Langsung ke konten utama

MENDORONG PERUBAHAN KEBIJAKAN DI DESA MELALUI KEGIATAN SOSIAL


Banda Aceh– Potretonline.com, 18/05/20.  Sebanyak 50 orang penyandang disabilitas berkumpul di sekretariat Children and Youth Disabilities for Change (CYDC) untuk menerima bantuan paket Ramadhan. Beragam disabilitas hadir untuk menghadiri acara tersebut di antaranya disabilitas netra, disabilitas fisik, disabilitas rungu/tuli, dan disabilitas intelektual. Tentu saja kegiatan ini bukan hanya sebatas pemberian bantuan semata, tetapi juga untuk melakukan advokasi di tingkat desa agar mulai memperhatikan disabilitas yang ada di desa. 
Kehadiran Geuchik Gampong Lamteumen Timur, Bapak Taswin Supandi dan Kepala Dusun Seroja Gampong Lamteumen Timur, Bapak Fahrihas Novi, mejadikan acara ini lebih bermakna, sebab dengan hadirnya dua tokoh masayarakat yang memiliki peran penting di Gampong Lamteumen Timur, diharapkan dapat mengubah beberapa peraturan/kebijakan ditingkat desa agar dapat berpihak kepada difabel. 
Selama ini, kebijakan yang hadir di tingkat desa masih belum berpihak kepada difabel. Kebutuhan difabel masih belum menjadi isu prioritas karena difabel masih dianggap kaum minoritas, sehingga keberadaannya masih sering terabaikan. 
Tentu saja ini menjadi perhatian CYDC dalam melihat perkembangan pembangunan di tingkat desa melalui anggrana desa yang setiap tahun diterima. Namun, anggaran desa yang ada, masih minim sekali yang menyentuh isu difabel. Dalam kata sambutannya, Direktur CYDC mengatakan bahwa, “CYDC sudah melakukan programnya di Aceh sejak tahun 2019. Adapun program yang kami lakukan menyasar langsung pemuda difabel usia produktif dalam program pemberdayaan ekonomi. Pada kesempatan ini, kami kembali melakukan kegiatan membagikan paket untuk membantu kesulitan difabel dimasa pandemi, mengingat masih seringnya difabel tertinggal dalam program-program yang dirancang oleh pemerintah,” ungkapnya.
Dengan berlangsungnya kegiatan ini, CYDC juga meminta kepada difabel yang hadir untuk melakukan hal yang sama, yaitu mengadvokasi pemerintah di desanya masing-masing. Pemerintah tidak akan tahu keberadaan difabel jika difabel tidak pernah hadir untuk menyampaikan hak-hak.  
“Terima kasih saya ucapkan kepada organisasi disabilitas yang telah mengundang saya untuk menghadiri kegiatan ini. Saya selaku Geuchik Gampong Lamteumen Timur sangat senang dapat berjumpa dengan penyandang disabilitas hari ini. Kegiatan ini sangat membantu penyandang disabilitas yang membutuhkan. Tidak ada yang dapat saya ucapkan selain rasa bangga. Saya juga merasa bahagia karena Gampong Lamteumen Timur menjadi tempat berlangsungnya acara ini,” kata Bapak Taswin Supandi selaku Guchik Gampong Lamteumen Timur, pada saat membuka acara. 
Tema kegiatan ini adalah “Berbagi Rejeki di Bulan Suci”. Dengan hadirnya kegiatan ini,diharapkan dapat memberikan ide-ide baru dalam pembangunan dan pemberdayaan di desa. Tentu saja perubahan yang diharapkan bukannya sebatas pemberian bantuan. Pemberdayaan, penglibatan dan diikutsertakannya difabel dalam perencanaan, pelaksaan, monitoring dan evaluasi pembangunan desa di Kota Banda Aceh khususnya Gampong Lamteumen Timur sangat diharapkan “No One Leave Behind”.

Penuli: Erlina Marlinda 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Tahun Baru, Semangat Baru

Assalamualaikum sahabat Popot dan Nyanyak yang dirahmati Allah. Semoga selalu dalam keadaan sehat wal afiat, kritis dan cerdas serta senantiasa dalam lindungan Allah. Alhamdulilah hari Senin, tanggal 1 Januari 2024 lalu kita sudah masuk ke tahun baru. Kita sudah meninggalkan Tahun 2023. Tentu ada    banyak cerita, peristiwa yang terjadi dan kita alami di tahun 2023 yang menjadi catatan sejarah hidup kita. Cerita    suka dan duka yang tak terlupakan. Bisa jadi ada hal yang kita rencanakan untuk diwujudkan pada tahun 2023 lalu yang belum terwujud dan juga ada hal yang tidak tercapai, maka di tahun 2024 ini masih bisa untuk diwujudkan.  Nah, sahabat Popot dan Nyanyak yang berbahagia, Apa saja yang belum sahabat wujudkan di tahun 2023 yang lalu? Apa pula yang menjadi kelemahan atau kekurangan yang ada dalam diri selama 2023 yang lalu?    Bagaimana sikap sahabat semua? Malaskah? Atau sudah rakın, tapi belum berhasil?  Lalu, kini ketika kita sudah betad...

Sembilan Aktivitas Pengisi Liburan Anda Yang Sangat Menarik

Oleh Dian Balkis Mahasiswi  Jurusan Perbankan Syariah, FEBI UIN Ar-Raniry, Banda Aceh Assalamualaikum pembaca Bertemu kembali bersama saya Dian Balkis. Senang sekali dapat berbagi cerita  pada kesempatan ini. Oke saya akan sedikit bercerita tentang kegiatan setelah berlalunya semester 5. Bagi pembaca yang masih kuliah, pasti akan mengalami liburan semester. Ada sebagian mahasiswa yang senang libur semester, ada juga yang tidak senang karena berbagai alasan. Bagi mahasiswa yang bukan perantau, liburan semester bukan moment-moment yang dinantikan, tetapi jika bagi mahasiswa perantau, libur semester merupakan moment yang sangat dinantikan, karena mereka sangat ingin pulang kampung dan bertemu dengan keluarga. Sebagian mahasiswa libur semester ini menjadi hal yang sangat membosankan, apalagi mahasiswa rantauan yang pulang kampung. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan di rumah, sehingga dapat membuat mereka suntuk dan bosan. Seharusnya ada kegiat...