Langsung ke konten utama

Elemen Mahasiswa Aceh Selatan Donasi Masker di Aceh Selatan



Tapak Tuan - Upaya gotong-royong berbagai elemen masyarakat Aceh Selatan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 terus menggema.

Kali ini, perkumpulan elemen Mahasiswa Aceh Selatan peduli sosial ikut serta dalam gerakan donasi 1000 masker untuk Masyarakat Aceh Selatan yang sangat membutuhkan. Pembagian masker akan dilakukan pada hari ketiga Ramadan, 26 April 2020 M di Aceh Selatan.

4 unsur lembaga yang tergabung dalam Aceh Selatan Donasi dan Peduli Kemanusiaan (Asel Dolima) adalah Forum Ukhuwah Aceh Selatan (FUAS) yang berkantor di Banda Aceh, Ikatan Mahasiswa Aceh Selatan (IMAS) di Lhokseumawe dan Aceh Utara, Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Chapter Aceh Selatan dan rumah produksi jahit Kreatif Khimarta Nomut (KKN). 

Koordinator gerakan donasi masker, Riri Isthafa Najmi mengatakan gerakan peduli kemanusiaan ini adalah peran kolaborasi para aktivis mahasiswa di perantauan dan sebagai bentuk pengabdian bersama dalam mencegah penyebaran Covid-19 di kampung halaman.

Riri menambahkan, "Di tengah himbauan social distancing dan physical distancing oleh pemerintah setempat untuk menekan penyebaran Covid-19. Ternyata masih banyak saudara kita yang tidak punya pilihan lain dan harus tetap bekerja dan beraktivitas di luar rumah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari." imbuhnya.

Melihat kondisi tersebut, Riri mengatakan untuk melawan peningkatan dan penyebaran kasus Covid-19, bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, melainkan peran kita semua dan saling gotong royong.

"Sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, kita harus turut mengambil peran, selain mengikuti himbauan dari pemerintah dan anjuran tenaga medis untuk menjaga kesehatan diri, kita juga bisa berkontribusi dalam membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan," ujar Riri. 

Himbauan dari Pemerintah Aceh Selatan untuk masyarakat yang sehat dan mengurangi dampak Covid-19 agar selalu menggunakan masker kain saat keluar rumah.

Sudah saatnya seluruh elemen masyarakat bahu membahu untuk saling menjaga lingkungan supaya lebih kuat menghadapi musibah yang menimpa.

"Wabah corona sudah menyebar ke seluruh pelosok negeri. Pemerintah setempat telah mewajibkan masyarakat memakai masker kain ketika beraktivitas di luar rumah. Juga tetap menjaga daya tahan tubuh dan menghindari berita yang meresahkan dan mengkhawatirkan psikologi masyarakat," sebut Riri. 

Perolehan galang donasi akan digunakan untuk pengadaan masker kain (non-medis) yang diproduksi langsung oleh mahasiswa-mahasiswi Aceh Selatan yang punya keahlian dalam menjahit dan diproduksi langsung oleh rumah produksi jahit Kreatif Khimarta Nomut (KKN).

Masker yang sudah selesai dijahit akan dibagikan secara langsung dan gratis kepada masyarakat di 3 titik lokasi, di antaranya masjid, pasar, dan rumah sakit.

Target masyarakat yang akan dibagikan adalah kepada para pedagang kaki lima, pekerja harian, pengguna jalan, para jamaah di Masjid, driver ojek online (Ojol), sopir angkutan umum, pasien yang berobat di rumah sakit dan warga sekitar yang belum mampu membeli masker di tengah harga yang melonjak tinggi.

"Terimakasih kepada para pejuang kemanusiaan yang telah berdonasi. Apabila belum mampu berdonasi, mohon bantuannya kepada kita semua agar membagikan dan mempublikasikan flayer donasi kita kepada pihak donatur yang sudi kiranya membantu pengadaan dan pembagian 1000 masker untuk Masyarakat Aceh Selatan." kata Riri.

Riri mengharapkan, ulurkan tangan kepada para donatur untuk mendonasikan sedikit infaknya dalam program pengadaan dan distribusi masker kain gratis sejumlah 1.000 lembar kepada masyarakat Aceh Selatan kepada no rekening di bawah ini:

@AcehSelatan_Peduli_Kemanusiaan

Donasi disalurkan melalui:
1. Masjid 
2. Rumah Sakit/
Puskesmas
3. Pasar

Dana yang dibutuhkan Rp 5 Juta. Donasi bisa disalurkan ke:

BNI Syariah
0694621744
M. Ridho Agung

BRI
399101003736537
Indah Dwi Asih

Narahubung:
081215951732
081362725418

Terima kasih atas donasi Anda untuk program kemanusiaan di Aceh Selatan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Petualangan

  Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok, Jawa Barat Baru kusadari, ternyata upaya memotong ikatan emosiku dengan dunia petualangan di alam terbuka dengan sekian tahun menutup diri dari interaksi dengan Mapala UI, tidaklah menghentikan petualangan itu. Ruh petualangan itu hanya berpindah di kehidupan keseharian. Aku masih ingat saat seorang kolega senior dalam dunia tersebut bicara tentang keinginan mendaki puncak Everest, lantas berlanjut ke 8.000 meter yang lain, kukejar dengan pertanyaan "sesudah itu...?" Tak pernah kuproleh jawaban yang jelas. Puncak Everest dan 8.000 an meter itu bukan milikku yang amatir, mereka milik para profesional dan sedikit kegilaan seperti tokoh di bawah ini. Kilas balik, memasuki dunia pendidikan STM Pembangunan adalah sebuah petualangan yang "terpaksa" karena ongkos memasuki SMA tak terjangkau. Di terima di PTN terbaik negeri ini juga petualangan, karena sungguh tak terbayangkan, ikut ujian PP-I di Gelora Senayan, sendirian tanpa kawa...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...