Langsung ke konten utama

Pentingnya Mengenal Karakter Anak



Oleh: Muhammad Syawal Djamil*

Meskipun sudah hidup bersama dan juga menjadi warisan biologisnya, karakter seorang anak belum tentu berhasil dikenal dengan baik oleh tiap orang tua. Sering kali, karena sikap otoriter dan komunikasi satu arah yang dibangun dalam keluarga, membuat orang tua cenderung tidak mengenal dan memahami anaknya sendiri. 

Padahal, mau diakui atau tidak, mengenal anak secara mendalam merupakan kemestian bagi orang tua dalam menunaikan tanggung jawabnya.  Dengan mengenal anak dengan baik, orang tua akan membantu mengantarkan anaknya mengeksplorasi bakat dan minatnya, yang tentunya mempermudah pula anak meraih cita-citanya.

Memahami karakter anak tidaklah mudah, bahkan ada orang tua --bisa dikatakan-- tidak mengenal anaknya sendiri. Faktanya ketika seorang anaknya ditengarai dan dijumpai melakukan suatu penyimpangan dalam masyarakat, semisal mem-bully temannya, mencuri barang temannya dan lain sebagainya. Maka ketika dihadapkan pada orang tuanya, banyak sekali orang tua yang merasa kaget, terpengarah, bahkan tak sedikit menyangkal bila anaknya (yang ia kenal) tidak mungkin melakukan hal demikian.

Memahami karakter anak butuh kesungguhan dan keterlibatan perasaan dan juga pikiran dari orang tua. Sederhananya, karakter seseorang anak dapat dilihat dari cara dia bertutur kata, bersikap dan berprilaku. Dalam istilah lain, semua aktivitas yang tampak secara kasat mata pada anak itu merupakan perwujudan dari watak, jiwa dan sifat anak anak tersebut. Untuk itu, orang tua harus jeli ketika berkomunikasi dengan anak, agar dapat memahami karakternya; mengenal bakat dan minatnya, sehingga dapat terpetakan dengan baik ke jalur yang benar.

Dalam lingkup pendidikan, sering kali ditemukan problema di mana orang tua memaksa anaknya untuk mendapatkan prestasi pada bidang tertentu --yang disukai orang tua. Padahal bakat si anak bukanlah pada bidang itu, melainkan pada bidang lainnya. Namun (mungkin) bersebab gengsi dan ego orang tua serta tidak beraninya anak membantah maka yang terjadi adalah munculnya ketidakbahagiaan hingga stress tingkat tinggi pada anak.

Tak ayal, prestasi yang diharapkan dapat direngkuh oleh si anak, yang didapat malah wanprestasi. Mestinya jika orang tua sudah mengenal anaknya; karakter dan bakat minatnya sudah diketahui. Maka orang tua dengan mudah dapat memotivasi dan mendukung anaknya untuk berprestasi pada bidang yang diminatinya.

Maka oleh karena demikian, penting untuk diingat dan direnungi bahwa setiap anak itu unik dan berbeda. Masing-masing mereka sudah Allah berikan "bonus" bakat yang berbeda. Dan pada mereka, terdapat minat yang berbeda pula.

Tugas kita orang tua bukanlah menumbuhkan anak yang cerdas pada bidang tertentu, misalnya pada bidang Seni, Olahraga atau Matematika. Juga bukan menumbuhkan anak-anak dengan kemampuan seragam. Tugas kita adalah membantu anak menemukan bakat dan minatnya, dan kemudian, menumbuhkan bakat tersebut menjadi modal nyata untuk anak dalam meraih impiannya. Nyanban!

*Penulis, memiliki aktivitas sebagai pengajar di Sekolah Sukma Bangsa Pidie. Juga meminati isu-isu pendidikan, sosial dan budaya masyarakat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Tahun Baru, Semangat Baru

Assalamualaikum sahabat Popot dan Nyanyak yang dirahmati Allah. Semoga selalu dalam keadaan sehat wal afiat, kritis dan cerdas serta senantiasa dalam lindungan Allah. Alhamdulilah hari Senin, tanggal 1 Januari 2024 lalu kita sudah masuk ke tahun baru. Kita sudah meninggalkan Tahun 2023. Tentu ada    banyak cerita, peristiwa yang terjadi dan kita alami di tahun 2023 yang menjadi catatan sejarah hidup kita. Cerita    suka dan duka yang tak terlupakan. Bisa jadi ada hal yang kita rencanakan untuk diwujudkan pada tahun 2023 lalu yang belum terwujud dan juga ada hal yang tidak tercapai, maka di tahun 2024 ini masih bisa untuk diwujudkan.  Nah, sahabat Popot dan Nyanyak yang berbahagia, Apa saja yang belum sahabat wujudkan di tahun 2023 yang lalu? Apa pula yang menjadi kelemahan atau kekurangan yang ada dalam diri selama 2023 yang lalu?    Bagaimana sikap sahabat semua? Malaskah? Atau sudah rakın, tapi belum berhasil?  Lalu, kini ketika kita sudah betad...

Sembilan Aktivitas Pengisi Liburan Anda Yang Sangat Menarik

Oleh Dian Balkis Mahasiswi  Jurusan Perbankan Syariah, FEBI UIN Ar-Raniry, Banda Aceh Assalamualaikum pembaca Bertemu kembali bersama saya Dian Balkis. Senang sekali dapat berbagi cerita  pada kesempatan ini. Oke saya akan sedikit bercerita tentang kegiatan setelah berlalunya semester 5. Bagi pembaca yang masih kuliah, pasti akan mengalami liburan semester. Ada sebagian mahasiswa yang senang libur semester, ada juga yang tidak senang karena berbagai alasan. Bagi mahasiswa yang bukan perantau, liburan semester bukan moment-moment yang dinantikan, tetapi jika bagi mahasiswa perantau, libur semester merupakan moment yang sangat dinantikan, karena mereka sangat ingin pulang kampung dan bertemu dengan keluarga. Sebagian mahasiswa libur semester ini menjadi hal yang sangat membosankan, apalagi mahasiswa rantauan yang pulang kampung. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan di rumah, sehingga dapat membuat mereka suntuk dan bosan. Seharusnya ada kegiat...