Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

Senja

Oleh Tabrani Yunis Senja Mentari rebah Berdarah di ufuk barat Muncrat menjadi cahaya digeranyangi kelam senja hijrah bersama gelap Senja tak harus dinanti kapan tiba semua akan diwarnai guratan wajah keriput sebelum kelam tenggelamkan asa Senja Pasti tiba menambah gundah gulana senja adalah ujung usia Semua akan merasa jangan tanyakan kapan tiba Roda terus beputar kencang tak bicara tak perlu diratapi senja ia pasti tiba

Sebuah Jalan

Ilustrasi dok.perpustakaan.id Oleh : Cha Canlierz Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Pekanbaru, Riau Masih kuraba pakaian Limpapeh Rumah Nan Gadang. Busana khas Minang yang akan kugunakan saat ijab kabul nanti. Bersama seorang pria sederhana yang sedikit bicara. Ia lelaki sempurna yang pernah bersemayam di hatiku. Bukan kekasih pertamaku, aku lupa entah berapa banyak deretan nama mantan sebelum dirinya. Dia yang terakhir, itu saja yang kukenang. Kami memang tak diperbolehkan bertemu dulu untuk beberapa saat ini menjelang saat Ia halal untukku. Kudekap baju pengantinku. Kami memang tinggal bukan di Minang, tapi di Pekanbaru, dan ia ingin menunjukkan kami adalah orang Minang.    “ Apa yang kamu fikirkan? ” kata Mama. Aku hanya menggeleng. Tak ingin sedikitpun membagi hal yang mengimpit dadaku yang kian bergemuruh. Haruskah kukatakan pada Mama bahwa pernikahan itu dibatalkan?  “ Aku ingin berjumpa denganmu senja ini di Perpustakaan Riau, tempat ki...

Puisi-Puisi Fitri Aswati R.

Waktu, sombong Malam sayup-sayup menghilang Diterpa waktu yang kian menyombong Bagai mana tidak? Ia dengan santai meninggalkan kami dalam sendu Ia meninggalkan kami dalam pincang Ia meningfgalkan kami dalam asa retak Bagaimana tidak? Ia guyur dalam ringkuk kami Kami merangkak! Tersoak! Waktu hanya bagi yang besar Waktu hanya untuk yang gagah Waktu bukan untuk kami! Yang tergeletak bersama diusangnya nama kehidupan Kami ingin maju Itu tak sampai asa  Kami mundur Itu terlampau na ’ as Lalu? Haruskah berdiri tetap diporos tebing rapuh?                                                 Senin, 13 Agustus 2012 Dialog Fajar Mak ,esok fajar datang Membawa takbir yang tergetar :Benar Ma...

Jasmine

Oleh Cut Putri Alyanur Hassry Berdimisili di Jakarta Ketika kuberi bunga itu, aku tau,  kau takkan pernah bisa lupa akan wanginya. Ketika kuberi kasih ini, kuyakin , kau pun tak akan pernah bisa mengingkarinya Sesaat waktu merangkak, berjalan mengikuti langkah langkah kecil kakimu, kita terdampar di Padang Arafah bumi Serambi Mekah . , Jasmine, Harummu, mewangi  sampai  ke Bintang yang gemerlap  . Teruslah terang, berjalan dengan lentik dan lincahnu di Padang luas, diantara rerumputan kering tak tersentuh hujan, dan kau ada di sisi detak dan degup dunia. Jasmine,  jiwamu   indah mengilhami, mengiinspirasi alam, jadilah teman sang Rama  Rama dan yang didamba oleh  kunang kunang dalam gulitanya. Kau memberi makna tatkalla   desir angin diiringi hujan menjelna, menjemput  Rembulan malam .

