Langsung ke konten utama

Puisi dan Tsunami




Surat Cinta buat Anak dan istriku

Oleh Tabrani Yunis

Maafkan aku,

Kalau tak pernah menuliskan sepucuk surat cinta buat mu anak dan istriku
Bukan tak ada cinta nan membara
Bukan jiwa nan kekeringan
Bukan pula cinta semakin gersang
tak tumbuh dalam jiwa

tapi, anak-anak dan istriku
hari ini, tak pernah lagi cukup air mata tuk menorehkan kata
di warkah nan ku bentang di depan mata

tak cukup lagi kata tuk lukiskan
betapa sesungguhnya cintaku sangat dalam
pada bening mata mu

Betapa rindu menghujam sudut hati
pada ceria senda gurau mu
pada sapaan selamat datang
ketika pintu rumah kau buka dengan jemarimu

Maafkan aku, kalau tak mampu menuliskan surat cinta buat kalian, anak-anak 
dan istriku

Tapi, wahai anak-anak dan istriku
hanya untaian doa yang kupanjatkan
keharibaan Allah


Ku mohon dapat disampaikan ke relung hatimu
sebagai ganti sepucuk surat cinta buat mu
Anak-anak dan istriku
yang telah pergi bersama catatan sejarah tsunami

Tabrani Yunis
Banda Aceh, 16 Mai 2005


 

 

Hari Rinduku

Oleh Tabrani Yunis

 

Hari ini, kucoba benamkan rinduku dalam  ombak

Biar luluh bersama cintamu 

Biar makin dalam

Menusuk kalbu

 

Hari ini,

Kucoba rangkaikan kata

Semoga jadi doa

Mengantarkan perjalanan kalian pulang ke rumah Ilahi

 

Hari ini, rindu semakin dalam

Kala wajah mu menjelma

Hiasi  pelupuk mata

Warnai dinding-dinding  hati

 

Hari ini,

Kucoba lupakan  semua keceriaan

Yang kau semai di sudut hati

Namun sanubari tak kuasa

Membuang keindahan yang pernah ada

Dan tak pernah terganti

 

Banda Aceh, 20 Mai 2005


Sepotong doa buat Anakku, Albar dan Amalina

Oleh Tabrani Yunis

                                    

Maafkan aku 

Wahai buah hati

Karena hanya bisa melukiskan rindu dengan air mata

 

Maafkan aku 

Wahai buah hati

Karena hanya bisa mengantarkan doa

Pada perjalananmu nan abadi

 

Maafkan aku

Wahai permata hati,

Kala langkah lengah 

Tinggalkanmu dalam musibah

 

Maafkan aku

Karena hanya hati yang lelah

Memamah luka

 

Maafkan aku

Wahai buah hati

Kalau harus rela dan tawakkal

Mengantarmu ke taman abadi

 

Maafkan aku

Bila aku begitu lemah

Menjaga  cinta kita

Memupuk kasih sayang,

Maafkan 

Kalau aku tak mampu membawa

Mahligai cinta 

Tak kuat menjaga kasih

Tuk Hidup seperti sedia kala.

 

Jum’at, 20 Mei 2005




Kutitip Rindu Pada Deburan Ombak

Oleh Tabrani Yunis

 

Ku titip rindu di deburan ombak  nan membelai pantai

Agar lega luka nan menganga

Obati duka pada cinta nan hilang

 

Ku titipkan rindu pada ombak

Agar setiap kali riak pecah

Hadir  wajah mungilmu nan kurindu

 

Kutitipkan rindu pada deburan ombak nan membelai pantai

Tuk kujadikan cerita

Bahwa kau pernah ada dalam jiwa

Kau pernah sejukan raga

Walau hanya sekejap

 

Kutitipkan rindu pada deburan ombak

Tuk kujadikan catatan bahwa cinta kasih sayangku pernah ada

Walau sebutir embun karena sesungguhnya kau bukanlah milikku

Kau hanyalah milik sang Khaliq

 

Kutitipkan rindu pada ombak nan memutih

Tuk kujadikan sejarah 

Bahwa di tanah kita pernah ada amarah ombak

Nan membawa luka di ujung masa

Di tanggal dua puluh enam Desember dua ribu empat

 

Phuket, 23 November 2005




Pada Gumpalan Pasir Putih di Babah dua

 

Pada gumpalan pasir putih di babah dua

Kuceritakan tentang luka menganga,

Tatkala  laut murka menerjang 

ombak  dan gelombang menerkam alam

membawa serta nan ku cinta

 

Pada pasir putih nan ditampar-tampar gelombang di babah dua

kumengadu tentang gelombang pasang membawa hilang

buah cinta yang kusayang

 

Pada gelombang nan menjilat garis pantai di babah dua

Kubisikan tentang bulir air mata dan tangis lirih nan menyeka mata

Tatkala mata duka tak lagi mampu menatap relung hati

Yang kehilangan buah hati

 

Kepada ombak dan riak di babah dua kubertanya

Kemana gerangan tlah kau bawa dua buah cinta

Kemana kau bawa pendaming setia

 

Gumpalan pasir putih

Gelombang dan ombak di babah dua

Mengapa tak pernah rela berikan jawaban?

