Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

PGRI Bener Meriah Sukses Laksanakan Bimtek PPPK

REDELONG, Potretonline.com,28/02/21. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bener Meriah sukses melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk guru honorer yang akan mengikuti ujian Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Ketua PGRI Kabupaten Bener Meriah, Kurnia Amna SPd MSM kepada media, Minggu (28/02) mengatakan, jumlah peserta yang mengikuti bimtek ujian PPPK ini mencapai 1.260 orang yang dibagi dalam tiga zona dengan menghadirkan tujuh orang pemateri yang kompeten dalam bidangnya masing-masing. Dijelaskannya, untuk zona satu dilaksanakan pada tanggal 12/02/2021 di Aula Kementerian Agama Kabupaten Bener Meriah dibuka oleh Ketua PGRI Bener Meriah dan ditutup Sekretaris, Sukiran MPd. Seminggu kemudian dilanjutkan pada zona dua dengan mengambil tempat di SMP Negeri 1 Bandar dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bener Meriah, Sukur MPd. "Sementara itu semua rangkaian kegiatan bimtek berakhir di zona tiga pada Sabtu, 27/02/2021 kemarin bertempa

DILARANG MELEPAS BINATANG TERNAK

Oleh Syauqi, S.Ag, M.Pd Guru Bahasa Inggris di MTs Jeumala Amal, Pidie Jaya, Aceh Banyak di antara kita sering mengeluh saat mengenderai kenderaan terhadap binatang ternak yang berkeliaran di jalan. Malah sebagian kita pernah memaki-maki pemiliknya dengan sumpah serapah yang tidak menentu. Agar tidak terjadi kesalahfahaman antara kita sebagai pengguna jalan, peternak dan ternak-ternak yang berkeliaran di jalan. Marilah kita ikuti kejadian di bawah ini.   Suatu hari seorang pemuda bernama Fajri pergi mengunjungi sebuah rumah semi permanen yang dihuni oleh seorang janda yang bernama Khadijah atau lebih dikenal dengan Nek Ijah   Assalamu’alaikum…!” Sapa Fajri sambil masuk ke beranda rumah Nek Ijah “Wa’alaikum Salam…!” Jawab Nek Ijah sambil membetulkan duduknya di sebuah rakit bambu di depan rumahnya “Boleh kita berbincang sebentar, Nek?” tanya Fajri “Boleh, Silahkan masuk…!” Nek Ijah berkata sambil beranjak dari rakit bambu hendak membuka pintu rumah “Kita duduk di sini saja, Nek!” kata F

Belajar Menjadi Guru Super Yang Menghibur

Oleh Tabrani Yunis   Teaching is an art, begitu ungkapan yang pernah saya baca dari sebuah buku yang saya sendirisudah lupa. Karena mengajar itu adalah seni, maka proses mengajar itu bisa diimprovisasi. Kita bisa memolesnya dengan berbagai bentuk kreasi-kreasi baru. Mengemasnya dengan hal-hal yang inovatif. Mengajar tentu saja bukan sekadar mentransfer ilmu dan ketrampilan, tetapi harus memilki fungsi-fungsi lain seperti fungsi hiburan. Nah, sebagai sosok seorang guru yang menganut falsafah guru yang pembelajar, saya mencoba mengembangkan sebuah cara pembelajaran yang dapat menarik minat para peserta didik untuk belajar bahasa Inggris. Karena pengalaman kita dalam proses pembelajaran bahasa Inggris di sekolah memang lebih banyak hal yang tidak menarik. Pelajaran bahasa Inngris menjadi pelajaran yang membosankan, ditakuti siswa dan sebagaianya. Realitas ini saya temukan berbekal pengalaman mengajar selama 10 tahun. Saya juga sering bersama siswa mengidentifikasi berbagai masalah yang m

ASN Pemkab Abdya Serahkan Donasi Gempa Sulbar Melalui ACT – MRI Abdya

  Banda Aceh  - Potretonline.com,26/02/21. Aparatur Sipil Negara (ASN) Aceh Barat Daya sumbang uang sebesar Rp. 54.879.000,- kepada para penyintas gempa Sulawesi Barat melalui galang donasi yang dilakukan oleh Ketua Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Kabupaten Abdya, Kamis (25/2).   Donasi yang terkumpul dari para ASN Abdya, berjumlah Rp 54.877.000, kemudian Kabag Kesra mengajak hitung ulang donasi di kantor Bupati Bidang Kesra, dan setelah dihitung ulang berjumlah Rp.54.879.000. Donasi langsung diserahkan Bupati Abdya, Akmal Ibrahim SH di Pendopo Bupati setempat kepada Ketua ACT–MRI Abdya, Suherman.   “Hari ini (Kamis), kami sudah menyerahkan donasi untuk korban bencana gempa bumi di Sulbar dan bencana banjir di Kalsel, sumbangan dari ASN Pemkab Abdya. Semoga bisa bermanfaat, dan  kedepan, MRI dan ACT semoga terus semangat dalam aksi - aksi kemanusiaan baik di lokal, Nasional, maupun Internasional. Saya sangat mendukung, ” ungkap Bupati Akmal Ibrahim SH.  

