Langsung ke konten utama

Dispersip Banda Aceh Lanjutkan Pembinaan Arsip Tapem



Banda Aceh - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kota Banda Aceh didampingi oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Aceh kembali melanjutkan pembinaan bagi pengelola arsip Bagian Tata Pemerintahan (Tapem) Sekretariat Daerah Kota Banda Aceh, Senin (26/10/2020).

Pembinaan ini dilakukan untuk melihat sejauh mana sudah dilakukan pengisian dan penataan berkas dari pihak Tapem.

Arsiparis Madya Dispersip Aceh Sri Kartini, S. E mengatakan bahwa pihaknya hanya mendampingi Dispersip Banda Aceh.

"Karena di Dispersip Banda Aceh belum ada SDM arsiparisnya jadi mereka minta pihak provinsi sebagai pendampingnya," kata Sri.

Sri menjelaskan bahwa tahap awal pendampingan yaitu melakukan sosialisasi penataan arsip dinamis aktif dan arsip dinamis inaktif kepada Tapem.

"Pada pertemuan kedua langsung melakukan praktek daftar arsip aktif dan daftar arsip inaktif. Pertemuan ketiga mengisi daftar arsip, yang mengisinya petugas arsip di Tapem sendiri," jelasnya.

Hasil pendampingan ini bertujuan untuk tertatanya arsip di bagian Tapem sesuai dengan anjuran dan kaidah kearsipan yang sudah berlaku.

"Ini merupakan kegiatan perdana yang dilakukan untuk bagian Tapem dan kita harap dapat berlanjut ke semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang lainnya," ungkap Sri.

Pada kesempatan yang sama Novridar, S. E Kasi pembinaan dan Pengawasan Arsip Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banda Aceh mengatakan bahwa pembinaan dilakukan melalui diskusi bersama dan praktek secara langsung tentang tata kelola arsip dinamis, aktif dan inaktif serta tata cara pemberkasan arsip.

"Kita juga memberi petunjuk bagi para pengelola arsip di Tapem tentang pemilahan arsip sesuai dengan kode klasifikasinya," ungkap Novri.

Novri melanjutkan bahwa tata cara mengagenda selama ini yang semua anggap sudah benar ternyata belum benar, seperti surat masuk, keluar dan surat undangan yang nomor suratnya dipisah, ternyata harus tercatat dalam satu buku agenda surat dan sesuai urutannya.

"Sebelumnya kita tidak tahu kesalahan kita dimana, dengan adanya pembinaan ini kita menjadi lebih paham dan dapat mempraktekkannya sesuai ketentuan. Kedepan Dispersip Banda Aceh akan terus melakukan pembinaan kearsipan secara bertahap terhadap OPD di lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh," tutupnya.(Hus/Hz)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...