Penjara Suci

Oleh Sitty Zahara Tarmizi Berdomisili di Ule Glee, Pidie Jaya Di tengah malam engkau terbangun Engkau ambilkan air wudhu'mu Engkau lentangkan sajadahmu Lantunan dzikir tak terhenti di mulutmu Kitab suci Al-qur'an selalu bersamamu Suara azan mulai berkumandang Engkau tak pernah menghidupkan alarm Menunggu sang fajar telah menjadi kebiasaan Sang mentari menyapa Menampakkan kecerahan cahayanya Engkau pun mulai makan seadanya Terkadang air mata sering membasahi pipi Di saat rindu makan bersama ayah bunda Hari-harimu ditemani sekumpulan kitab Dilelahkan dengan hafalan Ketika rasa bosan menghampirimu Tiada handphone yang bisa dijadikan hiburan Apalagi pergi jalan-jalan Engkau hanya mampu berdoa Semoga istiqomah karena-Nya Begitulah cerita santri Hidup dalam penjara suci Hina saat menuntut Mulia saat dituntut Insya Allah bahagia

ACT Distribusikan Air Bersih di Pedesaan Aceh Tamiang yang Kekeringan

Aceh Tamiang – Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh menyalurkan air bersih di Desa Dewa Tanjung Genting, Kejuruan Muda, Aceh Tamiang, Minggu (28/7). Penyaluran air bersih tersebut diharapkan mampu mengurangi dampak kekeringan yang melanda di sana. “Musim kemarau menyebabkan kondisi dilanda kekeringan. Begitu sulit mencari sumber air. Air dari sungai pun tak bisa diharapkan lagi,” ujar Staf Program ACT Aceh Laila Khalidah. Katanya, ACT mendatangkan dua mobil tangki air atau setara 8.000 liter air. Setiap keluarga mendapatkan jatah dua jerigen air. Tetapi masih ada dua titik lagi belum tersentuh penyaluran air mengingat kurangnya ketersediaan stok. Pendistribusian air bersih turut dibantu Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Aceh Tamiang dan Duta Wisata Aceh Tamiang. Salah satu kendala pendistribusian diakibatkan jarak lokasi desa cukup jauh dari pusat kota. Masyarakat merasa terharu dan antusias menerima air bersih tersebut. “Untuk saat ini masih coba diupayakan kelanjutan distribusi...

Diperlukan Orang Sekampung Untuk Membesarkan Seorang Anak

( Refleksi   Hari   Anak   Nasional  2019) Oleh :  Harri   Santoso Judul di atas merupakan terjemahan dari kata It Takes a Village to raise a child, yang merupakan pepatah masyarakat Afrika yang sangat popular. Bagi penulis, pepatah ini setidaknya telah membantah pemahaman besar kita selama ini bahwa keluarga memiliki peran sentral terhadap tumbuh kembang anak. Namun, menurut pepatah ini tidak hanya orang tua atau keluarga inti, namun masyarakat sekampung. Artinya jika kita berbicara masyarakat sekampung, maka disini akan ada peran orang tua kandung tentunya, guru, pemimpin desa, tokoh agama, pihak keamanan, pemuda, tokoh politik dan sebagainya. Singkat kata, It Takes a Village to raise a child adalah sebuah semangat bahwa diperlukan kerjasama menyeluruh dari semua komunitas untuk menciptakan lingkungan yang aman, sehat dan berkualitas bagi tumbuh kembang anak.  Mentalitas ini menjadikan seluruh anggota masyarakat untuk aktif mengaw...

Pagelaran Konser Amal Peduli Thalassemia

Banda Aceh – Yayasan Darah Untuk Aceh (YADUA) dan Perkumpulan Awak Droe Only (ADO) menggelar acara amal bertajuk “Peduli Thalassemia” yang dikemas dalam konser amal oleh penyanyi Rafli. Acara ini berlangsung di Le More Cafe Banda Aceh pada Sabtu malam (27/7/2019). Pendiri YADUA, Nurjannah Husien mengatakan, kegiatan ini merupakan inisiatif pihaknya dan ADO dalam mengampanyekan thalassemia dan mengajak semua unsur yang mau peduli, baik itu masyarakat maupun pemerintah untuk dapat bersama-sama menyuarakan penyakit ketergantungan akan darah ini. “Thalassemia adalah penyakit kelainan darah yang ditandai dengan kondisi sel darah merah yang rusak atau umurnya lebih pendek dari sel darah merah yang normal yakni 120 hari. Akibatnya penderita thalassemia akan mengalami gejala anemia di antaranya pusing, muka pucat, badan sering lemas, susah tidur, nafsu makan hilang, dan infeksi berulang,” kata Nurjannah Husien melalui siaran pers, Jumat (26/7/2019). Thalassemia ini juga merup...

Media Cetak,Bernafas Dalam Lumpur atau Mati?