Rindu Tak Bertepi, Puisi-Puisi Untuk Gizi Nurani

Catatan  D Kemalawati   Butuh waktu beberapa lama bagi saya menulis pengantar buku puisi Tabrani Yunis yang diberi judul “Kulukis Namamu di Awan”. Bukan semata-mata karena waktu membaca yang terbatas, tetapi setiap satu puisi saya baca, selalu saja saya temukan sesuatu yang membekas di sana. Saya harus berhati-hati memilih dari sekian puisi yang meninggalkan bekas itu, untuk saya jadikan pembuka jalan masuk ke puisi-puisi lainnya yang semuanya memiliki cita rasa istimewa. Menilik judul buku yang dipilih penyairnya “Kulukis Namamu di Awan” maka kelindan pikiran kita saat menggauli isinya adalah adanya nama-nama dan peristiwa yang menjadi garis hubung dengan si penyair.  Garis hubung yang tegas diabadikan dalam puisi-puisi di sana. Dan, tentu dengan mudah nama-nama itu dapat kita temukan ditulis dengan jelas seperti pada puisi berikut: Seonggok Rindu (Buat istriku Salminar, dan anak-anakku Albar Maulana Yunisa dan Amalina Khairunissa)   Bismillah  Al fatihah Hari ini genap 12 tahun kita

WH Kota Banda Aceh Imbau Pemilik Warung tak Layani Pembeli Saat Waktu Shalat Jumat

Banda Aceh – Potretonline.com, 25/02/21 Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP WH) Kota Banda Aceh meminta para pemilik warung ikut mendukung penerapan Syariat Islam di Kota Banda Aceh. Hal ini terkait masih ditemukannya beberapa warung dan tempat usaha yang melayani pembeli saat belangsungnya Shalat Jumat,  Berdasarkan temuan petugas wanita dari Wilayatul Hisbah (WH) Kota Banda Aceh masih ditemukan pemilik warung yang masih melayani para pembeli saat pelaksaan shalat Jumat sedang berlangsung. Beberapa kawasan yang terpantau kerap melayani transaksi jual beli saat pelaksanaan shalat Jumat sedang berlangsung adalah kawasan Gampong Laksana, Kecamatan Kuta Alam. Lalu, Lampaseh Kota, Kecamatan Kuta Raja dan kawasan Bandar Baru Lampriek atau sekitar RSU Zainoel Abidin, Banda Aceh. Plt Kasatpol PPWH Kota Banda Aceh Heru Triwijanarko, S. STP, M. Si melalui Kabid WH Safriadi, Kamis (25/02/2021) mengimbau agar seluruh pemilik warung dan usaha lain untuk tidak melakukan akti

Tangis Bahagia Hadisah Kala Menerima Bantuan Satu Unit Sepeda

Hari ini, Kamis 25 Februari 2021, Edya Hanum, guru bahasa Inggris di SMA Negeri 2 Abdya yang berada di kecamatan Manggeng, Aceh Barat Daya mengirimkan beberapa foto yang sangat humanis. Ia juga menempelkan atawa posting di laman facebooknya beberapa foto tersebut. Banyak yang memberikan like, reacted dan berkomentar sembari menyampaikan rasa syukur, Alhamdulilah. penulis pun ikut terharu kala menyaksikan satu persatu foto yang dikirimkan dan juga yang diposting di laman facebook Edya Hanum itu. Ya, sebuah pesan singkat yang memberitahukan pada penulis bahwa Edya Hanum sudah menyerahkan bantuan satu sepeda kepada Hadisah, seorang anak yatim dengan latarbelakang kehidupan yang miskin. Selama ini, Hadisah tidak punya sepeda untuk ke sekolah yang jaraknya lebih dari 3 kilometer, sehingga ia harus menempuh jalan ke sekolah berjalan kaki yang melewati jalan yang panas terik, sepulang dari sekolah. Berikut adalah apa yang dituturkan Edya Hanum dalam postingannya di facebook hari Kamis,25 Febr

Bangunlah Pemahaman dan Empati Terhadap Kaum Disabilitas

Oleh Tabrani Yunis   Disabilitas, difabel adalah dua sebutan yang semakin sering kita dengar, baca dan masuk dalam ingatan kita sebagai pengetahuan. Artinya kedua kata tersebut sudah kita ketahui sebagai sebutan terhadap saudara-saudara kita yang terlahir menjadi orang yang dahulu sering kita sebut cacat,karena tidak bisa melihat (tuna netra), bisu (tuna wicara), tuna rungu dan sebagainya. Dua kata ini menjadi istilah yang sangat diterima saat ini untuk mendeskripsikan kelompok orang-orang yang mengalami kekurangan atau kecacatan itu. Ya, kita semua faham. Namun, ketika kita sudah memahami kata itu, pernahkah kita merasakan atau paling kurang membayangkan, bahkan memperhatikan nasib mereka yang menyandang status disabiltas atau difabel tersebut?   Jujur saja, pertanyaan di atas agak, tidak semua orang sudah mengetahui, apalagi ikut merasakan. Diakui atau tidak, sesungguhnya kepedulian kita terhadap nasib kaum disabilitas itu masih sangat minim. Banyak yang tidak peduli dan  dan ikut me