Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

AKU BENCI SEMBILAN NAGA

Oleh Satria Dharma Berdomisili di Surabaya Seorang teman terang-terangan bilang bahwa dia benci pada keturunan China karena mereka menguasai perekonomian negara kita. “90% perekonomian kita dikuasai oleh mereka, utamanya oleh Sembilan Naga.” Katanya dengan sewot sambil sok tahu apa itu Sembilan Naga. “Kan memang itu yang kita kehendaki?”, jawab saya dengan slow. Tentu saja dia jengkel dengan jawaban saya tersebut. “Maksudmu…?! ,” tanyanya dengan nada sewot.  “Kan yang lain sudah kita kuasai dan kita tidak memberi kesempatan pada warga keturunan China, kecuali di bidang ekonomi.” jawab saya. “Semua bidang yang lain itu kita kuasai sepenuhnya, 99.9%. Coba perhatikan dari jutaan orang yang bergerak di bidang politik ada berapa gelintir sih warga keturunan China? Lha wong ada Ahok satu saja yang memusuhi sampai jutaan orang gitu lho! Para kepala daerah dan wakilnya, para ketua DPR, DPRD, dan anggotanya dari Sabang sampai Merauke itu semua orang kita. hampir tidak ada yang keturunan Chi...

The Obon Festival, Japan’s Ghost Festival

Foto :Japan-Guide.com By Sahira Fayza Gunawan The student of SMP Al-Azhar, Banda Aceh Japan has been very popular in recent years. From pop culture, to anime and manga, delicious food, and their rich culture that has been preserved for centurie. Japan has attracted many foreign visitors in the last decade. Many have been travelling towards the country located in East Asia due to their love of Japanese culture. From the many festivals and celebrations in Japanese culture, today we will be talking about the Obon festival in Japan. Now, what exactly is this Obon festival? Obon ( お盆 ) or just Bon ( 盆 ) is a Japanese Buddhist custom to honor the spirits of one’s ancestors. It is easily more identified as the ghost festival for foreigners. Obon is one of the largest celebrations held in Japan, during this time people pay respect to their ancestors and loved ones who have passed. The exact origins of Obon is still widely debated, but the festival is known to have Buddhist roots. This Buddhist...

Bahas Program Kerja, FKUB Kota Banda Aceh Laksanakan Rapat Koordinasi

Banda Aceh – Membahas terkait program kerja tahun 2021, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Banda Aceh telah melakukan rapat koordinasi Aula Bakesbangpol setempat, Senin (25/6/2021). Rakor dipimpin oleh Ketua FKUB Drs. Abd Syukur, M.Ag juga dihadiri Kaban Kesbangpol Bachtiar, S.Sos serta melibatkan tokoh lintas agama dari Kristen Eliauddin Gea,M.Pd, Katolik Robertus Wirjana, Budha Willy Putra Nanda dan Hindu Rada Krisna. Dalam pertemuan tersebut Ketua FKUB Drs. Abd Syukur, M.Ag mengingatkan kepada seluruh unsur anggota FKUB untuk terus membangun komunikasi dalam rangka merawat silaturrahmi dan kerukunan yang nyaman dan tentram bagi seluruh warga Kota Banda Aceh.  Tak hanya itu, ia juga membahas program kerja yang perlu dituntaskan di tahun 2021 diantaranya, vaksinasi Covid-19 bagi komunitas umat beragama, FGD Moderasi Beragama, Sosialisasi Kerukunan sesama anak bangsa (Saweu Sikula) melalui apel pagi di sekolah di tingkat SLTP dan Penguatan Kapasitas Anggota FKUB....

PUISI-PUISI ALI HAMZAH

SURAT UNTUK DUA DARA SATU AGAM (Untuk Tiga Buah Hati)   Kurebahkan sukma dengan balutan jasad yang mulai renta l angkah kaki tak lagi seimbang tangan tak lagi kuat menjangkau asa h anya tinggal sukma yang kian meronta a kankah sampai kutitipkan  Sembah ku kepadamu anak-anakku   Sejauh   mata memandang langit tak lagi biru m awar tak lagi ranum b ulan tak lagi purnama b intang-bintang tak lagi bersinar b ahkan matahari pun tak lagi bercahaya a kankah sampai kuulurkan sajadah kepadamu anak-anakku agar kau tadahkan tangan untuk lafatkan A llahumma firlana untukku ​ S ecercah warta   menggores tajam telinga mendengar alunan ombak tak  lagi  syahdu kicau camar tak lagi merdu d esiran angin tak lagi sejuk d esauan dedaunan tak lagi menenteramkan pipit l antunan nina bobok bulan tak lagi menidurkan bintang a kankah sampai warkahku  untukmu anak-anakku a gar kau tahu s iapa yang kau sembah a gar kau paham a rti hidup dan kehidupan   Sementara, r indu...

