Langsung ke konten utama

NEW ERA, KUTU BUKU MENJADI KUTU DIGITAL

Foto : Ananda Nayla

Oleh Anita Sari

Mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry, Banda Aceh

 

Perkembangan teknologi masa kini, dunia digital, banyak merubah pola hidup masyarakat dikarenakan begitu mudahnya mencari kebutuhan untuk mendukung berbagai pekerjaan,baik seputar informasi dunia maupun pembelajaran saat ini. Di eradigitalsaat initentunya memiliki berbagai dampak yang ditimbulnya,khususnya di kalangan pelajar yang menimbulkankemalasan dalam budaya membaca danmenulis. Mengapa demikian?  Sati di antara sekian penyebabnya, banyak pelajarsenantiasa hanyamengandalkan 3 keyboard yaitu Ctrl C+V (Copy Paste). Tidak dipungkiri hal tersebut terus menjadi tradisi turun temurun di kalanganpelajartidak menutup kemungkinan era digital ini juga mengalihkan para pelajar darikutu bukumenjadikutu digital.

Tentunya era digital ini memilikiberbagai keunggulan, misalnya dapat membantu pelajar atau segenap tenaga kerjadalam memperolehreferensi, seperti (e-book) atau (e-journal), yang memfasilitasi buku buku dan hasil penelitian secara gratisNamun banyak pengguna gadgets khususnyabagi pelajardunia digitalyang menyalahgunakan kemudahan tersebut.

Adapun di balikkeunggulan tersebut,dunia digital juga memiliki berbagai pengaruhyang ditimbulkanyaitu maraknya Plagiasi digital yangterusberkembang saat ini, seolah menjadi hal yang lumrahdi kalanganpelajarDengan demikia, banyakkeberadaan digital disalahgunakan,sepertikurangnya pemahaman dalam menempatkan perbedaan letak antaranya referensi sumber primer (rujukan pertama) yaitu Buku dan sumber sekunder (rujukan tambahan)via internet seperti PDF, E-book dan E-jounalsebagai pendukungreferensi.Dampak lain juga terlihat di berbagai gedung bacaan atau perpustakaan yang kian berkurang pengunjung,namun beralih ke berbagai warung kopi yang memiliki akses internet yang lebih luas.

Djamaludin Husita di kompasiana menuliskan Buku adalah gudang ilmu sedangkan membaca adalah kuncinya”. Kata kata tersebut bermakna dengan membaca buku kita akan mendapatkan kunci kesuksesan yaitu ilmu. Dikarenakan derajat orang berilmu itu sangat tinggi dibandingkan kekuasaan di muka bumi ini. Bahkan dalam hadist, malaikat pun meletakkan sayapnya tanda penghormatan kepada orang yang berilmu.Maka dari itu perbanyaklah membaca agar memperoleh ilmu, dan stopplagiasiyang akan membuatmutidak tahu apa apa. 

Lalu apa perbedaan Kutu buku dan Kutu digital?

Jika dilihat sekilas,terlihat sama dengan kacamatanya, namun memiliki perbedaan yang sangat jelas pada pola berpikirnya, penyampaian ide, serta bahasa yang digunakan. Kutu digital tidak lain diakibatkan terlalu lama memandang layar monitor, terutama smartphone, tablet, dan laptop yang membuat mata menjadi rusak serta menurunkan daya penglihatan karena cahaya radiasi yang dihasilkan dari smartphone tersebut.

Namun jika dibandingkan dengan membaca buku,akan terasa lebih nyamandansehat daripadamembaca e-book dari gawai. Akan tetapi, saat membaca dianjurkan di bawah cahaya yang terang, agar mata tidak mudah lelah.  Pencahayaan yang redup dapat mengakibatkan rusak penglihatan mata.

Sejatinya proses pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, baik secara formal maupun informal. Pembelajaran dapat dilakukan secara mandiri. Salah satunya dengan cara mencari informasi yang bisa diperoleh melalui banyak sumber salah satunya buku sebagai bahan bacaan yang terpercaya. Kemudian sebagai referensi pendukung dari internet, namun tidak sembarang pendukung dari internet dapat diambil sebagai rujukan. Carilah sumber sumber rujukan internet yang terpercaya tentunya yang memiliki nilai penelitian yang sudah diakui.

