Langsung ke konten utama

Nek Salamah, Hidup Sebatang Kara di Usia Senja


Aceh Barat Daya –Potretonline.com, 16/05/20. Dua hari sudah Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Aceh Barat Daya (Abdya) – Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh membagikan paket pangan untuk kaum duafa. 
Ada suasana yang beda ketika relawan mendistribusikan sedekah pangan Ramadhan kepada nek Salamah (80) di Alue Pisang, Kuala Batee, Abdya, Kamis sore (15/5). Rumah nek Salamah agak susah dicari para relawan. Relawan yang sebelumnya datang menggunakan mobil berisi paket pangan, terpaksa meminjam sepeda motor warga di sana agar lebih mudah menjangkau area mencari rumah nek Salamah.
Saat tiba di rumah nek Salamah, para relawan terdiam saling menatap satu dan lainnya, prihatin melihat tempat tinggal nek Salamah. Hanya ruangan 4 x 3 meter berdinding dan berlantai papan. Tidak ada persediaan air minum di tempat tinggalnya. Para relawan pun berinisiatif mengambil air sebagai persedian untuk nek Salamah.
Kondisinya sedang sakit-sakitan seorang diri. Ia sampai usia senjanya tidak dikarunia anak. Berdasarkan informasi dari tetangganya, nek Salamah menggantungkan hidupnya dari keponakannya yang setiap hari mengantarkannya makanan. Ia tidak ingin pindah dari rumah peninggalan almarhum suaminya, meskipun sudah diajak pindah oleh sanak saudaranya. 
Ketua MRI Abdya – ACT Aceh Suherman menuturkan, paket tersebut dikumpulkan relawan dari para dermawan selama 13 hari. Setiap penerima manfaat menerima paket berisi beras, minyak goreng, telur, sirup, biskuit, teh celup, dan uang tunai. “Kita sangat bersyukur, di tengah kondisi sulit akibat covid-19, masyarakat sangat antusias mendermakan hartanya di bulan berkah ini,” terangnya.
Ia menjelaskan, kondisi nek Salamiah hanyalah satu dari sekian kisah sedih yang dialami masyarakat. Masih banyak kisah-kisah lainnya mungkin belum terungkap ke public. Harapannya, melalui kedermawanan masyarakat yang disalurkan ke Aksi Cepat Tanggap (ACT), semakin banyak saudara-saudara kita ikut terbantu ekonominya. “Mari manfaatkan momentum Ramadhan, tinggal beberapa hari, maksimalkan ibadah, salah satunya dengan sedekah,” ungkapnya.
Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam dunia kemanusiaan dapat menyalurkan kepeduliaannya melalui virtual account BNI Syariah 8660291020020015 atas nama Aksi Cepat Tanggap. Konfirmasi donasi dan informasi selengkapnya dapat menghubungi layanan telepon 0651-7315352 atau WhatsApp 082283269008. []

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

FJL Aceh Nilai Distribusi Data Bencana di Aceh Belum Baik

  BANDA ACEH - Potretonline.com, 03/01/22. Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh menilai distribusi data terkait bencana banjir di beberapa kabupaten saat ini belum baik. FJL Aceh menyarankan agar Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) memfungsikan pusat data informasi dengan maksimal. Kepala Departemen Monitoring, Kampanye, dan Advokasi FJL Aceh Munandar Syamsuddin, melului siaran pers, Senin (3/1/2022) menuturkan BPBA sebagai pemangku data kebencanaan seharusnya memperbarui data bencana setiap hari sehingga media dapat memberitakan lebih akurat. "Memang tugas jurnalis meliput di lapangan, namun untuk kebutuhan data yang akurat harusnya didukung oleh instansi terkait, dalam hal ini pemangku data adalah BPBA," kata Munandar. Penyediaan data satu pintu, kata Munandar, sangat penting agar tidak ada perbedaan penyebutan data antarmedia. Misalnya, data jumlah desa yang tergenang, jumlah pengungsi, dan kondisi terkini mestinya diupdate secara berkala. Perbedaan penyebutan data ak...