Langsung ke konten utama

Kunjungi Disdukcapil Banda Aceh, Dirjen: Pertahankan, Saya Suka



Banda Aceh - Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Zudan Arief Fakrulloh melakukan peninjauan layanan administrasi kependudukan di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Banda Aceh, Kamis (20/2/2020).

Tiba Balai Kota, Zudan Arief dan rombongan berkesempatan melihat langsung proses layanan yang diberikan Pemko Banda Aceh melalui Disdukcapil.

Zudan Arief juga sempat melakukan komunikasi dengan masyarakat yang sedang mengurus administrasi kependudukan di kantor yang terletak di lantai dasar Gedung Mawardy Nurdin, Balai Kota Banda Aceh tersebut.

Bahkan pada kesempatan ini Zudan Arief Pakhruloh juga berkesempatan menyerahkan KTP, KK dan KIA kepada masyarakat di lokasi. Dirjen sendiri terkesan dengan proses layanan cepat yang diberikan Disdukcapil Kota Banda Aceh. Layanan sangat mudah dan cepat, seperti pembuatan Kartu Indentitas Anak (KIA), disini hanya butuh waktu 10 menit.

Iapun memberikan apresiasi atas komitmen Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman yang terus berupaya menghadirkan layanan terbaik kepada warganya di Banda Aceh.

Iapun berpesan agar pelayanan maksimal ini dapat dipertahankan.

“Pertahankan, kantornya bagus, bersih, Saya suka,” ujarnya.

99,43 % Warga Banda Aceh Sudah Miliki KTP

Informasi dari Kepala Disdukcapil Kota Banda Aceh, Emila Sovayana warga wajib KTP (Usia 17 tahun) yang sudah memiliki KTP di Banda Aceh mencapai 99,43 %. Persentase kepemilikan KTP Banda Aceh lebih baik dari rata-rata Nasional, yakni 98 %.

“Dari 164.040 warga, sudah 99,43 % sudah memiliki KTP. Hanya 0,57 % yang belum, yakni sekitar 1079 orang saja,” ungkap mantan Kepala BKPSDM Banda Aceh ini.

Ia mengungkapkan, 1079 warga yang belum memiliki KTP tersebut merupakan warga yang baru menginjak usia 17 tahun.

“Mayoritas masih sekolah, baru menginjak usia 17 tahun. Ini kita akan jemput bola, ada programnya kita kunjungi sekolah dan melakukan perekaman data,” jelasnya.

Sediakan Layanan Pengaduan Melalui What’s App

Selain menghadirkan layanan cepat, Disdukcapil Kota Banda Aceh juga melakukan berbagai inovasi dalam memberikan pelayanan kepemilikan KTP Elektronik.

Warga kota yang saat ini sudah memegang Surat Kerangan (Suket) saat ini sudah bisa memiliki KTP Elektronik. Caranya sangat mudah karena tidak perlu mendatangi dan antri di Kantor Disdukcapil.

“Simpan saja nomor 08116815919 di HP, kemudian foto Suket dan kirim ke nomor WA tersebut. Petugas akan mencetak KTP El berdasarkan data di Suket. Baru besoknya datang ke kantor untuk ambil KTP-el. Jangan lupa bawa Suketnya yang asli, yang sudah difoto tadi,” jelas Emila.

Kata Emila, layanan dan inovasi yang dihadirkan pihaknya dalam rangka memberikan kemudahan bagi warga yang ingin mendapatkan layanan adminduk dengan cepat dan mudah.

“Kita terus berusaha memberikan layanan exellent kepada warga sesuai intruksi Pak Wali Kota. Pada berbagai kesempatan, Wali Kota selalu mengingatkan agar masyarakat harus mendapatkan pelayanan prima dari aparatur. Jadi, kita terus berupaya menindaklanjuti instruksi tersebut dengan terus berinovasi, tutupnya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Petualangan

  Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok, Jawa Barat Baru kusadari, ternyata upaya memotong ikatan emosiku dengan dunia petualangan di alam terbuka dengan sekian tahun menutup diri dari interaksi dengan Mapala UI, tidaklah menghentikan petualangan itu. Ruh petualangan itu hanya berpindah di kehidupan keseharian. Aku masih ingat saat seorang kolega senior dalam dunia tersebut bicara tentang keinginan mendaki puncak Everest, lantas berlanjut ke 8.000 meter yang lain, kukejar dengan pertanyaan "sesudah itu...?" Tak pernah kuproleh jawaban yang jelas. Puncak Everest dan 8.000 an meter itu bukan milikku yang amatir, mereka milik para profesional dan sedikit kegilaan seperti tokoh di bawah ini. Kilas balik, memasuki dunia pendidikan STM Pembangunan adalah sebuah petualangan yang "terpaksa" karena ongkos memasuki SMA tak terjangkau. Di terima di PTN terbaik negeri ini juga petualangan, karena sungguh tak terbayangkan, ikut ujian PP-I di Gelora Senayan, sendirian tanpa kawa...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...