang juga pimpinan Institut Ibu Profesional (IIP) Jakarta sebagai pembicara utama, acara ini diikuti oleh ratusan kaum perempuan dari berbagai kalangan di Aula Lantai IV, Gedung A, Balai Kota Banda Aceh, Selasa (29/11/2016). Di antara tamu undangan terlihat hadir Ketua DPRK Banda Aceh Arif Fadillah, Ketua DWP Banda Aceh Buraida Bahagia, para pejabat di lingkungan Pemko Banda Aceh, Ketua Balee Inong se-Banda Aceh, dan sejumlah tokoh perempuan lainnya. Kepala Kantor PPKB Banda Aceh Badrunnisa menyebutkan peringatan Hari Ibu ke-88 2016 mengusung tema “Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki untuk Mewujudkan Indonesia Bebas dari Kesenjangan Ekonomi, Kekerasan, dan Perdagangan Orang.” Pihaknya, sebut Badrunnisa, terus ber