Oleh Tabrani Yunis
Minggu pagi, tanggal 20 Juni 2021, saya datang lebih cepat ke POTRET Gallery untuk membuka toko lebih pagi, karena staf di toko berhalangan masuk. Sambil membuka toko, mata tertuju ke beberapa pesepeda yang mengayuh sepeda mereka di jalan Prof Ali Hasyimi, Pango Raya Banda Aceh. Suasananya tidak seperti pada masa awal pandemi Covid19. Ya, pada masa awal pandemi, sebagaimana anjuran agar bisa sehat dengan daya tahan tubuh prima, maka seakan musim bersepeda sudah tiba. Bersepeda menjadi olah raga pilihan dan atau favorit. Orang-orang yang berkantong tebal atau punya banyak isi ATM, berlomba membeli sepeda. Bukan hal aneh Kalau kita lihat banyak yang membeli sepeda dengan harga yang wah hingga puluhan juta. Ada sepeda lipat dan juga sepeda balap, bukan berarti tidak ada sepeda butut. Pokoknya bersepeda menjadi musim di masa pandemi.
Nah, menyaksikan aktivitas bersepeda pada Pagi Minggu itu, mengingatkan saya pada kegiatan bersepeda yang saya lakukan pada tanggal 21 Maret 2021. Saat itu, usai salah subuh dan beres-beres di rumah, saya kembali melakukan aktivitas bersepeda atau dalam bahasa orang sekarang siaebut gowes untuk menjaga kebugaran dan juga kesehatan. Bersepeda dengan jarak yang sesuai dengan usia dan kemampuan yang ada. Hari Itu hanya bisa sampai ke Blang Bintang dari Lampouh Keude. Ya, lumayanlah bisa menggerakan atau menguatkan tungkal kaki dan mengurangi atau membakar kolesterol yang mungkin telah bersarang di tubuh. Jadi olah raga bersepeda memang olah raga yang menjamur selama pandemi hingga kini.
Namun, ketika Bersepeda pagi itu, suasananya mulai berbeda, hampir sama saja seperti pada pagi minggu lalu. Tidak banyak lagi orang bersepeda, tidak banyak lagi gerombolan atau kelompok orang-orang bersepeda. Hanya menemukan satu atau dua pesepeda yang lewat. Tidak ada lagi keriuhan para pesepeda yang mengayuh sepeda saat berkelompok, kecuali deru suara mesin truk pengangkut pasir atau tanah yang lalu lalang. Jadi suasana di jalan memang sudah jauh berbeda.
Ya, Berbeda karena tampak berkurang jumlah orang-orang atau gerombolan pesedq di jalan raya. Berbeda sekali dengan masa-masa awal berjangkitnya virus corona atau yang saat ini lebih dikenal dengan Covid 19 itu, banyak rombongan pesepeda yang dengan penuh semangat dan ceria bersepeda yang menempuh jarak atau jalur berbeda-beda. Pokoknya aktivitas bersepeda masyarakat kota di Banda Aceh dan Aceh Besar tampak begitu menggeliat. Tidak salah bila disebut dengan musim sepeda. Ini adalah pertanda bagus di tengah keterbatasan gerak semasa pandemi yang memaksa kita untuk menjaga kesehatan dan stamina kuat. Sebagaimana kita ketahui bahwa bersepeda yang teratur itu memberikan banyak manfaat.
Alodokter.com memaparkan beberapa manfaat bersepeda secara rutin. Beberapa manfaat itu adalah
1. Menjaga Kesehatan jantung dan pembuluh darah
Bersepeda dapat mengoptimalkan kinerja sistem kardiovaskular, yaitu jantung dan pembuluh darah, dengan cara memperkuat otot jantung dan meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh. Dengan kinerja sistem kardiovaskular yang baik, risiko terkena stroke, serangan jantung, dan tekanan darah tinggi dapat dikurangi.
2. Menjaga kesehatan otot dan sendi
Bersepeda dapat memperkuat otot kaki, bokong, paha, betis, pinggul, perut, lengan, dan bahu. Tak hanya itu, bersepeda juga baik untuk persendian dan telah terbukti bermanfaat bagi penderita osteoartritis.
3. Menjaga berat badan
Bersepeda dapat menjaga berat badan tetap ideal, karena mampu membakar lemak dan meningkatkan laju metabolisme tubuh. Bersepeda selama 1 jam saja dapat membakar setidaknya 600 kalori. Untuk mendapat manfaat ini secara optimal, Kita bisa mengombinasikan kebiasaan bersepeda secara rutin dengan pola makan bergizi seimbang untuk mencegah dan mengatasi kegemukan.
4. Menurunkan tingkat stres
Saat bersepeda, tubuh akan menurunkan kadar hormon stres, seperti adrenalindan kortisol, di dalam tubuh. Tak hanya itu, melihat dan menikmati pemandangan saat bersepeda juga dapat menurunkan stres yang dialama.
5. Menurunkan risiko terjadinya diabetes dan kanker
Salah satu manfaat bersepeda lainnya adalah mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2. Hal ini karena bersepeda dapat menjaga kestabilan produksi hormon insulindalam tubuh. Bersepeda juga bisa memperkecil risiko terkena kanker, termasuk kanker usus besar dan kanker payudara.
Nah, tentu masih banyak manfaat bersepeda yang bisa kita dapatkan. Para pembaca bisa membaca berbagai referensi tentang hal ini. Misalnya, bersepeda berkontribusi pada upaya menjaga udara tidak mengalami polusi, karena sepeda ramah terhadap lingkungan. Bukan hanya itu, ada banyak manfaat lain dalam berbagai perspektif. Oleh sebab itu, musim sepeda yang telah berlansung sejak awal pandemi tidak boleh padam atau berhenti. Kebiasaan bersepeda harus terus dilakukan secara rutin agar kita bisa menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh secara individu dan kolektif, sebagai upaya murah menghindari ancaman Covid 19 yang belum ada kepastian kapan berakhir ini Jadi, musim sepeda harus terus berlanjut, aktivitas bersepeda pun harus menjadi pilihan terbaik. Ayo bersepeda!
Komentar
Posting Komentar