Langsung ke konten utama

BPN BENER MERIAH SAPA WARGA DENGAN MENGANTAR SERTIPIKAT TANAH



Banda Aceh- Potretonline.com. Senin, 18 Mei 2020 Badan Pertanahan Nasional Perwakilan Kantor Pertanahan Kabupaten Bener Meriah menyerahkan sebanyak 223 sertipikat kepada masyarakat di Kampung Panji Mulia II Kecamatan Bukit sebagai bagian dari program BPN Sapa Warga. Sertipikat ini merupakan hasil dari kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) Tahun 2019 melalui Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Sertipikat PTSL 2019 ini baru dapat diserahkan dikarenakan kondisi pandemi saat ini serta antisipasi terhadap Covid-19. 

Selain itu keterlambatan juga dikarenakan masyarakat baru bisa memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini tentunya agar produk sertipikat tidak hanya mengejar kuantitas tapi juga kualitas data untuk kepastian hukum. BPN Bener Meriah juga berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan, serta menuntaskan setiap kegiatan pensertipikatan tepat waktu dan sasaran.

Kepala BPN Bener Meriah Arinaldi S.SiT, SH, MM menyampaikan bahwa hal ini dilakukan sebagai wujud implementasi Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik yang mengatur tentang prinsip-prinsip pemerintahan yang baik yang merupakan efektivitas fungsi-fungsi pemerintahan. Dalam hal ini BPN Bener Meriah terus berbenah untuk memberikan pelayanan terbaik dalam bidang pertanahan di Kabupaten Bener Meriah.

“Selain sebagai wujud pelayanan publik, BPN Sapa Warga juga sebagai guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 dengan tidak mengumpulkan masyarakat ramai secara langsung”, jelasnya.

Penyerahan sertipikat  ini dibuka oleh Bupati Bener Meriah, Abuya Sarkawi  yang dihadiri oleh Asisten I Bidang Pemerintahan Kabupaten Bener Meriah, Kepala Dinas Pertanahan Kabupaten Bener Meriah, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bener Meriah, Camat dan Reje Kampung Panji Mulia II. Selanjutnya penyerahan dilakukan dengan mengantarkan langsung secara door to doorkepada masyarakat yang menerima.

Dalam Sambutannya, Bupati berharap sertipikat yang telah dibagikan agar dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Bupati juga mengatakan bahwa sertipikat yang telah dibuat oleh BPN Bener Meriah merupakan bukti tertinggi kepemilikan tanah yang akan menjadi alas hak dalam mencegah kepemilikan ganda bidang tanah serta konflik pertanahan lainnya di kemudian hari.

Sertipikat ini harus diserahkan dengan segera agar pemilik bidang tanah dapat memanfaatkannya dengan sebagaimana mestinya.
Ditambahkan Unsur Hubungan Hukum, Henry Bambang setiawan, S.Sos bahwa dari 223 sertipikat yang dibagikan, sebagian besar merupakan sertipikat hak milik.

Penyerahan sertipikat tanah ini tetap dilakukan dengan menerapkan protokoler social distancingyaitu menggunakan masker, menjaga jarak serta tidak berkumpul dalam jumlah yang ramai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

FJL Aceh Nilai Distribusi Data Bencana di Aceh Belum Baik

  BANDA ACEH - Potretonline.com, 03/01/22. Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh menilai distribusi data terkait bencana banjir di beberapa kabupaten saat ini belum baik. FJL Aceh menyarankan agar Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) memfungsikan pusat data informasi dengan maksimal. Kepala Departemen Monitoring, Kampanye, dan Advokasi FJL Aceh Munandar Syamsuddin, melului siaran pers, Senin (3/1/2022) menuturkan BPBA sebagai pemangku data kebencanaan seharusnya memperbarui data bencana setiap hari sehingga media dapat memberitakan lebih akurat. "Memang tugas jurnalis meliput di lapangan, namun untuk kebutuhan data yang akurat harusnya didukung oleh instansi terkait, dalam hal ini pemangku data adalah BPBA," kata Munandar. Penyediaan data satu pintu, kata Munandar, sangat penting agar tidak ada perbedaan penyebutan data antarmedia. Misalnya, data jumlah desa yang tergenang, jumlah pengungsi, dan kondisi terkini mestinya diupdate secara berkala. Perbedaan penyebutan data ak...