Pemko Banda Aceh Sosialisasi Alat Mitigasi Tsunami Terobosan BRSDMKP

Banda Aceh - Potretonline.com, 25/06/21. Pemerintah Kota Banda Aceh melakukan pertemuan dengan tim Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP) di ruang rapat Wali Kota Banda Aceh, Kantor Balai Kota, Jumat (25/6/2021). Pertemuan yang melibatkan beberapa OPD terkait ini membahas terkait alat ukur early warning system tsunami Inexpensive Device for Sea Level Measurement (IDSL) yang telah dipasang di Gampong Ulee Lheue beberapa waktu lalu. Plt Asisten II Setda Kota Banda Aceh Drs. Samsuar, M.Si mengatakan, pertemuan ini dilakukan juga untuk mensosialisasi terkait salah satu alternatif alat mitigasi tsunami ini kepada masyarakat perihal fungsi dan kegunaannya melalui OPD terkait. "Yang paling penting sebenarnya dengan kehadiran alat ini masyarakat harus tahu fungsi dan manfaat alat yang dipasang ini," jelasnya. Sebelumnya kata Samsuar, tim BRSDMKP telah melakukan penelitian, dasar penelitian ini timbul gagasan bahwa Kota Banda Aceh yang merupakan salah sat...

Musim Sepeda (Jangan) Berakhir?

  Oleh Tabrani Yunis Minggu pagi, tanggal 20 Juni 2021, saya datang lebih cepat ke POTRET Gallery untuk membuka toko lebih pagi, karena staf di toko berhalangan masuk. Sambil membuka toko, mata tertuju ke beberapa pesepeda yang mengayuh sepeda mereka di jalan Prof Ali Hasyimi, Pango Raya Banda Aceh. Suasananya tidak seperti pada masa awal pandemi Covid19. Ya, pada masa awal pandemi, sebagaimana anjuran agar bisa sehat dengan daya tahan tubuh prima, maka seakan musim bersepeda sudah tiba.    Bersepeda menjadi olah raga pilihan dan atau favorit. Orang-orang yang berkantong tebal atau punya banyak isi ATM, berlomba membeli sepeda. Bukan hal aneh Kalau kita lihat banyak yang membeli sepeda dengan harga yang wah hingga puluhan juta. Ada sepeda lipat dan juga sepeda balap, bukan berarti tidak ada sepeda butut. Pokoknya bersepeda menjadi musim di masa pandemi. Nah, menyaksikan aktivitas bersepeda pada Pagi    Minggu    itu, mengingatkan saya pada kegiatan ber...

LAJULAH BIDUKKU LAJU, ACEH LON SAYANG

         (Khayalis: Syam S) Ada harapan yang asyik diam-diam muncul Ketika kurengkuh dayung bidukku hari ini Melepas beban berat menindih Ombak yang tersibak tak lagi merenggut Bidukku laju mengharungi laut berpindah jejak Aku harap bidukku tiba di tepian pantai Labuhan hati nyiur melambai cemara berderai Bertatahkan pasir yang kemarin kering Membayang lagi tsunami menerjang berang Lajulah bidukku laju Jauh nun diseberang sana Padang alang-alang menunggu sawit kebun palawija Pohon-pohon besar di hulu dan di hilir Daunnya gugur dalam pergantian musim, hijau dan menawan Lupa lelah merengkuh dayung dan lelap sesaat Lalu dibuai mimpi indah sekejap Tiba-tiba bidukku terguncang Laut menggelora disingkap layar merah darah Jerit burung laut membangunkan mimpi sebelum malam Gemuruh dada dan detak hati di putih jantung Ada kaki-kaki yang berpindah jejak, mengangkangi janji Ketika senasib mengayuh biduk di laut lepas Ditunggangi nafsu hedonis Mengupas dan menguras laut men...