Langsung ke konten utama

ACT Aceh Ajak Masyarakat Kirim Logistik Kepada Korban Gempa Sulawesi Barat



Subulussalam – Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh mengajak masyarakat membantu korban gempa yang mengguncang Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju, dan sekitarnya, Provinsi Sulawesi Barat. Guncangan gempa mengakibatkan 81 orang meninggal dunia, luka berat 253 orang, luka ringan 679 orang, kerusakan bangunan, dan 19.435 orang terpaksa mengungsi.

Kepala Cabang ACT Aceh Lisdayanti menuturkan, ribuan korban gempa di Mamuju bertahan menahan lapar dan haus akibat kekurangan makanan siap saji. Karena terbatasnya tenda darurat, puluhan warga terpaksa bertahan di dalam satu tenda. Para korban juga sangat membutuhkan MCK. Hanya tersedia dua toilet  sementara pengungsi berjumlah ribuan. 

“Kita dulu pernah merasakan apa yang mereka rasakan. Saatnya bagi kita bergerak membantu mengurangi beban musibah ini,” terangnya didampingi tim ACT Aceh usai bersilaturahmi dengan Pemerintah Kota Subulussalam dan sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat Kota (SKPK) di Pendopo Wali Kota Subulussalam, Senin (18/1/2020).

Para pengungsi sangat membutuhkan tempat/tenda pengungsian, makanan siap saji, makanan bayi, makanan dan minuman, air mineral, selimut, matras, obat-obatan, alat kebersihan, popok bayi, pembalut wanita, dan perlengkapan mandi. Sementara kelompok rentan yakni bayi, balita, ibu hamil, dan lansia.

“Pengungsi kini mengalami kekurangan makanan dan minuman. Sebagian pengungsi terpaksa menyantap hanya mie instan kering karena tidak bisa dimasak sebab tidak adanya gas. Orang dewasa harus mendahulukan anak-anak makan karena minimnya makanan tersedia,” terangnya. 

Ia mengajak masyarakat bergerak bersama selamatkan bangsa yang tengah dirundung musibah. Bangsa Indonesia adalah bangsa penggerak kebaikan, bangsa yang memiliki umat yang peduli, saling tolong menolong dan membantu sesama. Bangsa yang dermawan baik untuk bangsanya sendiri ataupun membantu bangsa lain yang membutuhkan.

Bagi masyarakat yang berkeinginan terlibat membantu korban gempa bisa menyalurkan kedermawanannya melalui rekening Bank Aceh Syariah 0101930009205, BNI Syariah 6600011008, dan Mandiri Syariah 7089786023 atas nama Aksi Cepat Tanggap. Konfirmasi donasi dapat melalui nomor telepon 0651-7315352, WhatsApp 082283269008, dan pesan Instagram @act_aceh. “Aksi teman-teman relawan tetap dengan menjaga protokol covid-19,” lanjutnya.

Ia menambahkan, relawan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) di Aceh Utara, Aceh Tamiang, Langsa, Lhokseumawe, Aceh Timur, Pidie, Bireuen, Banda Aceh, Subulussalam, dan Aceh Barat Daya juga sudah bergerak menggalang kepedulian masyarakat gunan membantu korban gempa. “Insya Allah MRI kabupaten maupun kota lainnya juga akan bergerak,” imbuhnya.

Di Aceh, ACT bersama MRI sudah membuka posko bencana Sulawesi Barat di Komplek Terminal Terpadu Kota Sigli, Pidie dan di depan Kantor ACT Aceh di Gampong Keuramat, Kuta Alam, Banda Aceh. Posko berupa tenda didirikan sebagai pusat koordinasi sekaligus memudahkan masyarakat menyalurkan bantuan berupa donasi maupun paket sembako membantu korban gempa melalui ACT. 

“Mudah-mudahan dari kedermawanan masyarakat Aceh bisa kita kirimkan paket logistik berisi kebutuhan utama pengungsi,” harapnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mimpi Besar Arisqa Rinaldi Terwujud dalam Usaha dan Doanya

Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun.  Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”.    Dengan    bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...

Petualangan

  Oleh Ahmad Rizali Berdomisili di Depok, Jawa Barat Baru kusadari, ternyata upaya memotong ikatan emosiku dengan dunia petualangan di alam terbuka dengan sekian tahun menutup diri dari interaksi dengan Mapala UI, tidaklah menghentikan petualangan itu. Ruh petualangan itu hanya berpindah di kehidupan keseharian. Aku masih ingat saat seorang kolega senior dalam dunia tersebut bicara tentang keinginan mendaki puncak Everest, lantas berlanjut ke 8.000 meter yang lain, kukejar dengan pertanyaan "sesudah itu...?" Tak pernah kuproleh jawaban yang jelas. Puncak Everest dan 8.000 an meter itu bukan milikku yang amatir, mereka milik para profesional dan sedikit kegilaan seperti tokoh di bawah ini. Kilas balik, memasuki dunia pendidikan STM Pembangunan adalah sebuah petualangan yang "terpaksa" karena ongkos memasuki SMA tak terjangkau. Di terima di PTN terbaik negeri ini juga petualangan, karena sungguh tak terbayangkan, ikut ujian PP-I di Gelora Senayan, sendirian tanpa kawa...

Berbagi Rambutan

  Oleh Salsabila Z   ​ Hari ini, Zain memanen buah rambutan di samping rumah bersama sang Ayah. Ia senang sekali, karena pohon rambutannya berbuah lebat dan rasanya pun manis. ​ “Alhamdulillaahh...” ujar Zain sambil memakan satu buah rambutan. ​ “Iya, alhamdulillaah...” ujar Ayah.”O ya, nanti Zain bantu Kak Salma membagi buah rambutann ini ke tetangga ya?” pinta Ayah sambil membagi  buah-buahan itu  sama banyak lalu menalinya dengan rafia. ​ “Kenapa dibagi Yah? Mending ,  kita  jual saja.  Biar tetanggak kita beli, lalu kita dapat banyak uang ,  deh,” usul Zain. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membeli mainan baru  dari hasil menjual rambutan  nanti . ​ “Ya, nanti kita akan jual rambutan ini kepada Pak Sukri, pedagang buah samping pasar itu. tapi tidak semuanya. Ada yang kita bagi sama tetangga dan ada juga yang kita sisihkan untuk kita makan sekeluarga,” jawab Ayah. ​ “Kok begitu Yah?” ​ “Ya, tidak ada salahn ya   dong,...