Dengan demikian,  perlu adanya strategi dalam pembelajaran yang dapat mengakomodasi dan mengarahkan para pelajar dalam memanfaatkan kemudahan yang disediakan oleh perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih tersebut dan relatif mudah didapat.

(Anita Sari, mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry Banda Aceh).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Guru- Guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Banda Aceh

Dalam Rangka Memperingati Hari Guru   Canda Tawa Oleh  Dahrina,M,S.Sg.MA   Panggilan suara hati Menerjang segala penjuru Betabur butiran  resah dalam pandemi  Kemana muaranya dunia pendidikan   Tersungkur kaku aku dalam lamunan Terkontaminasi jiwa dalam keraguan Pikirku mulai menerawang Akan kah pandemik ini bisa kulawan   Aku memang tidak punya kuasa Tapi Allah Maha di atas segalanya Aku lemah dalam berlogika Tapi Allah Nyata adanya   Kini.... Derap langkah siswaku kembali terdengar Guruku kembali mengajar Canda tawa siswaku berbalut persahabatan Ada guru yang membimbing dengan balutan karakter budiman   Guru mari kita bersama ciptakan suasana baru  Wujudkan merdeka belajar  Negeri ini menantimu dalam karya yang terus dikenang   Baying-Bayang Pandemi Komite MIN 11 Banda Aceh    Hari ini terasa berbeda dengan tahun-tahun yang lalu Hari ini kita rayakan hari guru dengan sangat sederhana Tapi janganlah terperanjat dengan kesederhanaanya Syukurilah apa yang sudah di takdirkan Allah    Har

Tingkatkan Budaya Baca, Dispersa Kota Banda Aceh Bina Pustaka Sekolah dan Gampong

Banda Aceh - Pemerintah Kota Banda Aceh melalui program pengembangan minat dan budaya baca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banda Aceh berupaya untuk terus meningkatkan minat baca masyarakat di Kota Banda Aceh. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banda Aceh Alimsyah, S. Pd, MS melalui Sekretaris Dinas Amir mengatakan bahwa beberapa strategi dan upaya yang dilakukan yakni memberikan pembinaan kepada pustaka sekolah-sekolah dan gampong-gampong. "Yang dibina bukan hanya pustaka sekolah, dan pustaka gampong. Kita juga bina pustaka rumah sakit, pustaka di masjid-masjid dan di tempat-tempat publik, seperti pojok baca di Mall Pelayanan Publik (MPP) Kota Banda Aceh," jelasnya saat ditemui pasa Selasa, (17/6/2020) Selain itu jelasnya, pihaknya juga memberikan kemudahan dalam bentuk pelayanan pustaka keliling ke gampong-gampong atau sekolah-sekolah. "Untuk mendatangkan pustaka keliling ke sekolah atau gampong bisa masukkan surat ke dinas kita. Akan kita layani jika t

Peringati Hari Ibu, Kantor PPKB Banda Aceh Gelar Seminar Parenting

    Banda Aceh - Dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-88 2016, Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Banda Aceh menggelar seminar parenting bertajuk “Menjadi Ibu Profesional”.    Menghadirkan ahli parenting nasional Septi Peni Wulandani yang juga pimpinan Institut Ibu Profesional (IIP) Jakarta sebagai pembicara utama, acara ini diikuti oleh ratusan kaum perempuan dari berbagai kalangan di Aula Lantai IV, Gedung A, Balai Kota Banda Aceh, Selasa (29/11/2016). Di antara tamu undangan terlihat hadir Ketua DPRK Banda Aceh Arif Fadillah, Ketua DWP Banda Aceh Buraida Bahagia, para pejabat di lingkungan Pemko Banda Aceh, Ketua Balee Inong se-Banda Aceh, dan sejumlah tokoh perempuan lainnya. Kepala Kantor PPKB Banda Aceh Badrunnisa menyebutkan peringatan Hari Ibu ke-88 2016 mengusung tema “Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki untuk Mewujudkan Indonesia Bebas dari Kesenjangan Ekonomi, Kekerasan, dan Perdagangan Orang.” Pihaknya, sebut Badrunnisa, terus ber