 

Banda Aceh 24 Oktober 2007

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Guru- Guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 11 Banda Aceh

Dalam Rangka Memperingati Hari Guru   Canda Tawa Oleh  Dahrina,M,S.Sg.MA   Panggilan suara hati Menerjang segala penjuru Betabur butiran  resah dalam pandemi  Kemana muaranya dunia pendidikan   Tersungkur kaku aku dalam lamunan Terkontaminasi jiwa dalam keraguan Pikirku mulai menerawang Akan kah pandemik ini bisa kulawan   Aku memang tidak punya kuasa Tapi Allah Maha di atas segalanya Aku lemah dalam berlogika Tapi Allah Nyata adanya   Kini.... Derap langkah siswaku kembali terdengar Guruku kembali mengajar Canda tawa siswaku berbalut persahabatan Ada guru yang membimbing dengan balutan karakter budiman   Guru mari kita bersama ciptakan suasana baru  Wujudkan merdeka belajar  Negeri ini menantimu dalam karya yang terus dikenang   Baying-Bayang Pandemi Komite MIN 11 Banda Aceh    Hari ini terasa berbeda dengan tahun-tahun yang lalu Hari ini kita rayakan hari guru dengan sangat sederhana Tapi janganlah terperanjat dengan kesederhanaanya Syukurilah apa yang sudah di takdirkan Allah    Har

Tingkatkan Budaya Baca, Dispersa Kota Banda Aceh Bina Pustaka Sekolah dan Gampong

Banda Aceh - Pemerintah Kota Banda Aceh melalui program pengembangan minat dan budaya baca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banda Aceh berupaya untuk terus meningkatkan minat baca masyarakat di Kota Banda Aceh. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banda Aceh Alimsyah, S. Pd, MS melalui Sekretaris Dinas Amir mengatakan bahwa beberapa strategi dan upaya yang dilakukan yakni memberikan pembinaan kepada pustaka sekolah-sekolah dan gampong-gampong. "Yang dibina bukan hanya pustaka sekolah, dan pustaka gampong. Kita juga bina pustaka rumah sakit, pustaka di masjid-masjid dan di tempat-tempat publik, seperti pojok baca di Mall Pelayanan Publik (MPP) Kota Banda Aceh," jelasnya saat ditemui pasa Selasa, (17/6/2020) Selain itu jelasnya, pihaknya juga memberikan kemudahan dalam bentuk pelayanan pustaka keliling ke gampong-gampong atau sekolah-sekolah. "Untuk mendatangkan pustaka keliling ke sekolah atau gampong bisa masukkan surat ke dinas kita. Akan kita layani jika t

Peringati Hari Ibu, Kantor PPKB Banda Aceh Gelar Seminar Parenting

    Banda Aceh - Dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-88 2016, Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Banda Aceh menggelar seminar parenting bertajuk “Menjadi Ibu Profesional”.    Menghadirkan ahli parenting nasional Septi Peni Wulandani yang juga pimpinan Institut Ibu Profesional (IIP) Jakarta sebagai pembicara utama, acara ini diikuti oleh ratusan kaum perempuan dari berbagai kalangan di Aula Lantai IV, Gedung A, Balai Kota Banda Aceh, Selasa (29/11/2016). Di antara tamu undangan terlihat hadir Ketua DPRK Banda Aceh Arif Fadillah, Ketua DWP Banda Aceh Buraida Bahagia, para pejabat di lingkungan Pemko Banda Aceh, Ketua Balee Inong se-Banda Aceh, dan sejumlah tokoh perempuan lainnya. Kepala Kantor PPKB Banda Aceh Badrunnisa menyebutkan peringatan Hari Ibu ke-88 2016 mengusung tema “Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki untuk Mewujudkan Indonesia Bebas dari Kesenjangan Ekonomi, Kekerasan, dan Perdagangan Orang.” Pihaknya, sebut Badrunnisa, terus ber