Oleh Tabrani Yunis
Anganku melambung dan membumbung
Berselimut suka utopia
Luapan bahagia bergelembung -gelembung
Seakan bahagia segera ada
Mata berkaca-kaca
Mulut tak mampu bicara
Rasa suka begitu menggelora
Menanti kau hadir membawa cerita
Entah mengapa asa bahagia begitu lama menyapa
Sementara rindu tlah lama terbenam dalam asa
Mengapa begitu lama kau benam asa nan kudamba
Aku larut dalam gelombang penantian hampa
Menunggu, menunggu dalam gelombang sia-sia
Waktu tak pernah mau diajak bicara
Karena penatian begitu lama
Mengapa begitu tega kau benam bahagia?
Haruskah aku terus menanti bahagia yang utopia?
Sudahlah, jangan terlalu lama kau benam bahagia penuh asa
Komentar
Posting Komentar