Langsung ke konten utama

7 Program Unggulan Disdik Dayah Kota di 2021



Banda Aceh -15/12/20. Potretonline.com. Berbagai upaya terus dilakukan oleh Dinas Pendidikan Dayah (Disdik Dayah) Kota Banda Aceh, juga langkah-langkah strategis dan taktis terus dilakukan dalam menjalankan visi-misinya yaitu mewujudkan tata kelola dayah yang profesional dan mandiri. 

Untuk hal tersebut, Disdik Dayah mempersiapkan rencana/program kerja untuk membangun Disdik Dayah yang lebih baik di tahun 2021.

Kepala Disdik Dayah Alizar Usman, S.Ag, M. Hum mengatakan bahwa tahun 2021, rencananya Disdik Dayah fokus pada penguatan kapasitas santri/guru dayah. Saat ini sudah ada tujuh program unggulan yang diusulkan.

"Tujuh program tersebut yaitu, program santri Tahfidz, Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK), Pelatihan Metodologi Cepat Membaca Kitab Kuning, Pelatihan Sistem Informasi Dayah, Sidara Award, Legalisasi/Akreditasi Dayah serta Pembinaan Dayah Bersih," ungkapnya. 

Sejauh ini, dalam konteks peningkatan santri/guru dayah, pihaknya melalui Bidang SDM dan Manajemen telah melakukan ekspos jumlah santri/guru dayah yang telah dilakukan pelatihan sejak Tahun 2017 s/d Desember 2020 dengan berbagai kegiatan. 

Berbagai kegiatan juga telah dilakukan sepanjang tahun 2020 yaitu; Workshop Santri Menulis Ilmiah, Pelatihan Ekonomi Kreatif.

"Juga FGD Penyusunan Kurikulum Dayah, Pelatihan Metode Cepat Membaca Kitab Kuning serta Rakor Pimpinan Dayah. Tentunya itu semua berjalan berkat networking yang di bangun lintas stakeholder," kata Alizar saat dikonfirmasi Senin 14/12/2020.

Selain itu, insentif guru dayah dan guru TPQ/balai pengajian juga mendapat perhatian khusus Disdik Dayah. Semoga saja program yang diusulkan mendapat respon positif dari Komisi IV DPRK Banda Aceh selaku mitra kerja Disdik Dayah Banda Aceh.(Hus/Hz)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Profesor

Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok Jagat maya akademik sedang gaduh karena ibu Megawati memperoleh gelar Guru Besar Tidak Tetap Honoris Causa dari Universitas Hankam.  Beberapa sahabat saya sering jengah bahkan ada yang berang, karena kadangkala saat diundang bicara dalam sebuah perhelatan akademis, ditulislah di depan namanya gelar Prof. Dr.    Setiap saat pula beliau menjelaskan bahwa dirinya hanya S1.  Satu lagi sahabat saya yang bernasib sama dengan yang di atas. Kalau yang ini memang dasar "rodok kusruh" malah dipakai guyon. Prof diplesetkan menjadi Prov alias Provokator, karena memang senangnya memprovokasi orang dengan tulisan-tulisannya , terutama dalam diskusi cara beragama dan literasi.  Sayapun mirip dengan mereka berdua. Namun karena saya di ijazah boleh memakai gelar Insinyur, tidak bisa seperti mereka yang boleh memakai Drs, yang juga kadang diplesetkan kembali menjadi gelar doktor lebih dari 1. Saya pikir mereka yang pernah memperoleh gelar Do...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...