Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Faiha Zharifa Adhar Spesialis Jaura II Lomba Mewarnai

Tangan mungilnya tak berhenti menari di atas selembar kertas bergambar bunga. Sebuah cat crayon terselip di jemarinya yang lembut. Dengan pensil mewarnai, tangan mulus itu terus bergerak mengikuti garis-garis gambar. Sesekali tangannya bergerak ke sebuah kotak pensil yang tak jauh darinya, dia menukarkan pensil di tangannya dengan warna yang berbeda dan meneruskan kegiatannya. Dia adalah Faiha Zharifa Adhar, murid Taman kanak-kanak Nurul Qur’an Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar. Teman cilik yang akrab dipanggil Fei-fei ini sangat gemar menggambar dan mewarnai. Tak tanggung-tanggung, di usianya yang masih 5 tahun Fei-fei sudah mengoleksi lebih dari 10 piala juara lomba mewarnai. “Saya ingin mendapatkan piala yang lebih banyak lagi,” Kata fei-fei sambil menunjukkan sederet piala di rumahnya. Selain menggambar dan mewarnai, kakak satu adik ini juga gemar membaca dan mengaji. Tak heran jika di rumahnya tersimpan banyak buku cerita dan ilmu pengetahuan lainnya. Set

Seminar Internasional Metode Mendidik Anak Berjiwa Khalifah di Balaikota, Pesertanya IRT dan Guru TPA

Banda Aceh  – Sebanyak 270 orang peserta mengikuti Seminar Internasional  pengenalan metode mendidik anak berjiwa khalifah dengan landasan Asmaul Husna di Balaikota Banda Aceh. Seminar yang menghadirkan Prof Dr  Wan Maseri Binti Wan Mohd dari Malaysia dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakota Banda Aceh, Iskandar S Sos MSi, Sabtu (27/1/2018) di Aula Lantai IV, Gedung A, Komplek balaikota Banda Aceh. Laporan dari Ketua Panitia, Loeziana Uce SAg MAg, Seminar ini menarik minat para IRT di Banda Aceh, guru TPA serta para mahasiswa. Katanya, Ini momentum yang harus dimanfaatkan karena banyak ilmu yang didapatkan dari pemateri yang di datangkan dari Negeri Jiran. “Ilmu itu mahal dan harus kita cari, Alhamdulillah hari ini tidak harus kita cari tapi datang sendiri kesini. Ini tentunya sangat berharga,” ujar Loeziana. Seminar Internasional ini akan memberikan banyak pengetahuan bagaimana metode mendidik anak dengan jiwa pemimpin yang berlandaskan Asmaul

Keuchik Zainal Ajak Perempuan Berani Terjun ke Kancah Politik

Banda Aceh – Kepengurusan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KKPI) Cabang Kota Banda Aceh periode 2018-2023 telah dilantik dan dikukuhkan. Pelantikan dan pengukuhan dilakukan oleh Ketua DPD KPPI Provinsi Aceh, Hj Ismaniar SE, Kamis (25/1/2018) di Aula Lantai IV, Gedung A, Komplek Balaikota, Banda Aceh.  Turut menyaksikan proses pelantikan dan pengukuhan ini, Wakil Walikota Banda Aceh Drs H Zainal Arifin, Ketua DPRK Banda Aceh Arif Fadillah, Tokoh perempuan Kota yang juga mantan Walikota Banda Aceh, Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE, Anggota DPRK, Syarifah Munirah dan sejumlah tokoh perempuan Banda Aceh. Kepada organisasi yang dipimpin Fara Fadhillah SE ini, Wakil Walikota, Drs H Zainal Arifin meminta KPPI semakin mendorong pembangunan dan pemberdayaan perempuan di Kota Banda Aceh. Terkait dengan dukungan, Keuchik Zainal mengatakan Pemko Banda Aceh memiliki komitmen memperkuat pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak merupakan dalam rangka mewujudkan Kota Banda Aceh

Cerpen Sang Guru Dari Nanggroe Tuan Tapa " Senyum Terakhir Siti Sara"

Oleh  Baihaki  Alumni PGSD FKIP Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh Geliat literasi di bumi Teuku Cut Ali Nanggroe Tuan Tapa, telah melahirkan seorang sastrawan, tak lain seorang guru Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah banyak menulis buku dan karya sastra, namun jarang terpublikasi ke publik. Drs.Bussairi D. Nyak Diwa atau sering dipanggil Tgk.Bussairi, lahir pada tanggal 10 Juli 1965 silam, di sebuah desa kecil di kaki gunung pedalaman Kecamatan Bakongan yang sekarang sudah menjadi Kecamatan Kota Bahagia, Kabupaten Aceh Selatan, tepatnya di Desa Ujong Gunong Rayeuk. Ia merupakan anak pasangan dari H.Datok Nyak Diwa dan Hj.Siti Ardat. Lelaki sederhana ini, setelah menamatkan pendidikannya pada jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP-Unsyiah Banda Aceh, kembali ke kampung halamannya dengan berprofesi sebagai seorang guru yang telah mengabdi di beberapa SMA di kampung halamannya. Hingga saat ini, tercatat sebagai guru senior pada SMA Negeri 2 Kluet Utara,

Bimbingan Orang Tua Lebih Bermanfaat

Oleh : Darisman Solin Jurusan, Sosiologi Agama, Fakultas Ushuluddin Dan Filsafat, UIN Ar-Raniry Banda Aceh Ketika kita membicarakan suatu fenomena yang ada, terkadang apa yang kita bicarakan tidak terfikir oleh kita. Tetapi fenomena sekarang sangat banyak terjadi di kalangan sekitar. Namun, hal itu sangat berdampak negatif, baik terhadap keluarga maupun masyarakat, bahkan bangsa dan negara. Mengapa hal itu terjadi? Dilihat dari fenomena yang ada, banyak keluarga yang tidak fokus terhadap pendidikan keluarganya terutama pada anak. Karakter seorang anak sangat dipengeruhi oleh keluarga. Ketika orang tua tidak memperhatikan pendidikan dan pembentukan karakter seorang anak, maka kita tidak akan tahu apa yang terjadi pada karakter anak tersebut setelah mereka dewasa. Perkembangan otak anak berjalan sangat efektif, ketika orang tua menasehati dan memberi bimbingan anak, akan lebih mudah mencerna dan mengingat lebih lama. Membimbing seorang anak adalah salah satu kewajiban orang tua kep

Sembilan Aktivitas Pengisi Liburan Anda Yang Sangat Menarik

Oleh Dian Balkis Mahasiswi  Jurusan Perbankan Syariah, FEBI UIN Ar-Raniry, Banda Aceh Assalamualaikum pembaca Bertemu kembali bersama saya Dian Balkis. Senang sekali dapat berbagi cerita  pada kesempatan ini. Oke saya akan sedikit bercerita tentang kegiatan setelah berlalunya semester 5. Bagi pembaca yang masih kuliah, pasti akan mengalami liburan semester. Ada sebagian mahasiswa yang senang libur semester, ada juga yang tidak senang karena berbagai alasan. Bagi mahasiswa yang bukan perantau, liburan semester bukan moment-moment yang dinantikan, tetapi jika bagi mahasiswa perantau, libur semester merupakan moment yang sangat dinantikan, karena mereka sangat ingin pulang kampung dan bertemu dengan keluarga. Sebagian mahasiswa libur semester ini menjadi hal yang sangat membosankan, apalagi mahasiswa rantauan yang pulang kampung. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan di rumah, sehingga dapat membuat mereka suntuk dan bosan. Seharusnya ada kegiatan yang d