Langsung ke konten utama

Di Balik COVID-19 Itu Peluang Bagi Mahasiswa Bimbingan dan Konseling



Oleh    : Mu’arrifah Santika

Mahasiswi Prodi Bimbingan dan KonselingFakultas Tarbiyah UIN Ar-Ranirry Banda Aceh

Corona Virus Disease (Covid-19) atau yang lebih dikenal dengan Virus Corona adalah virus yang sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Virus corona ini juga bisa dikatakan sebagai pembunuh tak kasat mata, karena penyebarannya yang begitu cepat bersarang di tubuh kita. Virus corona ini tidak hanya membuat manusia gelisah karena takut jatuh sakit oleh virus tersebut, namun virus ini juga membuat manusia gelisah dalam bidang ekonomi, di mana masyarakat sekitar susah untuk mendapatkan kebutuhan terutama dalam bidang ekonomi keuangan. 

Sejauh ini belum ada yang bisa menemukan vaksin untuk virus tersebut, maka dari itu masyarakat diimbau agar untuk tetap di rumah, jangan bersentuhan oleh orang-orang sekitar, tetap memakai masker dan rajin untuk mencuci tangan. Dalam virus corona ini durasi pandemi covid-19 diprediksikan akan berlangsung dalam jangka hingga 1-2 tahun ke depan (sesuai dengan prediksi dipasarkannya vaksin). Dulu, depresi 1929 dampaknya berlangsung s/d 6 tahun. Dalam pandemi virus corona pemerintah menyuruh agar masyarakat untuk tetap berdiam diri di rumah.

Sejauh ini vaksin belum lagi ditemukan.  Kita harus menerima dan menghadapi virus Covid-19 tersebut. kita juga harus saling membantu mereka yang membutuhkan. Virus corona adalah virus yang sangat berbahaya saat ini sudah banyak sekali masyarakat yang terkena virus corona tersebut, ada yang dinyatakan sembuh dan banyak juga masyarakat yang meninggal oleh virus tersebut.

Tak dapat dipungkiri bahwa Corona membuat masyarakat susah untuk mencari nafkah, apalagi banyak masyarakat yang mencari nafkah dengan cara berjualan. Memang di era yang modern ini, ada banyak aplikasi berjualan secara online seperti Shopee, Lazada, Bukalapak, Tokopedia, OLX, Gofood (online delivery), dan yang lainnya. Tapi itu semua akan susah untuk orang yang belum mampu membeli teknologi informasi seperti Handphone yang bisa internet, laptop dan lainnya.  Ada juga yang belum mengetahui cara pemakaian aplikasi-aplikasi itu dan juga bagi orang yang berjualan makanan-makanan yang mudah basi (tidak bisa disimpan lama).

Banyak bisnis yang terpuruk seperti hotel, perjalanan, bioskop, mal, eceran, hiburan seperti di taman bermain dan yang lainnya, properti, MICE (rapat insentif, konvensi, dan pameran), persewaan kantor, restoran itu semua akan menurun sebab masyarakat belum diizinkan untuk berdekatan dengan orang-orang di sekitar (dalam keramaian). Maka dari itu bisnis-bisnis yang terpuruk harus mencari survival mode atau mode bisnis yang baru dan bisnisnya pun harus branding dan mudah dijual jangan sampai susah untuk dijual.

Sebaliknya, banyak pula bisnis yang akan booming. Banyak orang yang memakai seperti asuransi jiwa, E-commerce, bisnis jaringan atau MLM, remote working, logistik, sekolah online, pelatih online, netflix, indihome, telekomunikasi, layanan kebersihan, kesehatan, peralatan medis, hiburan di rumah seperti bermain tiktok dan lain sebagainya, transportasi online. Dalam pembelajaran virus corona membuat sekolah-sekolah diliburkan, sehingga Ruang guru dan zoom yang dulunya tidak banyak yang tahu atau digunakan, kini menjadi banyak dan harus digunakan. 

Nah, sebagai mahasiswa yang sedang belajar di Perguruan Tinggi, seperti halnya di jurusan Bimbingan dan Konseling, kondisi ini di satu sisi menjadi ancaman dan di sisi lain, banyak peluang yang dapat digunakan atau direbut. Hambatan dan tantangan serta peluang yang bisa dilakukan oleh mahasiswa atau lulusan BK dalam beradaptasi dengan  virus corona ini, mengharuskan mahasiswa untuk belajar melalui kelas online. Kondisi ini  yang membuat mahasiswa agak susah untuk menguasai materi yang disampaikan. Alasannya, setiap manusia memiliki gaya belajar yang berbeda. Ada yang mendengar (auditori), melihat (visual), dan juga mempraktikan (kinestetik). Dengan kuliah melalui online mahasiswa jadi susah untuk memahami pembelajaran yang disampaikan oleh guru/Dosen. Kebanyakan  guru/dosen cuma memberikan tugas kepada murid/mahasiswa. Padahal belum tentu murid/mahasiswa paham dengan materi tersebut. Itulah  salah satu hambatan siswa/mahasiswa dalam belajar secara online. 

Kemudian dalam tantangannya mahasiswa/lulusan BK banyak yang harus berusaha mempelajari, memahami, dan menguasai materi  yang diberikan oleh guru/dosennya. Padahal, dalam materi tersebut belum pernah diketahui atau diajarkan sama sekali. Bagi lulusan BK pun dengan adanya pandemi Virus Corona tersebut, mereka kebanyakan tidak mengikuti wisuda, susah untuk mengambil ijazah, bahkan susah untuk mencari pekerjaan. Semua ini dikarenakan sekolah-sekolah ditutup untuk sementara, hingga batas waktu yang belum diketahui. Selain itu, hambatan bagi mahasiswa, khususnya BK adalah di mana seminar-seminar tidak bisa diadakan secara langsung, akan tetapi harus melalui online. Tidak semua mahasiswa bisa mengakses kegiatan tersebut.

Nemun, dari semua tantangan dan hambatan yang terjadi karena virus corona tersebut, ada peluang bagi masyarakat, khususnya untuk mahasiswa BK, lulusan BK maupun mahasiswa lainnya. Dengan penyakit tersebut, mahasiswa yang kreatif bisa mengeluarkan ide-idenya untuk membuat produk-produk yang dibutuhkan untuk mencegah penyebaran virus tersebut. bagi yang bisa menjahit atau membuat masker, mereka bisa membuat bisnis berjualan masker. Bagi yang bisa meracik, mereka juga bisa membuat produk-produk pembersih tangan anti virus dan bakteri. Mereka bisa membantu orang tua untuk menambah biaya kuliah. Bagi mahasiswa yang suka berjualan pun mereka juga bisa berjualan melalui online. Kemudian dari yang dulunya tidak tahu aplikasi online, dengan adanya wabah corona ini masyarakat, mahasiswa BK, lulusan BK dan mahasiswa lainnya menjadi tahu bagaimana cara pemakaian aplikasi tersebut. 

Untuk itu kita jangan pernah mengeluh dengan cobaan-cobaan yang diberikan oleh Tuhan. Kita harus tetap bersyukur terhadap cobaan yang sekarang ini terjadi kepada kita semua. Dengan cobaan ini kita dapat mengetahui apa yang tidak pernah kita tahu sebelumnya, mengejarkan untuk beramal yang paling penting kita harus selalu bertaubat kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...