Langsung ke konten utama

Celebrating Idul Fitri in Ule Gle with Family



By : Ananda Nayla Tabrani Yunis

Class 5 of Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 5 Banda Aceh, Indonesia

 

It was in the afternoon, I was heading to Ule Gle with my father, mother and sister Aqila Azalea. Ule Gle is my Mom’s village, where my Mom was born. So, in Ule Gle, and I stayed at my mom’s little sister’s house. Ule Gle is about 170 kilometers from Banda Aceh. I was so tired sitting in the car. My Dad drove the car. I slept in the car for several minutes, and Aqila did it too. It took me about 4 hours to reach Ule Gle, because my Dad drove the car a little bit slow. I enjoyed the view a long the way to Ule Gle. I saw mountains. So, when I was staring at the window, I saw the roads and the green tress a long the way. My sister was super duper sleepy and if my mom is not really sleepy. My Mom kept talking with my father while listening to music.

 

In Ule Gle I also met other cousins, Ayla, Aqsa, Adam and Atika. They are my  closed cousins. Not only them, on the next day, my other cousins, Faiza, Daniel, Sharif and Arfa arrived from Banda Aceh. So, we were so happy to meet my cousins at my Mom’s village and on the second day of Idul Fitri, at the early morning we went to Bate Iliek with its rocky river, and very cool water. There, we swam happily for 

 

I was very happy to celebrate the Idul Fitri in my Mom’s village.  I played with my cousins there.  As usual, when we arrived and met the relatives, or families, we shook hands. I really liked to go around because I am a traveler. 

 

This Idul Fitri, we will not go home to Ule Gle, we will celebrate Idul Fitri in Banda Aceh, because of the pandemic of the corona virus. We may not go anywhere, but we just stay at home.  During this Ramadhan I am fasting. So, every day, I make   videos like reading with Nayla’s session, crafting with Aqila Azalea, and sometimes my sister and we swim in the pool.   My sister likes to make some dolls by using Kokoru papers, and some others. These activities make us happy to stay at home.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...