Langsung ke konten utama

BILA SARJANA BK MEMBUKA USAHA TOKO KUE


Oleh Siti Sarah
Mahasiswi Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Tarbiyah, UIN Ar-Raniry, Banda Aceh
            Sebagai mahasiswa di prodi Bimbingan dan Konseling, fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, saya  berkeinginan  membuka usaha sendiri dari hobi saya sejak menduduki bangku SMP, yakni membuka toko kue. Anehkah?
            Ya,  sejak kecil saya sudah  membuat kue-kue, karena sering melihat bunda  yang seorang pembuat kue basah yang setiap paginya diantar ke warung-warung kopi, ke rumah sekitar rumah bunda. Saya menjadi tertarik dan berkeinginan  bisa membuat kue seperti bunda. Seiring waktu saya sering membantu bunda  membuat kue. Alhamdulillah saya sudah bisa membuat kue apa yang bunda saya buat selama ini.
            Tetapi kenapa saya ambil jurusan bimbingan dan konseling?   Salah satu jawaban saat ini,  saya ingin mendapat pengalaman baru. Saya memilih jurusan bimbingan dan konseling, karena selama saya menduduki bangku SMA  tidak ada yang namanya mata pelajaran BK, hanya saja ada ruang BK yang berfungsi sebagai tempat siswa-siswa yang ingin curhat dan siswa-siswa yang memiliki masalah bisa konsultasi dengan guru BK . Tujuannya agar bisa memberikan bimbingan atau arahan yang lebih bagus bagi siswa tersebut.
            Maka saya memilih jurusan bimbingan dan konseling yang Alhamdulillah saya lulus, dan kini sudah semester 4. Saya merasa sangat nyaman kuliah di jurusan bimbingan dan konseling ini, karena selama mempelajari tentang bimbingan dan konseling pada kuliah ini  sangat asik  dalam mempelajari ilmu tentang kepribadian manusia.
            Tentu saja, setelah selesai kuliah  pada  prodi Bimbingan dan Konseling ini saya berharap bisa mendapat pekerjaan yang bermanfaat bagi orang-orang yang ada di sekitar saya, walau  sekarang sulit mendapatkan pekerjaan di bawah ikatan dinas. Maka, sebagai alternative, sesudah  menjadi sarjana, saya juga bisa membuka usaha toko kue yang sudah lama saya pelajari dan tekuni. 
            Mungkin akan muncul pertanyaan, bagaimana jika gagal? Tidak perlu terlalu dipikirkan. Setiap pebisnis yang saat ini sudah sukses, dulunya pernah gagal. Usia saya masih 20-an dan saya juga masih punya banyak kesempatan untuk belajar dari kegagalan. Jika belum berhasil, saya akan mencari tahu apa yang membuat saya gagal dan rugi. Mumpung belum berumah tangga, beban ekonomi masih rendah, dan masih punya energi lebih, maka dari itu saya masih punya banyak waktu untuk mengejar impian. Saya juga sebaiknya menyemangati teman-teman di luar sana. Mereka juga harus bersemangat. Jangan takut dengan kegagalan yang kita alami.
Harus kita fahami adalah bahwa   yang menentukan masa depan kita  adalah  kita sendiri. Kita sudah dewasa dan bebas untuk memilih apakah setelah lulus kuliah langsung kerja atau buka usaha. Itu ada pada diri kita, karena kita yang menentukan semua. Jadi jangan terfokus pada jurusan yang kit jalanin sekarang saja, karena itu tidak menjamin apakah kita akan searah bekerja di bagian jurusan kita kuliah.  Maka, untuk mengatisipasinya, semua harus bisa membuka peluang usaha sendiri dan juga bisa untuk orang lain bekerja di tempat kerja kita yang sudah kita cipatakan.
Untuk saat ini,  membuka usaha toko kue itu  masih punya prosepk yang bagus. Dapat dikatakan sangat cemerlang dan menguntungkan, dimana bisa dilihat dari keadaan sekarang usaha toko kue dapat menguntungkan keuntungan yang lebih. Bisa dilihat dengan maraknya peminat roti rasa-rasa baru, seperti rasa tiramisu, avocado dan juga sekarang yang lagi terkenal dengan kue dalgona coffee. Oleh sebab itu,  sebagai pengusaha yang membuka usaha toko kue, maka harus bisa mengikuti trend-trend apa yang lagi diminati oleh masyarakat di daerah yang kita buka usaha toko kue itu.
Agar usaha membuka toko kue itu bisa lancar,  perlu dukungan keluarga. Ini sangat berarti pada usaha yang kita buka ke depannya. Sebaiknya membuka usaha itu harus memiliki dukungan yang banyak. Selain itu bisa berenergi positif  sebagai dukungan buat usaha yang kita buka. Meski saya  sempat kurang percaya diri, Karena takut banyak saingan dalam membuka usaha, tapi mulai dari sekarang saja saya sudah selalu didukung oleh keluarga. Bila nanti belum dapat pekerjaan dari jurusan saya kuliah, saya membuka  dan menjalankan usaha toko kue. 
Oleh Karena itu alangkah baiknya bisa dimulai dari sekarang,  menekuni terus bagian usaha yang ingin dibuka. Salah satu kuncinya, tidak putus juga dengan hal kuliah.  Saya harus  erus melanjuti kuliah, sampai  selesai, sehingga bisa lebih bermanfaat bagi orang lain dengan memberikan bimbingan dan konseling  di masyarakat sekitar. Sekali merangkuh dayung, dua tiga pulau terlampui.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

FJL Aceh Nilai Distribusi Data Bencana di Aceh Belum Baik

  BANDA ACEH - Potretonline.com, 03/01/22. Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh menilai distribusi data terkait bencana banjir di beberapa kabupaten saat ini belum baik. FJL Aceh menyarankan agar Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) memfungsikan pusat data informasi dengan maksimal. Kepala Departemen Monitoring, Kampanye, dan Advokasi FJL Aceh Munandar Syamsuddin, melului siaran pers, Senin (3/1/2022) menuturkan BPBA sebagai pemangku data kebencanaan seharusnya memperbarui data bencana setiap hari sehingga media dapat memberitakan lebih akurat. "Memang tugas jurnalis meliput di lapangan, namun untuk kebutuhan data yang akurat harusnya didukung oleh instansi terkait, dalam hal ini pemangku data adalah BPBA," kata Munandar. Penyediaan data satu pintu, kata Munandar, sangat penting agar tidak ada perbedaan penyebutan data antarmedia. Misalnya, data jumlah desa yang tergenang, jumlah pengungsi, dan kondisi terkini mestinya diupdate secara berkala. Perbedaan penyebutan data ak...