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini semakin pesat dan mendorong semakin cepatnya perubahan dalam berbagai sector kehidupan.  Perubahan dalam berbagai hal semakin tak terbendung dan tak dapat dihindari. Banyak produk teknologi informasi dan komunikasi yang dulu canggih dan terkesan mewah, kini tinggal kenangan. Satu contoh saja adalah pesawat telpon yang dahulu hanya menjadi milik orang-orang (kalangan) tertentu, kini sudah tidak dipakai lagi. Penggantinya lebih canggih, yakni berbagai macam jenis telepon selualar yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan, asal ada layanan internet. Semua informasi ada di tangan, semua ruang bisa dijangkau dalam waktu yang sangat cepat. Ruang semakin sempit dalam genggaman globalisasi. Karena, dengan satu klick, semua informasi ada di genggaman kita. Tak dapat dipungkiri bahwa  penyampaian dan penyebaran informasi bisa berjalan dalam hitungan detik dengan cara yang paling mudah dan semakin murah. ...

Soal Ternak Liar, Tegakkan Qanun Nomor 12 Tahun 2004

Foto dok Serambinews.com Banda Aceh - Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman meminta Satpol PP dan WH Kota Banda Aceh menindak tegas pemilik yang membiarkan ternaknya berkeliaran dalam wilayah Kota Banda Aceh. Wali Kota meminta Satpol PP dan WH bersama tim penertiban untuk menegakkan Qanun Nomor 12 Tahun 2004 tentang penertiban hewan. “Tidak boleh ada hewan yang berkeliaran di dalam kota. Apapun alasannya tidak dibenarkan. Tindak tegas sesuai Qanun Nomor 12 Tahun 2004,” pinta Aminullah, Kamis (25/7/2019). Menurut Wali Kota, berkeliarannya hewan ternak dalam wilayah kota akan mengganggu kenyamanan warga dan ketertiban umum.  “Selain itu, juga mengganggu keindahan kota. Banda Aceh adalah kota wisata, harus selalu terlihat indah,” jelas Aminullah. Aminullah mengatakan, dengan tegaknya Qanun Nomor 12 Tahun 2004 tersebut diharapkan kasus seperti lepasnya dua ekor sapi di Simpang Kodim beberapa waktu lalu tidak terulang. Sementara itu Kasatpol PP dan WH Kota Ba...

“Menanti Dia”

Oleh Yohannes Agatha Engel Menanti seseorang datang Di malam nan indah ini Meski dalam sanubariku Bukan kamu yang aku tunggu Tapi jika kau yang datang Tak apa itu cukup bagiku Lebih baik kupilih yang pasti Daripada s'lalu menanti dia Bila cintamu pulihkan laraku Kuakan menukar semua mimpiku Demi bersamamu kulupakan dia Meski t'lah lama menanti dia Kubuang harapku dalam mimpi Terpendam jauh di dasar jiwa Tak akan pernah kucoba lagi Menipu waktu tui menanti dia Yohannes Agatha Engel @2019 Berdomisili di Tangerang, Banten

DUTA WISATA BIREUN BERWISATA ARUNG JERAM DI KRUENG PEUSANGAN

Bireun, Potretonline.com. Rabu (24/7/19) Duta Wisata Kabupaten Bireuen 2019 didampingi Rizal Fahmi selaku Ketua Ikatan Duta Wisata Kabupaten Bireuen baru saja melakukan kegiatan arung jeram bersama team Bentang Adventure. Bentang adventure merupakan operator wisata yang digagas oleh pemuda-pemuda Bireuen yang peduli terhadap lingkungan, alam serta potensinya. Salah satu potensi alam tersebut adalah arung jeram. Kegiatan arung jeram ini dilakukan sebagai bentuk dukungan penuh Duta Wisata terhadap potensi wisata yang ada di Kabupaten Bireuen. Lokasi arung jeram ini berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Peusangan Kecamatan Juli. Jalur pengarungan ini memakan waktu selama lebih kurang empat jam, yang kemudian berakhir di desa Salah Sirong. Tidak hanya arus sungai yang menjadi daya tarik arung jeram ini, karena jika beruntung kita juga akan menjumpai langsung gajah liar yang sedang bermain di samping aliran sungai.  Cut Rizka Kamila selaku Duta Wisata terpilih 201...