Langsung ke konten utama

Pegiat Literasi TBM Belajar Jurnalistik




Purwokerto- 24/08/20. Pegiat literasi perlu membuat narasi positif di era digital sekarang ini. Apalagi saat pandemi Covid-19 membuat seluruh kegiatan bersifat online, maka perlu dimanfaatkan secara maksimal oleh para pegiat literasi. Takter kecuali bagi pegiat literasi TBM di Kabupaten Banyumas.Sebanyak 20 pegiat literasi Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Kabupaten Banyumas pun belajar membuat konten positif yang menarik, yaitu tentang jurnalistik.

Dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh Forum TBM Kabupaten Banyumas di SKB Purwokerto ini, Hanan Wiyokoselaku narasumber memberikan materi cara membruta berita yang baik. Selain itu, Hanan juga mengajak peseta untuk berdiskusi dan sharing best practice bagaimana pegiat literacy berkegiatan di tengah masih rendahnya budaya membaca dan menulis.

“Kebiasaan menulis memang berkaitan erat dengan kebiasaan membaca. Paling tidak setiap hari menyempatkan 15 menit untuk membaca. Kalau mudah ngomong, kenapa menulis sulit?” ucap Hanan yang juga menjabat sebagai Komisioner KPU Banyumas.

“Keterampilan menulis memang perlu dilatih, dibiasakan, dan diasah supaya tetap bisa konsisten menulis. Tantangannya pada era digital ini adalah membuat dan memperbanyak narasi positif. Ya, menulis berita tidak jauh-jauh dari 5w1h dan juga pyramid terbalik. Pada kesempatan ini juga kami berdiskusi dan sharing best practice bagaimana pegiat literasi berkegiatan di tengah masih rendahnya budaya membaca dan menulis,” katanya yang juga eks wartawan.

Fajar Pujianto selaku ketua Forum TBM Kabupaten Banyumas berharap setelah kegiatan tersebut peserta bisa mengaplikasikannya di TBM masing-masing. “Ya, saya berharap agar para peserta dapat mengaplikasikan ilmunya di TBM masing-masing. Minimal mereka bisa embuât berita kegiatan setiap kegiatan yang mereka adakan. Dan setelah kegiatan ini ada tindak lanjutnya, yaitu belajar melalui daring di Whatsapp grup dan pertemuan berikutnya yang didampingi oleh Mas Hanan,” ungkapnya yang juga berkegiatan literasi di SKM Indonesia dan menjadi Pendamping Lokal Desa di Kecamatan Cilongok.

“Terima kasih kami sampaikan kepada pihak SKB Purwokerto yang telah membantu menyukseskan acara. Terima kasih juga kepada pihak sponsor, pemateri, FTBM Banyumas, dan para pegiat literasi perwakilan masing-masing TBM. Peserta memang kami batasi mengingat belum diperbolehkannya berkerumun dalam satu ruangan dengan jumlah yang banyak. Semoga FTBM Banyumas semakin maju dan baik secara manajemen,” pungías Hary Setiawan selaku ketua panitia pelatihan jurnalistik FTBM Banyumas, Sabtu (22/8/2020). (FP)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

FJL Aceh Nilai Distribusi Data Bencana di Aceh Belum Baik

  BANDA ACEH - Potretonline.com, 03/01/22. Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh menilai distribusi data terkait bencana banjir di beberapa kabupaten saat ini belum baik. FJL Aceh menyarankan agar Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) memfungsikan pusat data informasi dengan maksimal. Kepala Departemen Monitoring, Kampanye, dan Advokasi FJL Aceh Munandar Syamsuddin, melului siaran pers, Senin (3/1/2022) menuturkan BPBA sebagai pemangku data kebencanaan seharusnya memperbarui data bencana setiap hari sehingga media dapat memberitakan lebih akurat. "Memang tugas jurnalis meliput di lapangan, namun untuk kebutuhan data yang akurat harusnya didukung oleh instansi terkait, dalam hal ini pemangku data adalah BPBA," kata Munandar. Penyediaan data satu pintu, kata Munandar, sangat penting agar tidak ada perbedaan penyebutan data antarmedia. Misalnya, data jumlah desa yang tergenang, jumlah pengungsi, dan kondisi terkini mestinya diupdate secara berkala. Perbedaan penyebutan data ak...