Langsung ke konten utama

Lebih Dekat dan Akrab di Destinasi Wisata Krueng Saweuk.



Oleh Khaidir Rasyid

Berdomisili di Panton Labu, Aceh Utara

 

Wisata alam Krueng Saweuk berada di Gampong Saweuk Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara. Hari ini penulis seperti biasa di hari libur memanjakan bocah-bocah manoe (mandi) di Krueng Saweuk. Memanjakan bocah-bocah mandi di air sungai yang bersih,dingin serta dangkal. Inilah yang membuat anak-anak betah berlama-lama mandi dan berenang di Krueng Saweuk ini. Tentu bukan saja bocah-bocah, tidak sedikit orang dewasa yang ikut menikmati sejuknya air jernih dan mengalir bersih.

 

Mungkin ada yang bertanya, mengapa sungai ini disebut sungai Saweuk. Kata Saweuk adalah kata dalam bahasa Aceh yang bila diIndonesiakan berarti sama bagi. Ya sama bagi atau dibagi sama, begitu kalau diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia. Saweuk sebenarnya adalah nama sebuah gampong kecil (kampung kecil) yang berada di pinggir sungai dengan masyarakat dan pemuda gampong yang ramah,santun serta kompak. Ini lah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung untuk bekunjung berulang kali ke tempat wisata Krueng Saweuk ini,  selain dari tarif pakir dan harga jajanan yang standar.




 

Awalnya Krueng Saweuk di kala penulis masih remaja, Krueng ini menjadi tempat  bagi masyarakat dan pemuda kala itu untuk menggail rupiah dengan menjual batu koral sebagai material bahan bangunan. Selain itu juga tempat cuci mobil dan kereta ( sepeda motor) bagi masyarakat sekitar Buloh Beureughang.

 

Seiring perkembangan masa dan berjalannya waktu, juga dipengaruhi tingkat pendidikan dan keterbukaan informasi serta semakin menjamurnya masyarakat Aceh mengunjungi tempat-tempat wisata, maka masyarakat gampong Saweuk secara Meuseuraya dengan adanya ADD, mereka menyulap Krueng Saweuk menjadi wisata Islami dan ramah terhadap pengunjung.

 

Uniknya lagi, sepanjang Krueng Saweuk ada juga yang dikenal "Lhok Peurawan". Nah, penasaran dengan Lhok Peurawan? Kunjungi saja, kapan ada waktu dan bisa mandi di Lhok Peruaan




 

Jadi ingat Krueng Saweuk (sama bagi)? Ingat sebuah desa/gampong yang konon cerita bahwa desa ini masyarakat desanya semua bersaudara atau dalam bahasa Aceh saboh nek tu ( satu Kakek atau Nenek). Maka Saweuk (sama bagi) sangat cocok dan tepat untuk nama gampong tersebut.,SAWEUK dan mereka sangat kompak, ramah juga santun. "lagee seuneusab sang meu adoe a" ( seperti senasib dan bersaudara)

 

Jadi, bila belum berkunjung, dipersilahkan saja berkunjung ke Krueng Saweuk. Lihat dari dekat, nikmati lebih hangat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Guru- Guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Banda Aceh

Dalam Rangka Memperingati Hari Guru   Canda Tawa Oleh  Dahrina,M,S.Sg.MA   Panggilan suara hati Menerjang segala penjuru Betabur butiran  resah dalam pandemi  Kemana muaranya dunia pendidikan   Tersungkur kaku aku dalam lamunan Terkontaminasi jiwa dalam keraguan Pikirku mulai menerawang Akan kah pandemik ini bisa kulawan   Aku memang tidak punya kuasa Tapi Allah Maha di atas segalanya Aku lemah dalam berlogika Tapi Allah Nyata adanya   Kini.... Derap langkah siswaku kembali terdengar Guruku kembali mengajar Canda tawa siswaku berbalut persahabatan Ada guru yang membimbing dengan balutan karakter budiman   Guru mari kita bersama ciptakan suasana baru  Wujudkan merdeka belajar  Negeri ini menantimu dalam karya yang terus dikenang   Baying-Bayang Pandemi Komite MIN 11 Banda Aceh    Hari ini terasa berbeda dengan tahun-tahun yang lalu Hari ini kita rayakan hari guru dengan sangat sederhana Tapi janganlah terperanjat dengan kesederhanaanya Syukurilah apa yang sudah di takdirkan Allah    Har

Tingkatkan Budaya Baca, Dispersa Kota Banda Aceh Bina Pustaka Sekolah dan Gampong

Banda Aceh - Pemerintah Kota Banda Aceh melalui program pengembangan minat dan budaya baca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banda Aceh berupaya untuk terus meningkatkan minat baca masyarakat di Kota Banda Aceh. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banda Aceh Alimsyah, S. Pd, MS melalui Sekretaris Dinas Amir mengatakan bahwa beberapa strategi dan upaya yang dilakukan yakni memberikan pembinaan kepada pustaka sekolah-sekolah dan gampong-gampong. "Yang dibina bukan hanya pustaka sekolah, dan pustaka gampong. Kita juga bina pustaka rumah sakit, pustaka di masjid-masjid dan di tempat-tempat publik, seperti pojok baca di Mall Pelayanan Publik (MPP) Kota Banda Aceh," jelasnya saat ditemui pasa Selasa, (17/6/2020) Selain itu jelasnya, pihaknya juga memberikan kemudahan dalam bentuk pelayanan pustaka keliling ke gampong-gampong atau sekolah-sekolah. "Untuk mendatangkan pustaka keliling ke sekolah atau gampong bisa masukkan surat ke dinas kita. Akan kita layani jika t

Peringati Hari Ibu, Kantor PPKB Banda Aceh Gelar Seminar Parenting

    Banda Aceh - Dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-88 2016, Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Banda Aceh menggelar seminar parenting bertajuk “Menjadi Ibu Profesional”.    Menghadirkan ahli parenting nasional Septi Peni Wulandani yang juga pimpinan Institut Ibu Profesional (IIP) Jakarta sebagai pembicara utama, acara ini diikuti oleh ratusan kaum perempuan dari berbagai kalangan di Aula Lantai IV, Gedung A, Balai Kota Banda Aceh, Selasa (29/11/2016). Di antara tamu undangan terlihat hadir Ketua DPRK Banda Aceh Arif Fadillah, Ketua DWP Banda Aceh Buraida Bahagia, para pejabat di lingkungan Pemko Banda Aceh, Ketua Balee Inong se-Banda Aceh, dan sejumlah tokoh perempuan lainnya. Kepala Kantor PPKB Banda Aceh Badrunnisa menyebutkan peringatan Hari Ibu ke-88 2016 mengusung tema “Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki untuk Mewujudkan Indonesia Bebas dari Kesenjangan Ekonomi, Kekerasan, dan Perdagangan Orang.” Pihaknya, sebut Badrunnisa, terus ber