Oleh Delia Rawanita " Ayah, lihatlah. Ada burung masuk ke dalam rumah kita" teriak Niki gembira. " Tutup pintunya, biar tidak keluar" teriak Biyu dari dalam kamar. Benar saja burung itu terperangkap di ruang tamu. Tubuhnya lemah tidak bergerak, pasrah. " Kasihan, pasti kamu lapar, ya" kata Niki sambil mengelus bulu burung dengan hati hati. Biyu segera mengambil air dan beras. Burung Balam berwarna putih bersih ternyata jinak, dalam sekejap burung tersebut sudah mulai berani beradaptasi, paruhnya dengan lincah mematuk beras yang diberikan Niki. Syukurlah, burung Balam sesat tersebut selamat di tangan Dua kakak beradik ini. Apalagi mereka ternyata penyayang binatang. " Yah, belikan sangkar buat burung ini " rengek Niki pada Ayah " Kasihan burungnya, sudah tidak bebas hidupnya" sahut Ayah " Jangan dilepas ya, Yah" kata Biyu sedih. " Oke, mumpung hari libur, bagaimana kalau Ayah bikin tempat singgah burung di samping...
Arisqa murid kelas 5 SDN 2 Kandang, Kecamatan Kleut Selatan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, yaitu di bidang IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Setiap malam, dia selalu meluangkan waktunya untuk membaca buku-buku tentang sains, melakukan eksperimen sederhana dan bertanya kepada gurunya tentang berbagai fenomena alam yang menarik minatnya. Keinginannya untuk memahami dunia di sekitarnya tidak pernah kandas dan mimpi terbesarnya adalah menjadi juara dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat Kabupaten Aceh Selatan. Arisqa menyadari bahwa untuk mencapai mimpinya, dia harus bekerja keras dan berlatih dengan tekun. Dengan dukungan penuh dari orang tuanya yang selalu mengingatkannya di depan pintu gerbang sekolahnya, ayahnya berkata, “Nak teruslah berproses dan jangan lupa hormati gurumu”. Dengan bimbingan dari guru-guru di sekolahnya, Arisqa mempersiapkan diri dengan baik. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Arisqa selalu menyempat...